Bunda Sedang Hamil? Jaga Janinmu dengan Melakukan 7 Vaksin Ini!

 

Bunda Sedang Hamil? Jaga Janinmu dengan Melakukan 7 Vaksin Ini - Kehamilan merupakan fase yang paling diinginkan, setelah adanya pernikahan. Tetapi kadang ada yang tidak siap dengan datangnya kehamilan, sehingga pasrah aja dan tidak memaksimalkan dirinya. Padahal banyak hal bisa dilakukan agar janin tumbuh sehat dan kuat, pun ibu hamil tetap mendapatkan perlindungan yang tepat.




 

Seperti halnya bumi butuh payung, manusia juga butuh dan harus menyiapkan perlindungan. Bukan sekadar pepatah jika bumi butuh payung, tapi beneran fakta bahwa bumi dipayungi oleh ozon untuk melindungi diri dari radiasi sinar matahari yang panas dan ganas.

 

Ozon adalah molekul gas yang tersusun dari tiga atom oksigen yang secara alami terdapat di atmosfer bumi dan menyerap radiasi sinar ultraviolet pada panjang gelombang tertentu. Ada 90% konsentrasi Ozon terdapat di stratosfer di ketinggian 35-45 km, menurut laman dlhk.jogjaprov.go.id. Sementara sisanya yang 10% terdapat di troposfer (permukaan bumi).

 

Bagaimana kalau tidak ada lapisan Ozon yang melindungi bumi? Tidak ada lagi siklus kehidupan. Semua kehidupan mengalami kerusakan dan dunia berhenti. Kok bisa? Karena terjadinya penipisan akan membuat radiasi ultraungu masuk ke bumi dan merusak semuanya. Bukan hanya kesehatan manusia, tapi memusnahkan kehidupan laut, menganggu ekosistem, merusan pertanian dan hutan.

 

Bumi yang kita tinggali saja butuh perlindungan, apalagi dengan kita? Mengapa sih perlindungan amat digadang-gadangkan semua orang?

 


Melakukan Perlindungan kepada Ibu Hamil dan Janin dalam Kandungan

 

 

Dalam lima tahun pernikahan kami, tiba-tiba saya hamil. Awalnya tidak tahu, rasa-rasanya setiap bangun tidur kok merasa nggak enak badan. Setelah ditespack, ada dua garis merah yang samar dan ketika hasil tersebut saya bawa ke puskesmas masyaAllah makin terang.

 

"Fix, sih! Ini ibu hamil. Kapan terakhir mens?" saya mulai diintrogasi bu Bidan, hehehe ... dan meluncurlah kabar bahwa kehamilan saya ternyata sudah dua bulan.

 

"Program kehamilan nggak Bu?" tanya bu Bidan penasaran dan berujung pada nasihat, "Dijaga baik-baik kehamilannya ya Bu. Ini anak mahal," saya dan suami menjadi tersipu.

 

Sejak dinyatakan hamil dan melakukan tes laborat, saya mulai menata diri dan hati. Memersiapkan segala kemungkinan dan mulai belajar memberdayakan diri agar kehamilan saya sehat.

 

Tentunya memiliki kehamilan yang sehat pasti diinginkan semua bunda-bunda ya kan? Wah ... jika teringat saat bayi perempuan saya terlahir. MasyaAllah Tabarakallah, bahagianya dan plong tak terkira rasanya. Maka dalam menjaga kehamilan yang sehat dan kuat, perlu dilakukannya imunisasi sebagai proteksi diri.

 

Dengan melakukan imunisasi, insyaAllah kekebalan ibu hamil dan janin dalam rahim dapat terbebas dari berbagai penyakit yang berbahaya pun saat persalinan nantinya.

 

Masalahnya banyak bunda-bunda yang nggak tahu bahwa ibu hamil itu membutuhkan yang namanya imunisasi sebagai perlindungan. Bukan hanya janin saja yang harus dipantau, tetapi biangnya justru lebih penting.

 

Lantas, imunisasi apa saja yang perlu dilakukan selama hamil sih? Kurang lebih ada 7 imunisasi yang bisa dilakukan, tapi kalau ini menjadi kehamilan yang selanjutnya biasanya tidak akan sebanyak kehamilan pertama dan sebaiknya juga konsultasi dengan dokter kandungan bunda.

 

Semoga postingan ini bisa turut mendukung Peringatan Pekan Imunisasi Dunia (#PID) yang mulai berlangsung dari 16-22 April 2023.

 

 

7 Imunisasi untuk Ibu Hamil


 

Imunisasi yang dilakukan oleh ibu hamil adalah langkah yang sangat tepat, tidak hanya melindungi ibu sendiri namun juga si buah hati dalam kandungan. Ini dia ketujuh imunisasi tersebut:

 

 

1. Imunisasi TT (Tetanus Toksoid)

 

Pernah dengar namanya penyakit tetanus kan? Penyakit itu disebabkan oleh bakteri Clostridium tetani yang berbahaya, yang mana bisa membuat buah hati terkena tetanus neonatorum. Terparahnya membuat janin yang dikandung meninggal dunia.

 

Tidak ada yang mengingkan sebuah musibah, maka lakukan pencegahan dengan melakukan imunisasi TT ini.

 

 

2. Imunisasi Hepatitis B

 

Hepatitis B adalah penyakit yang nggak bisa dianggap enteng, karena menyebabkan kerusakan dan peradangan organ hati. Penularan penyakit ini dari cairan tubuh yakni darah dan air liur penderita.

 

Masalahnya di Indonesia ini penyebab terbanyak dari penyakit hepatitis B,  penularannya dari ibu hamil kepada janin. Di tahun 2019, ada 820 ribu kasus kematian akibat sirosis hati dan kanker hati, yang kemungkinan ditulari ibu hamil ke bayinya.

 

Oleh sebab itu sekarang pemerintah gencar memberikan edukasi kepada ibu hamil untuk melakukan pemeriksaan dan memberikan antivirus untuk ibu hamil guna mencegah penularan virus hepatitis B ini kepada janin. Kalau perawatan diri untuk hepatitis B aja dari diri sendiri ogah, kan kasihan janin ya kan?

 

Sekali bayi terkena virus hepatitis B, risiko berkembang jadi hepatitis B kronik ini 90%-95%, sedih ya. Makanya penting banget nih bumil jaga badan tetep sehat terus

 

Antivirus Hepatitis B untuk ibu hamil dinamakan Tenofovir Disoproxil Fumarate, yang dijamin keamanan dan efektivitasnya oleh Menkes RI BUdi Gunadi Sadikin

 

Surat keputusan juga dikeluarkan dengan nomor HK.01.07/MENKES/15/2023 tentang Percontohan Pemberian Antivirus pada Ibu Hamil untuk Pencegahan Tranmisi Virus hepatitis B dari Ibu ke Anak.

 

Langkah awalnya dimulai dari kegiatan percontohan pada rumahsakit dan puskesmas, ke provinsi dan kabupaten/kota

 

Pemberian antivirus TDF untuk ibu hamil ini yang nyata-nyata HBsAg positif ya, dengan kadar virus lebih dari 200.00 IU/mL (5,3 log10 IU/mL). Pemberiannya di trimester ketiga kehamilan sampai 1 bulan melahirkan

 

Percontohan program pemberian vaksin antivirus Tenofovir Disoproxil Fumarate ini sudah sejak 2022, dan akan diteruskan 2023.

 

Pemberian antivirus Tenofovir Disoproxil Fumarate dilakukan oleh dokter umum yang terlatih, dokter spesialis penyakit dalam, dan oleh tim kerja yang ditetapkan pimpinan di fasilitas pelayanan kesehatan.


"Hepatitis B adalah penyakit yang dapat dicegah dan diobati, tambah Dirjen P2PL. Salah satu cara pencegahannya adalah dengan pemberian imunisasi. Pengendalian Hepatitis B dimulai dari penanganan pada Ibu hamil yang mengidap Hepatitis serta pemberian imunisasi pada bayi yang dilahirkan akan memutus mata rantai pertama penularan penyakit Hepatitis. Pemberian imunisasi pada bayi ini merupakan langkah kunci dalam menciptakan generasi baru yang bebas Hepatitis B," ucap Direktur Jenderal Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan (P2PL) Kemenkes RI, Prof. dr. Tjandra Yoga Aditama SpP(K), MARS, DTM&H, DTCE dalam Seminar Pengendalian Hepatitis Secara Komprehensif di Indonesia.

 

3. Imunisasi Hepatitis A

 

Melakukan Hepatitis A adalah cara terabik agar ibu hamil dan janin terlindungi dari penyakit virus hepatitis yang penularannya melalui makanan dan air yang sudah tercemar.

 

Gejala yang perlu diwaspadai adalah, merasakan demam, mual, dan gampang lelah. Sekalipun Hepatitis A tidak seberat Hepatitis B, tapi wajib bagi ibu hamil menjaga dan melindungi diri. Banyak kasus yang terjadi jika ibu hamil mengidap Hepatitis A, yakni kelahiran bayinya menjadi prematur dan infeksi pada bayi.

 

4. Vaksinasi Flu atau Influenza

 

Penyakit flu ini mudah menyerang siapa saja, terlebih di Indonesia ini musim menjadi tidak menentu sekali. Kadang hujan terkadang panas, pun udara yang dingin dapat memicu berbagai penyakit salah satunya adalah flu.

 

Penyebarannya melalui udara atau bersin dan batuk dari orang lain. Ibu hamil kalau tubuhnya rentan, bisa-bisa terserang penyakit flu ini yang akan membuat kekebalan tubuh menjadi rendah dan janin yang dikandung juga mengalami permasalahan.

 

Apabila flu parah ini jika tidak dilakukan penangannya dengan baik, akan berakibat buruk untuk calon buah hati bisa jadi persalinan menjadi lebih dini, yang sering disebut prematur.

 

5. Vaksin Meningitis

 

Vaksin Meningitis dilakukan oleh ibu hamil untuk melindungi kesehatan dari munculnya radang selaput otak. Vaksin Meningitis merupakan vaksin yang hidup, jadi harus dikonsultasikan benar-benar dengan dokter kandungan bunda. Bagaimana kondisi ibu hamil, kondisi janin, dan sebaiknya diberikan pas kandungan sudah tua alias trimester ketiga.

 

 

6. Imunisasi DPT (Difteri, Pertusis, dan Tetanus)

 

Imunisasi DPT ini  bisa dilakukan saat ibu hamil menginjak usia kehamilan di 27 hingga 36 minggu, tujuannya untuk membangun antibodi dan mencegah ibu hamil terkena 3 penyakit berbahaya, yakni: Tetanus, Diferti, dan Pertusis (batuk rejan).

 

 

7. Imunisasi Campak, Gondogan, dan Rubella (MMR)

 

Campak dan gondogan merupakan penyakit menular yang disebabkan oleh virus, untuk melindungi keamanan tubuh ibu hamil dari virus tersebut dianjurkan untuk melakukan imunisasi MMR.

 

 

Betapa Pentingnya Imunisasi untuk Ibu Hamil


 

Imunisasi merupakan ikhtiar yang membuat ibu hamil merasa lebih aman dan nyaman ketika menikmati kehamilannya. Ibu hamil juga dapat meminimalisir risiko infeksi yang sering terjadi seperti keguguran, kelahiran prematur, kelainan bawaan, dan berat lahir yang rendah.

 

Berbagai manfaat dapat dimiliki oleh ibu hamil yang telah melakukan imunisasi, di antaranya adalah:

 

imunisasi bisa memberikan manfaat untuk janin dan bayi baru lahir, transfer pasif kekebalan tubuh melalui plasenta (ari-ari).

 

imunisasi dapat memncegah ibu hamil dari virus influenza yang menyebabkan infeksi saluran pernapasan. Meski kelihatannya flu sepele, namun bisa membuat janin mengalami gangguan terparahnya mengalami kecacatan.

 

imunisasi ini bisa membuat ibu hamil terlindungi dari berbagai penyakit berbahaya seperti hepatitis A, hepatitis B, tetanus, diferti, pertusis, meningitis, dan lain sebagainya.

 

 

 

Postingan Terkait

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Terima kasih sudah mampir ke blog sederhana saya, salam hangat