Mengenal Limun Oriental Minuman Legendaris Lima Generasi di Pekalongan
Mengenal
Limun Oriental Minuman Legendaris Lima Generasi di Pekalongan - Setelah
mengeksplore Museum Batik Pekalongan, pada hari pertama Famtrip Blogger Jawa
Tengah 2019 ini kami kemudian menuju ke Limun Oriental. Bangunan bergaya
kolonial dengan cat kuning pucat, menyambut kami dengan hangat. Langkah kaki
kami tidak sabar ingin segera masuk, dan lagi-lagi perabotan kayu kuno yang ada
di sana membuat kami seakan diajak bernostalgia secara langsung. Pernak-pernik
jadul tersaji di sana-sini, menambah kesyahduan suasana sore itu.
Limun Oriental atau orson, adalah
sofdrink jadoel yang ada di Pekalongan dan sudah dikelola sampai lima generasi.
Dahulunya llimun oriental, disebut banyu londo, atau kalau warga Pekalongan
menyebutnya dengan limun beruap. Minuman berkarbonasi, dari racikan asam
sitrat, air sari buah, gula murni dan karbondioksida yang membuat limun ini
jadi terlihat 'beruap' ketika kita minum.
Jika dahulu limun oriental ini hanya
bisa dinikmati oleh kaum Priyayi kaya Jawa di Kota Pekalongan dan kaum
penjajah, sekarang siapapun bisa menikmatinya.
Nah, nama produsennya sendiri bernama Oriental Cap Nyonya, dan Njoo Giok
Lien adalah pendirinya pada tahun 1920. Oriental termasuk pelopor industri
minuman dalam kemasan botol, di Nusantara ini lho teman-teman. Yang mana sudah
mencapai masa kejayaan, sampai pada tahun 1980.
Limun Oriental
Menemani Keseruan di Hari Raya
Hampir di seluruh lemari pendingin
orang-orang kota Pekalongan, saat lebaran tiba mereka selalu menyediakan
minuman jadoel Limun Oriental ini sebagai teman keseruan momen silaturahminya.
Yang membuat beda limun Oriental dari yang lain adalah, Nyonya Njoo Giek Lien,
penemu resep Limun Oriental Cap Nyonya yang pertama ini, membuat resep dengan
kadar gula yang tidak sebanyak minuman bersoda lain. Rasa manisnya terasa lebih
pas, dan tidak kelebihan.
Bernadi Sanyoto, sebagai genarasi
kelimanya, mengungkapkan jika gula yang digunakan pada limun Oriental ini,
"Gula murni". Agar orang-orang yang menikmatinya, merasakan
kenyamanan dan kesegaran gulanya. Tidak akan menyebabkan sakit ditenggorokan.
Meski saya beberapa kali pernah ke Limun Oriental ini, tapi saya tidak pernah
merasakan bosan dengan minuman orson ini. Karena manisnya pas dan kesegarannya
terasa sejuk ketika dinikmati pada siang yang panas.
Sampai saat ini sudah ada 7 rasa yang
ditawarkan, dari rasa jeruk, melon, nanas, moka, strawberi, mangga, dan
original. Kalau saya sendiri paling suka yang rasa mangga dan jeruk, segernya
sampai ke tenggorokan dan rasanya enak. Ramah pula di kantong pelajar, karena
pas ke sana kemarin itu Limun Oriental hampir dipenuhi oleh muda-mudi yang
sedang beranjak dewasa.
Harga yang ditawarkan oleh Limun
Oriental Pekalongan, seharga 7 ribu
rupiah. Jika ingin dibawa pulang sebagai oleh-oleh, limun Oriental juga
memberikan service botol kacanya bisa dibawa pulang. Lumayan kan punya pajangan
botol jadul, untuk hiasan lemari kaca hehehe
... Udah murah, segar pula!
Menjelajah
Pabrik Limun Oriental Pekalongan
Salut! Dengan Pabrik Limun Oriental
Pekalongan yang masih berdiri sampai saat ini, dari masa penjajahan hingga
pasca kemerdekaan. Karena minuman jaman dulu di jaman sekarang ini, sudah
tergerus dengan banyaknya minuman kekinian yang mana trik marketingnya lebih
gencar dan menarik.
Limun Orienyal Cap Nyonya, bisa kalian
temukan di Jalan Rajawali Utara Nomor 15, Kecamatan Panjang Wetan Kota
Pekalongan. Buat yang suka wisata sejarah dan wisata kuliner, Limun Orietal
akan menyajikan rasa yang berbeda. Alhamdulillah, bersama blogger-blogger
Nusantara dan Disporapar Jawa Tengah, kami bersama-sama menjelajah Pabrik Limun
Oriental Pekalongan. Karena kami berkunjung di hari Jumat, para pekerja yang
ada di Pabrik Limun Oriental Pekalongan kebetulan libur. Sembari mendengarkan
Mas Bernad bercerita, saya menelusuri segala hal yang ada di pabrik dengan mata
telanjang. Dimana semua prosesnya masih menggunakan tenaga manusia, dengan cara
konvensional. Padahal perbotol yang dihasilkan dalam satu jam itu ada 500
botol, lho!
Proses Pembuatan
Limun Oriental di Pabrik Limun Oriental Pekalongan
Botol yang selesai digunakan, atau botol
yang baru datang akan di rendam dahulu menggunakan air sabun dan dicuci manual
satu persatu. Jika tahap pencucian selesai, botol akan dibilas dan dikeringkan.
Mas Bernad mengajak kami pindah ruangan lagi, dimana ada tabung besar yang
digunakan untuk mencampur bahan bakunya. "Air dan gas CO2nya dicampur di
dalam tabung," ungkap Mas Ber, "pada panas tinggi gas CO2nya akan
larut dalam air," lanjutnya lagi. Air yang sudah tercampur tadi akan
dimasukkan ke dalam botol, dan proses selanjutnya adalah menutup botol. Ada
alat-alat penutup botol berwarna biru, berjejer rapi di ruangan selanjutnya
yang kami datangi dan terakhir labeling.
"Botolnya belinya dari mana?"
Tanya salah satu peserta Famtrip, Mba Nunik blogger yang berasal dari Pemalang
tapi tinggal di Jakarta. Mas bernard pun menjawab, jika botol-botol yang
dipesannya didatangkan dari Kota Surabaya. Untuk pemasaran Limun Oriental
sendiri sudah menyeluruh ke pulau Jawa Tengah dan Jawa Timur, selain itu dipasarkan
juga ke Jakarta.
Pekerja yang ada di Pabrik Limun
Oriental Pekalongan, ada 13 orang dan setiap jamnya mereka mampu menghasilkan
500 botol Limun Oriental. Daebak! (Hebat). Mereka berangkat dari pukul 08.00 -
17.00 WIB dan kalau hari Jumat libur. Karena kebanyakan perusahaan-perusahaan
pemasaran di Pekalongan, menjatuhkan libur pada hari Jumat. Mengingat
masyarakat di Pekalongan lebih banyak umat Islam, dan hari Jumat adalah hari
yang istimewa. Tempat terakhir yang kami
kunjungi adalah Gudangnya. Berjejer botol-botol limun Oriental, dengan penuh
warna membuat saya ingin membawa pulang semuanya buat stok hahaha ... ditambah disajikan dengan dingin. Luar biasa kesegaran
Limun Oriental sampai ke seluruh badan. Jadi kalian wajib mencoba kuliner
minuman, legendaris khas Kota Pekalongan ini ya!
Pabrik Limun
Oriental Pekalongan
Jalan
Rajawali Utara No. 15, Panjang Wetan, Pekalongan Utara. Jawa Tengah 51141.
Telepon
: 0819-01470887
Ya ampun...masih ada pabriknya. Kalo di Bekasi mah orson udah menghilang tanpa jejak. Huhuhu padahal minuman tenar
BalasHapusAyo Peh sinii ke Pekalongan tak ajak mampir.
HapusKok gak ada blogger pekalongan yang ikutan ya :D
BalasHapusTak wakilin aku Ngga hahahha
HapusLha kak Noorma ma mba Tanti nggak daftar kayaknya.
Bersejarah banget ya Limun Oriental ini. Waktu kecil saya sering mampir ke Pekalongan dan Kudus. Dan baru sekarang tahu ada pabrik minuman bersoda asli kayak gini. Semoga bisa berkunjung ke sana ya mbak :)
BalasHapus