Sayonara Klaster Pelatihan Batik Pekalongan [Day 3]
By Nyi Penengah Dewanti - Friday, May 19, 2017
Nyipenengah.com - Peningkatan /
Pengembangan Kewirausahaan Pemuda Berbasis Klaster Pelatihan Bidang Batik Tahun
2017, sampai di penghujung acara. Hari terakhir diisi dengan materi yang
kemarin belum sempat selesai, karena nara sumber sedang ada acara.
Sesi hari terakhir ini juga dibuat untuk
berdiskusi, evaluasi ke depannya pemerintah akan berusaha lebih baik lagi dalam
mengadakan pelatihan sejenis. Pak Adeliu selaku dari disporapar Jawa Tengah,
juga berpesan agar memaksimalkan pelatihan. Karena dana yang digalakkan ini
adalah, dari pajak yang dibebankan kepada masyarakat yang dikembalikan kepada
kita lagi. Baru tahu saya, ternyata pelatihan yang sering diadakan dari dinas
menggunakan uang pajak, pengetahuan baru nih. Secara setelah pelatihan ini,
kami diberikan uang saku sebagai transport dan makan. Yang jumlahnya ya bisa
untuk menebus tiga hari saya izin kerja, hahaha ...
Beberapa evaluasi yang masuk, ada dari
mbak Titi peserta asal Kabupaten Purbalingga. "Sebaiknya dibuat aturan
kalau ada larangan-larangan waktu pelatihan. Supaya peserta bisa maksimal
belajar".
Evaluasi
dari mbak Titi ini dikarenakan, pak Rekso selaku panitia menegur peserta yang
sering wara-wiri keluar menerima telpon atau yang nggak fokus karena asyik
bermain gadget.
Sementara Zain, sahabat saya perwakilan
dari Kendal menyampaikan, "Kurangi materi, lebih banyakin prakteknya ya
Pak!"
Banyak evaluasi masukan dan semakin seru
saja sesi hari terakhir ini. Disporapar juga memberikan cinderamata kepada 30
kabupaten yang ada di Jawa Tengah ini, sebagai kenang-kenangan. Saya kira apa
ya, ternyata kompor, wajan dan canting untuk membatik. Masing-masing kabupaten
mendapatkan satu.
Pertemuan dan perspisahan merupakan hal
yang biasa terjadi dalam roda kehidupan manusia. Tetapi pertemuan menjadi luar
biasa ketika, salah satu dari kita mengucapkan kalimat perpisahan. Tersebab ada
hal yang biasanya ada, menjadi hilang. Biasanya saling bertukar sapa, bertukar
pandang berbagi cerita kembali ke kehidupan semula sebelum adanya pertemuan.
Nikmatnya pertemuan akan terasa, setelah adanya perpisahan. Mengapa ada yang
namanya rindu? Sebab pertemuan tadi dan mengakibatkan timbulnya rindu.
Sayonara peserta Peningkatan /
Pengembangan Kewirausahaan Pemuda Berbasis Klaster Pelatihan Bidang Batik Tahun
2017. Apabila ada umur panjang dan rejeki membentang, semoga bisa berjumpa
lagi. Terima kasih Dinpapora dan terima
kasih teman-teman yang telah pernah membagi kisahnya dalam cerita kehidupanku.
Sayonara! Salam
15 comments
Semoga bikin batik nusantara makin keceh dan dikenal ya Nyi :)
ReplyDeleteaamiin ya Allah ya mba Wid. Batik kan udah jadi harta warisan tak benda :-D
DeleteHeheheh iya kadang kalau lagi ikut pelatihan semacam ini tuh yang seru justru prakteknya
ReplyDeleteWah semoga pelatihan seperti ini nanti ada di Kota kota lain biar semuanya pada cinta batik dan bisa memproduksi nya
Jadi pelatihan ini untuk mempersiapkan enterpreneur batik gitu ya berarti?
Setiap provinsi ada mba Lail, biasanya disporapar yang memegang kewenangannya. Siapa saja bisa ikut sih mba, yang demen batik mau usaha atau yang tergerak hatinya buat terjun ke dunia batik.
DeleteNaah setuju tuh, kalau pelatihan gitu emang enaknya levih banyak praktek. Kalau banyak teori kadang blank ya
ReplyDeleteIya mba May, malah bosan hahhaha ngantuk juga sih.
DeleteKarena nggak bergerak, hanya mendengarkan.
Setiap pertemuan ada perpisahan..hukhuk..
ReplyDeleteTinggal dipraktekin mbak
iya nih mbak, prakteknya harus butuh alat dan bahan-bahannya :-D
DeleteAku selalu suka ikut pelatihan klo dpt kesempatan. Selain dpt ilmu, dpt keluarga baru juga. Pastinya sedih saat perpisahan ya
ReplyDeleteSedih mba Noe :-D
Deletetapi seneng juga mengingat kapan hari pasti bakalan ada pertemuan kembali. Semacam reuni.
Emang sih banyakin praktek aja, kalo ceramah bikin ngantuk, hahaha
ReplyDeleteWah saya tertinggal nih Nyi. Tau2 udah tulisan bag hari 3. Buka2 dulu tulisan pertama dan kedua dulu nih biar semua dapat infonya :)
ReplyDeleteSemoga dunia perbatikan Indonesia makin berkembang dan lestari. Bisa muncul wirausahawan muda yang melestarikan batik
ReplyDeleteSemoga dunia perbatikan semakin berkembang dg munculnya para wirausaha muda..keren mbaak mewakili kabupatennya
ReplyDeleteWorkshopnya sangat menarik banget nih,betewei ada si beruang putihnya jugaa hihi
ReplyDeleteTerima kasih sudah mampir ke blog sederhana saya, salam hangat