Belajar Menjadi Pemimpin di Sekolah Leader bareng Indscript
Belajar
Menjadi Pemimpin di Sekolah Leader bareng Indscript - Menginjak bangku sekolah,
saya bukanlah pribadi yang pemberani tetapi menjadi pribadi yang pendiam dan
pemalu. Ketika masuk di kelas satu SD, bahkan saya masih ditunggui Ibuk, karena
lokasi sekolah yang jauh. Jaman itu, keluarga kami belum memiliki kendaraan
jadi kami berjalan kaki dengan menembus kebun-kebun agar lekas sampai. Setiap
kali guru menunjuk saya jadi ketua, saya selalu menggelengkan kepala. Nggak mau
dan merasa nggak mampu.
Seiring bertambahnya usia, selepas lulus SMA saya
merantau. Di sinilah pribadi pemberani dan mandiri saya diasah. Tidak kenal
siapa-siapa, berada di negeri orang dan harus memutuskan langkah soal memilih.
Kalau majikan marah, ya hanya bisa pasrah. Membela pun sudah dilakukan, dan
lagi-lagi yang berkuasalah yang jadi pemenangnya. Tidak mau merasa
diinjak-injak, dua tahun menjelang kontrak habis ketika majikan meminta saya
untuk melakukan tambah kontrak, saya menolak dengan tegas. Anak bau kencur yang
belum pernah memiliki pengalaman bekerja ini, untuk pertama kalinya beranti
membantah.
Seorang Pemimpin itu Selalu
Menarik
Saya selalu kagum, kepada mereka yang berani menjadi
pemimpin. Menjadi ketua kelas di sekolah, menjadi ketua ekstrakurikuler,
menjadi ketua club dan lain sebagainya. Mereka selalu memiliki karisma dan
persona yang terpancar berbeda, tapi satu langkah berani saya ambil. Ketika
ditunjuk untuk menjadi bendahara, saya memilih untuk menjadi sekretaris saja
hehehe ...
Sepulang dari perantauan, dan menunggu panggilan
kerja beberapa tahun akhirnya saya mendapatkan pekerjaan juga. Sembari aktiv
berorganisasi, saya juga memutuskan diri untuk mengambil kuliah. Dalam dunia
kerja di bidang digital marketing, saya sering menemukan banyak orang-orang
besar, yang memimpin sebuah perusahaan. Di berhasil, dia banyak berdonasi,
temannya banyak, aktif, ramah, terpandang dan pandai mengegolkan sebauh produk
jadi melejit. Secara sadar saya ingin menjadi seperti dia, walaupun itu
sepertinya sulit.
Di mata saya, seorang pemimpin itu orang yang berani
menghadapi, segala situasi. Pemimpin menurut saya lebih pintar, orangnya bijak
dan memiliki power besar untuk menggerakkan anak buah. Dari sebuah rencana,
sampai menjadi visi yang realistis. Membantu tim menghasilkan ide-ide
cemerlang, dan menggerakan tim menuju tepat ke sasaran. Dan yang paling keren
di mata saya, pemimpin yang sering saya temu memiliki sikap rendah hati meski
dia sudah jadi 'orang besar'.
Sekolah Leader dari
Indscript
Suatu hari saat
ngurusi emak masuk RS, saya dicolek seorang teman blogger untuk ikutan sekolah
leader. Ada beberapa blogger yang akan dipilih untuk ikut serta, barokallah
oleh mba Widya saya diajak bergabung. Sekolah Leader ini diselenggarakan via
Telegram, selama sepuluh hari. Materi yang ada ndaging semua, saya belajar
banyak soal kepemimpinan. Bekal yang saya idam-idamkan beberapa tahun silam,
untuk bisa menjadi seorang pemimpin yang bisa bermanfaat.
Pembahasan sekolah
leader selama 10 hari terebut adalah :
HARI-1
PENGGALIAN DIRI
Siapakah Aku? Apa
kelebihan dan kekuranganku?
Bagaimana memoles
kelebihan dan mengurangi kekurangan?
Apa yang
membedakanku dengan leader lainnya
HARI KE-2
Apa yang membedakan
jaringanku dengan jaringan lainnya?
Apa keistimewaanku
dan jaringanku di mata orang lain
HARI KE-3
MANAJEMEN
KEPEMIMPINAN
Strategi
pengembangan jaringan
Strategi perbaikan
jaringan
Strategi
penyempurnaan langkah
HARI KE-4
Strategi pengelolaan
capai target
Strategi manajemeni
waktu dan hati
HARI KE-5
PERSONAL BRANDING
Apa keunikan diriku?
Bagaimana pola
membangun branding sebagai leader
HARI KE-6
Sejauh mana orang
mengenalku
Sudahkah orang
mengenal kelebihan produk dan jaringanku
HARI KE-7
MOTIVASI DAN TEKAD
Kelola mood
Apa yang aku
takutkan dan khawatirkan?
Bagaimana menghadapi
tantangan dan kesulitan
Apa yang membuat aku
tidak menyerah mengembangkan jaringan
HARI KE-8
KETERAMPILAN
BERKOMUNIKASI
Public speaking for
leader
Teknik follow up
dengan jaringan yang introvert
Memulai percakapan
dalam grup yang sepi
HARI KE-9
Membangunkan
semangat jaringan yang melemah
Menyampaikan target
dengan cara yang menyenangkan
HARI KE-10
MEMBANGUN ANTUSIASME
Mendesain mimpi
Being inspiration
Tetap antusias dalam
kondisi bermasalah
Antusias belajar dan
menjadi yang terdepan
TAMBAHAN HARI KE-11
EVALUASI
Sekolah Leader Diampu oleh
Mentor Handal
Saya mengenal owner Indscript Creative, teh Indari
Mastuti jaman masih di Hongkong. Waktu itu saya bergabung dengan grup IIDN LN,
karena sembari bekerja saya nggak bisa menyimak setiap harinya. Tapi
Allhamdulillah, saya pernah bergabung membuat antologi bersama dengan tema,
'Living Abroad'.
Di Sekolah Leader kali ini saya belajar kepemimpinan
dalam berbisnis, alhamdulillah saya dua tahun belakangan ini sedang belajar
membangun bisnis craft bareng suami. Bekal inilah yang saya butuhkan, meski
belum memiliki banyak reseller tapi saya selalu optimis bisa membesarkan usaha
ini bersama. Amiin.
Mentor di Sekolah Leader Indscript ini benar-benar
yang sudah mahir dibidangnya, selain teh Indari Mastuti ada; mbak Euis Marlina,
mbak Yaya Yarti, Mbak Cicik Rosida, mbak Yuni Ummu Wafi dan mbak Runi
Andriyani.
Saya merekomendasikan betul Sekolah Leader ini untuk
kamu yang sedang berjuang, membesarkan bisnis, dan belajar menjadi pemimpin
yang baik. Materinya masyaAllah bagus banget, sesuai dengan apa yang kita
butuhkan. Materi lengkapnya akan didapatkan jika kalian ikut Sekolah Leader,
karena kelasnya ini menggunakan metode audio. Jadinya lebih jleb, dan lebih
masuk karena seperti berada di kelas nyata.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Terima kasih sudah mampir ke blog sederhana saya, salam hangat