Pesona Kampung Ragam Warna Membuatku Jatuh Mencinta
Pesona
Kampung Ragam Warna Membuatku Jatuh Mencinta - Hidup selalu menawarkan
hal-hal menyenangkan dan mengejutkan. Tanpa sebuah rencana, dan terjadi begitu
saja. Seperti hari itu misalnya, aku jatuh cinta untuk kali pertama. Meski
awalnya kukira ini membosankan, aku yang sibuk dengan urusanku sehingga tidak
memedulikanmu. Kita tidak saling mengenal, dan tidak berteman akrab. Apalagi
bertegur sapa.
Ada beberapa kesempatan yang sebenarnya
bisa memertemukan kita, tapi lagi-lagi waktu belum berpihak kepadaku. Aku yang
sibuk menikmati hari-hariku, tanpa pernah terbayang bisa menjumpaimu saat itu.
Kemudian kita bertemu, lalu menjadi sedekat itu.
Siang yang penuh gairah, dan peluh yang
merayap diam-diam di balik bajuku tak mengurangi kekhusyuanku. Ada keceriaan diberbagai sudut membuatku
semakin penasaran tentangmu. Anak-anak berlarian dengan gembira, membawa senyum merekah yang
bisa menular ke siapa saja. Melalui waktu yang singkat, aku terpesona dengan
gambar-gambar dan cat warna-warni yang mewujud suasana di hatiku.
Pantas saja banyak orang yang jatuh
mencinta kepadamu, dan melekatkan dalam benak sebuah perasaan yang tak menentu.
Membuat ingin berjumpa dan bertemu lagi. Tapi terkadang, perasaan tetaplah
perasaan. Tak bisa dicegah ataupun dipendam, begitu juga deengan diriku yang
jatuh mencinta kepadamu: Kampung Ragam Warna yang ada di Kaliwungu. Terima
kasih telah menerima, apa adanya diriku.
Traveling
Merupakan Bagian Dari Hidup
Bagi sebagian orang, menganggap sebuah
perjalanan bukan lagi sekadar hobi. Lebih dari itu, tempat untuk melepaskan
penat, yang tertumpuk pada diri mereka. Bisa akibat dari pekerjaan, rutinitas,
hubungan, gaya hidup, bisnis dan lain sebagainya. Perjalanan juga bisa menyembuhkan
suasana hati yang terluka, dan juga mempunyai manfaat lebih dari sekadar pereda
stres yang berkepanjangan. Seperti mempelajari kultur baru sebuah tempat
wisata, kebudayaannya, kebiasaannya, pandangan hidup, atau melakukan hal-hal
baru yang tidak bisa dijumpai di tempat asalnya.
Ini dia beberapa manfaat yang bisa
didapatkan dalam sebuah perjalanan, yang tidak pernah kita bayangkan sebelumnya
:
Perjalanan Membuat
Kita Menghargai Perbedaan
Perjalanan mengajarkan kita banyak hal,
bertemu orang-orang baru di tempat wisata dengan karakter dan sifatnya. Secara
tidak langsung kita menyadari, bahwa ada perbedaan dalam hal selera, tradisi,
etika, kultur dan lain sebagainya. Pilih yang positif, terapkan dalam kebiasaan
sehari-hari, ketika kembali ke dalam rumah.
Sebuah Perjalanan
Membuat Kita Semakin Sehat Dan Aktif
Seseorang yang tengah berlibur, akan
memiliki kecenderungan bergerak dibandingkan ketika sedang bekerja. Apalagi
jika pekerjaannya di depan monitor, yang membuatnya jarang bergerak. Sementara
liburan membuat seseorang aktif, bergerak ke sana-sini. Terlebih jika
liburannya ke gunung, menjelajah kota, surfing, dan lain sebagainya. Kalori
lebih banyak terbakar karena banyak beraktivitas.
Perjalanan Membuat
Kita Mengenali Diri Kita Lebih Dalam Lagi Dan Belajar Keluar Dari Zona Nyaman
Anak muda cenderung belum bisa
mengenali, apa yang sebenarnya mereka mau. Sebuah perjalanan akan mengantarkan
mereka mengambil berbagai keputusan dan menentukan arah tujuan. Apalagi
traveling yang dilakukan dengan sendirian, membuat kita lebih berpikir tajam.
Karena akan ada banyak pengelaman yang tidak terlpakan, sekaligus menjadikan
diri kita lebih berkembang.
Perjalanan Mengajarkan
Kita Membangun Sebuah Jaringan
Berinteraksi dengan warga lokal, baik
ketika melakukan perjalanan di luar atau di dalam negeri pasti akan kita
lakukan. Hal tersebut secara tidak langsung mengajarkan kita, membangun
kesempatan berjejaring. Tidak hanya untuk bermedia sosial, tetapi bisa juga
untuk berbisnis. Siapa tahu ketika kita ditugaskan di kota tersebut, kita sudah
memiliki channel tersendiri untuk melancarkan pekerjaan cepat selesai.
Perjalanan Membantu
Kita Menemukan Makna Hidup
Otak manusia bukan robot, ia perlu
dicharge dan dir-refresh agar bisa kembali bekerja dengan optimal. Salah
satunya untuk menghilangkan kejenuhan dan kebosanan tersebut, dengan melakukan
istirahat. Traveling juga menjadi solusi dan kunci, melupakan kejenuhan dengan
berbagai aktivitas sehari-hari. Karena biasanya tempat wisata menawarkan aktivitas
yang jarang kita lakukan, bahkan tidak pernah.
Di Kampung Ragam Warna, Mranggen
Kaliwungu. Kita bisa melakukan aktivitas yang menyenangkan, seperti melukis di
atas payung, membuat kesenian smock, belajar menabuh drumblek, belajar menggambar karikatur, membuat
makanan sumpil, melukis dengan ampas kopi dan lain sebagainya yang tentunya
memberikan passion baru yang
menyenangkan. Hal tersebut juga bisa memberikan hikmah dan makna tersendiri
yang lebih baik untuk kehidupan selanjutnya.
Kampung Ragam
Warna Menjadi Pusat Inspirasi
Destinasi wisata yang menawarkan kampung
warna-warni, memang bukan Kendal yang pertama kali. Banyak destinasi wisata
eksotis, yang mempunyai konsep warna-warni di seluruh desanya. Tidak hanya di
dalam negeri, tetapi juga di luar negeri. Ada desa budaya Gamcheon, Busan di
Korsel, ada juga Kampung Warna-warni, Jodipan di Malang, Jawa Timur dan masih
banyak yang lain.
Yang menjadi berbeda di Kampung Ragam
Warna, Desa Mranggen, Kutoharjo, Kabupaten Kendal - Jawa Tengah ini tidak hanya
menawarkan spot instagramable untuk berfoto. Tetapi juga menawarkan workshop
yang pasti belum pernah anda coba sebelumnya.
Seperti kampung warna-warni yang lain,
di Kampung Ragam Warna juga memiliki kreasi mural art di dinding yang cantik dan menarik. Dari tembok jalanan, gapura
masuk gang, rumah warga, dan juga atapnya penuh dengan karya lukis maupun
gambar. Ada gambar kartun, animasi, abstrak, pemandangan alam, wayang, ikan,
dan gambar menarik lain yang membuat kita tercengang karena pesonanya. Selain
itu payung-payung tradisional yang menjadi khasnya Kaliwungu, juga tergantung
manis memenuhi jalan utama kampung. Percaya atau tidak, semua yang tersaji dan
bisa dinikmati ini adalah hasil karya warga Kampung Ragam Warna. Makna apa yang
sudah tersirat yang bisa kita simpulkan?
Adalah semangat gotong royong
masyarakatnya. Sesuai dengan pesan Presiden pertama Indonesia, Bapak Soekarno,
"Negara Indonesia yang kita dirikan
haruslah negara gotong royong", dan diperjelas oleh Mohammad Hatta, "Kita membangun masyarakat baru yang
berdasarkan kepada gotong royong". Inilah yang harus kita contoh, dan
kita terapkan dalam lingkup masayarakat di sekitar kita.
Keunikan
Workshop yang Ada di Kampung Ragam Warna
Saya yakin setiap diri kita mempunyai
sisi keunikan, begitupun juga di sebuah desa tempat kita bertinggal. Jika
keunikan tersebut kita rawat dan dijadikan hal positif untuk bertumbung kembang
bisa menjadi kelebihan yang tidak pernah kita duga. Bukti nyatanya ada di
Kampung Ragam Warna, yang sudah berdiri semenjak Mei 2018 silam. Sebagai
Konseptornya ada Bu Wiwik Wijaya, Bapak Yogi dan juga Om Anja.
Kebetulan pada 26 dan 27 Oktober 2019
kemarin, Kampung Ragam Warna menggelar gawe yang bertajuk, 'Festival Drumblek
Pacific Paint Cup 1', yang dibanjiri oleh peserta sebagian dari luar kota.
Meski tidak tinggal di Kaliwungu, dan bukan menjadi panitia saya merasa sangat
bangga. Karena Kendal, tepatnya di Kampung Ragam Warna ini festival Seninya
mampu menjaring masyarakat dari luar kota dan bahkan luar pulau. Suatu
kerhormatan tersendiri, apalagi bisa menyambut beberapa teman blogger untuk
menginap di rumah.
Tak perlu berlama-lama lagi, saya ingin
membagikan keunikan workshop yang ada di Kampung Ragam Warna di hari pertama,
pada tanggal 26 Oktober 2019:
Workshop Smock
Kalau nggak mengunjungi Kampung Ragam
Warna, kemungkinan saya tidak akan tahu kesenian Smock ini. Dimana SMOCK adalah
singkatan dari (Seni Model Orang Cah Kaliwungu). Bapak Mukjizat dan Mas Ipul
pengrajin kesenian Smock yang masih tersisa. Smock sendiri terbuat dari kain
perca yang diubah menjadi lukisan cantik yang mempunyai nilai ekonomis. Pak
Mukjizat juga menekankan, jika beliau turut mendukung program pengurangan
sampah. Dengan menjadikan kain perca menjadi sebuah mahakarya. Bahannya juga
cukup mudah ditemukan disekitar, ada kain perca, kanvas, pingsit untuk
menyatukan potongan kain, gunting, kuas dan lem. Jujur kesenian ini sungguh
membutuhkan ketelatenan, karena saya juga diberikan kesempatan untuk
mencobanya. Tapi, sungguh seru!
Workshop
Kartunis
Foto by Jiah |
Djoko Susilo, nama yang sudah tidak
asing dibelantika Karikatur Indonesia. Beliau juga orang asli Kaliwungu, yang
kebetulan ikut memberikan ilmu karikaturnya pada peserta workshop di FSK
(Festival Seni Kaliwungu). Beliau membagikan Teknik Menggambar Karikatur,
dimulai dari mengenal karakter wajah yang menjadi ciri khas seseorang, misalnya
dari wajahnya, hidung, mata, alis dan bentuk yang lainnya. Agar ketika wajah
orang tersebut di deformasikan/karikaturkan, tetap kelihatan karakternya. Waktu
saya tanya, beliau ternyata sudah menggeluti dunia kartun, sejak SMP lho!
Workshop Membuat
Sumpil
Foto by ig @makankeliling |
Kalau makan sumpil sering, setiap
menjelang Maulid Nabi Muhammad SAW. Kalau bikin? Belum pernah sama sekali, nah
di Kampung Ragam Warna peserta festival diajak untuk membuat sumpil. Yang mana
sumpil ini menjadi makanan khas, yang ada di tradisi Weh-wehan masyarakat
Kaliwungu. Pembuatannya dibungkus dengan daun bambu, waktu dimakan baunya sedap
sekali dan disandingkan dengan parutan kelapa.
Melukis Payung
Bersama
Seni melukis di atas payung, sudah
berjalan cukup lama di Kaliwungu ini. Bahkan lukis payung ini sudah sampai ke
Moskow, Rusia. Saya sempat kepoin perjalanan tersebut, dan membuat haru luar
biasa. Nah kemarin, di Festival Seni Kaliwungu ini ada lomba melukis payung.
Pesertanya ada 50-an orang, yang bikin tercengang mereka melukis dengan indah,
unik dan keren!
Rasanya cinta tak akan pernah habis
mengalir, jika kita berada di Kampung Ragam Warna. Kita dilimpahi pertunjukan
yang menawan balutan kesenian lokal dan budaya yang sungguh membuat saya makin
rela untuk jatuh dan sembuh di waktu yang bersamaan. Sampai cerita ini
tertulis, rindu saya kembali lahir dan hadir menjadi sebentuk harapan. Tidak
sabar menantikan festival selanjutnya.
Menjelang senja, pertunjukkan Rebana
Al-Badar Kaliwungu tampil, dengan tarian sufinya yang memukau. Saat malam
menjelang, momen rebana modern oleh adik-adik dengan energiknya pun
dipertontonkan, dan ditutup oleh penampilan group musik Daun Bambu yang
menambah syahdu malam itu. Perasaan menggebu-gebu memenuhi dada, kami menikmati
suara merdu sang vokalis sembari meminum kopi dengan aroma rindu. Terima kasih
telah menutup malam, dengan perasaan yang semestinya.
Festival
Drumblek Kampung Ragam Warna di Hari Kedua
Beberapa chat masuk menanyakan
keberadaanku, dari mba Nurul, Zain, Ila, dan Mba Tanti. Mereka memintaku untuk
segera datang, karena festival drumblek akan segera dimulai. Tak perlu
berlama-lama, aku menyuruh Mba Prita dan Mas Nana untuk bergegas, kalau tidak
kita akan ketinggalan momen. Karena kebetulan ibuku lagi libur, beliau aku ajak
serta menyaksikan kemeriahan Kampung Ragam Warna yang belum pernah beliau
saksikan. Kami rombongan berangkat bersama, sementara aku duluan dengan
menggunakan ojek online. Sayangnya aku tiba belakangan, karena bapak ojek
online lupa jalan. Astaga! Aku menepuk jidat, tiga kali salah jalur pula. Dalam
kesalku, aku bertahan untuk tidak berkata-kata kasar hahaha ...!
Jujur aku ketinggalan beberapa
pertunjukkan nih, dari yang anoman obong, tari-tarian, jaranan dan ada juga
yang berpenampilan ala Zorro. Untungnya masih banyak juga yang belum tampil,
dengan berusaha masuk ke gerombolan orang-orang yang berdiri. Aku menemukan
spot tempat duduk kosong satu di depan, Alhamdulillah.
Foto by jiah |
Tidak ketinggalan pula aku menyaksikan
beberapa foto workshop ampas kopi, yang sudah selesai duluan. Hanya satu jam,
pelukis ampas kopi itu memamerkan kelihaiannya dalam melukis. Mba Nurul
memerlihatkan luksian tersebut, dan lagi-lagi aku harus bergumam takjub dengan
maha karya orang-orang Kaliwungu yang maha keren.
Asal - usul
Festival Drumblek di Kampung Ragam Warna
Rutinitas membangunkan orang-orang sahur
ketika Ramadhan, biasanya di setiap kota berbeda memiliki ciri khas
masing-masing. Dengan menggunakan alat seadanya yang bisa ditabuh dan berbunyi,
sehingga orang yang merasa terusik bisa langsung bangun untuk sahur menjadi
cikal bakal kesenian drumblek di Kampung Ragam Warna Kaliwungu. Bahkan dari
sinilah tradisi menabuh drumblek, bisa membesar menjadikan sebuah festival yang
mampu mendatangkan banyak wisatawan. Dari mancanegara dan dari wisatawan lokal.
Tidak hanya asal tabuh saja, tetapi
kesenian drumblek menghasilkan suara pukulan dengan irama yang indah untuk
didengarkan. Didukung pula dengan kostum-kostum yang khas, dan menampilkan
keunikan tersendiri di setiap kelompok musik drumblek.
Melihat mereka yang belum tampil dan
yang sudah mengingatkan saya ketika berada di atas panggung. Memang ya kadang
kala tampil di depan umum itu membuat grogi, tapi kalau tampilnya ramai-ramai
nggak akan segrogi sendirian ya kan?
Kelompok-kelompok drumblek yang naik ke
atas panggung ini memang benar-benar sudah terlatih, mereka keren dalam
menabuh, menari, bahkan banyak yang menggunakan drama. Macam sedang main teater
begitu. Mereka lincah, gesit, energik dan luwes ketika memamerkan tradisi
drumblek yang masih terus dilestarikan ini.
Terima kasih
telah Menyambut dengan Hangat
Menurut masyarakat sekitar, sejak
berdirinya Kampung Ragam Warna di Mranggen, desanya menjadi semakin ramai
dikunjungi orang-orang. Perekonomian warga juga sangat terbantu, karena banyak
masyarakat yang sadar bahwa destinasi wisata butuh juga warung-warung makan
yang bisa dijadikan ladang penghasilan.
Jadi kalau kalian main ke Kampung Ragam
Warna di Mranggen Kaliwungu ini, nggak perlu takut kelaperan sehabis
jalan-jalan. Kalian juga bisa menggunakan toilet umum, ketika merasa harus
buang hajat. Saya akui fasilitas di Kampung Ragam Warna ini termasuk komplit.
Pesan saya, terus jaga kebersihan lingkungan dan kekompakan masyarakatnya.
Karena Kampung Ragam Warna, juga sudah terkenal akan kerukunannya, gotong
royong dan kekompakannya yang luar biasa. Selain bisa jalan-jalan, kita juga
bisa mendapatkan edukasi dari kearifan lokal yang diusung oleh Kampung Ragam
Warna.
Eits, masih ada lagi
destinasi wisata yang ada di Kampung Ragam Warna lho, yakni wisata religi.
Dimana setiap syawalan tiba, Makam Waliku ini penuh sesak, oleh orang-orang yang
ingin berziarah. Dimakan tersebut ada makam Wali-wali yang sangat berpengaruh
dalam penyebaran Islam, di Kaliwungu. Ada KH. Mustofa, KH. Musyafak dan KH. Abu
Chaer. Ada juga makam Bupati Kendal yang Ke-38 dan Makam Wali Hasan Abdullah.
Tenang, kalau muterin Kampung Ragam
Warna sehari nggak cukup, apalagi ingin ikut worshopnya sekaligus wisata
religi? Bisa kok menginap di homestay warga,
karena di sini juga sudah ada paket-paket wisatanya lho.
Paket Wisata
Pilihan di Kampung Ragam Warna
Sedih karena ketinggalan acara Festival
Seni Kaliwungu kemarin? Tenang, kalian juga bisa ikutan paket wisatanya.
Tinggal pilih yang disukai, lalu luangkan waktu untuk berkunjung. Harga perpaketnya cukup murah Rp 350.000,-.
Paket I
1. Menginap
2. Makan 3xsehari
3. WORKSHOP Kartunis
Paket 2
1. Menginap
2. Makan 3xsehari
3. WORKSHOP Drumblek
Paket 3
1. Menginap
2. Makan 3xsehari
3. WORKSHOP SUMPIL Makanan
Tradisional Khas Kaliwungu
Paket 4
1. Menginap
2. Makan 3xsehari
3. WORKSHOP LUKISAN
AMPAS KOPI
Paket 5
1. Menginap
2. Makan 3xsehari
3 . WORKSHOP SMOCK
Akhir kata, terima kasih untuk semua
pendukung atas terselenggaranya kegiatan besar Kampung Ragam Warna, Festival
Drumblek Cup 1. Terima kasih untuk para
warga yang sudah hangat menyambut, dan memasakan makanan yang enaknya luar
biasa. Terima kasih atas kehadirannya :
Direktur Pasific
Paint Bapak Suryanto Tjokrosantoso
Kepala Desa
Kutoharjo Kaliwungu
Camat Kaliwungu
Wagub, H. Taj
Yasin Maimoen
Bupati kendal,
dr. Mirna Annisa M.Si
Konseptor, Mbak
Wiwik W Wijaya, Pak Yogi dan Om Anja
Kelompok Karang
Taruna desa Mranggen, Dicky dan Mas Seno
Terima kasih untuk kolaborasi yang indah
ini dan kreatifitas yang tanpa batas dari warga kampung Mranggen. Kalo kata
bang Ridwan Kamil, "Apa yang dunia
ingin belajar dari Indonesia? Semangat kolaborasi. Nilai kegotongroyongan dan
semangat turun tangan". Terima kasih sudah mengajarkan itu kepada
kami. Terima kasih sekali lagi untuk, semua kisah indah yang tak bisa
dilepaskan sepenuh hati begitu saja. Semoga rindu-rindu atas kenangan yang tercipta
akan menemukan titik temu. Salam!
Sumber artikel
Foto dokpri, dan
2 dari Jiah
Edited foto by
Canva
Wawancara dengan
narsum
Map by google.com
Salut sama bapak Mukjizat, saya berharap kalau kedepannya ada kegiatan ekstrakurikuler di anak-anak SD SMP atau SMA Kaliwungu yang belajar serta melestarikan kesenian SMOCK ini.sehingga bisa tetap lestari.
BalasHapusSetuju.
HapusBisa jadi ada yang menjadi pihak ketiga menjembatani keduanya.
Kampung Ragam Warna emang penuh pesona, menyajikan kreatifitas tanpa batas
BalasHapusBener Kak.
HapusKapan yuk main ke Ragam Warna Kak.
Boleh diulang ya kayaknya, Nyi, hahaha. Baru tau ada paket2an workshopnya, nice sharing :)
BalasHapusHahah semoga tahun depan ada lagi, biar mba Prita ke sini lagi wkwkkw
HapusNah..siip..ada paket wisatanya nih. Asyik sekali utk dikepoin.. Thx juga ya Nyi sudah banyak membantu saat kami di sana kmrn..
BalasHapusHuwaa mba Tan, nggak seberapa ih. Jangan begitu besok main kemari lagi ya
HapusMudah2an th depan ada umur dan kesempatan utk meramaikan acara ini lagi ya Nyi.. Aamiin..
HapusIya pengin banget deh ada regenerasi biar seni kaliwungu terutama smok makin dikenal dan lestari. Sayang aja kalo punah ditelan zaman karena ga da yg nerusin. Harus sering2 diadain workshop di sekolah2 ya.
BalasHapusMemang harus ada yang sadar ya, karena kesemua workshopnya luar biasa.
HapusSemuanya keren
seru banget ya Nyi, taun lalu hadir,,taun ini berhalangan
BalasHapusAku malah baru tahun ini bisa. Semoga tahun depan bisa meet up ya
HapusMantap, kreatif banget ini promosi pariwisatanya, Kampung Ragam Warna, Nyi.
BalasHapusSayangnya bloger dari SUlawesi gak ada ya?
Ada ga ya, aku nggak neliti satu2 bun. Ekwkwkw tahun depan ikutan sini Bund.
HapusKalau ke sini mesti bawa dress code banyak kali ya. Tiap spot-nya cakep-cakep buat foto - foto.
BalasHapusHahahah taun depan persiapkan mba Nurul
HapusWorkshopnya ini yang bikin penasaran. Unik gitu ya, ga ada di tempat lain
BalasHapusIya ki mba. Tahun depan ikutan aja Mbaaa
HapusJadi penasaran dengan tempatnya, spotnya juga keren-keren. Workshopnya juga bikin saya penasaran
BalasHapusAgendakan tahun depan ya Kak.
HapusBiar bisa ikutan langsung
Perjalanan selalu penuh makna baik utk tubuh dan jiwa.
BalasHapusBetul.
HapusWah jd ingat kisah semalam di.Desa Mranggen hahaha..kenangan tak terlupakan deh..��
BalasHapusEaaa hahahah ke sini lagi tahun depan ya Mb@@
HapusLuar biasa sekali acaranya mba,aku belum pernah ke Kaliwungu, semoga bisa berkunjung ke Kampung Ragam Warna untuk menyaksikan langsung aktivitas keren lainnya
BalasHapusAgendakan tahun depan mba Indri
HapusKadang suka jalan ke sana ke mari jadi lupa sama potensi daerah sendiri ya. Padahal cakep begini
BalasHapusHeheheh belajar bikin smock seru Mbaaq
HapusJadi bukan cuma desain kampung yg colourful ya, tapi ada kegiatan yg berilmu disana dengan menyajikan workahop. Bahkan mgkn membantu penduduk setempat kali ya?
BalasHapusBener banget pendapatnya meningkat.
HapusWah bagus banget kampungnya kak colourful banget dan aq blm pernah ke kaliwungu pengen kesana sekalian buat foto2 bagus yah
BalasHapusHayuk mba Fara tahun depan ikutan lagi festivalnya.
HapusMupeng sama worskhop kartunis dan lukis payung, Nyi. Penasaran sama sumpil, senang sama kuliner khas tiap daerah. Rugi banget ya kemarin ga jadi ke sini. Kreatif nih pengelolanya, potensi lokal bisa dijual untuk meningkatkan ekonomi warga setempat. Moga-moga bisa ditiru daerah lain agar warga lokal bisa turut meningkat ekonominya. Murah pula paketnya, mupeng makan-makannya hehe....
BalasHapusWakakakak hayuk Mas Rudi tahun depan jangan terlewat lagi ya.
HapusMenarik banget konsep kampung ragam warna ini...apalagi workshop2nya keren2 dan unik...yg bikin sumpil itu kayak sepele padahal banyak yg blm bisa bikin bahkan mengenal cara bungkusnya ya
BalasHapusTahun depan kemari mba Nia kalau debay udah gedean
HapusWarna-warni memang selalu bikin ceria, ya. Kalau mau ikut paket wisatanya bisa langsung dtanag atau booking dulu, Mbak?
BalasHapusBooking dulu mba hehehhe
HapusYuk nanti meet up kalo kemari
Ternyata ada paket wisatanya juga ya mba sampe 5 pilihan paket wisata nih asik bener btw aku juga baca yang punya teh Ida alhamdulilah yah bisa ketemuan jadinya
BalasHapusAlhamdulillah hahahah iya
HapusPertama kali ketemu. Hayukmba Herva tahun depan ke sini
Dari pesona kampung ragam warna bikin perjalanan makin bermakna karena ada kesan yang tertinggal sebagai hikmah
BalasHapusWah asyiknya ada workshop ya mba. Nah kayak gini akan semakin menambah daya tarik untuk berkunjung ke kampung ragam warna :)
BalasHapusWah, ada paket wisatanya juga ya mbak, jadi lengkap lah, ingin banget kesana hehehehe
BalasHapusHayuklah Sol kemari
HapusMba Prita sama mas Nana nginep diaku lho hahaha
auto laper aku mbak liat foto sumpillll.. ibu dulu suka bikin... (duh gagal fokus malah ngomentarin makanan ) wkwk
BalasHapusDari sebuah perjalanan kita bisa mendapatkan banyak hal, gak cuma refreshing aja ya apalagi kalau sama teman-teman baru saling mengenal karakter satu sama lain.
BalasHapusKreatif banget ini yang membangun kampung ragam warna, bukan cuma warna-warni kampungnya tapi aktivitasnya juga
Banyak pelajaran yang bisa didapatkan dari perjalanan ya Mbak. Termasuk perjalanannya Mbak ke Kampung Ragam Warna ini. Apalagi di sana banyak hal yang bisa Mbak temukan dan saksikan langsung. Benar-benar kampung yang menginspirasi.
BalasHapusAku belum pernah kesini mba.. dan for sure cantik yaaa... banyak keseruan pastinya di tempat unik seperti ini yaaa
BalasHapusKebayang ya warga disana pasti swlalu ceria soale banyak warna -warni juga hehe. Semoga saya bisa kesana, kayaknya seru buat foto-foto.
BalasHapusAsyiknya bisa ikutan acara ini. Kebayang rame dan serunya. Mana warnanya meriah lagi kampung nya
BalasHapusBaca artikel ini bikin aku tertarik untuk berkunjung ke sana deh kak. Siapa tau aku juga jadi jatuh cinta pada kampung ragam warna
BalasHapuskonsep desa wisata ini bagus banget, seharusnya banyak desa lain di Indonesia yang menyontoh ya
BalasHapusSemoga saling bersinergi dan memberikan inspirasi desa2 lain hehehe
HapusAcaranya bagus banget mbak apalagi konsep kampung dengan warna-warni semakin membuat hidup dan berbagai kerajinan atau kesenian yang ditampilkan.
BalasHapusKeren banget tulisannya, Nyi...
BalasHapusLengkap dengan semua foto pendukungnya.
Ternyata banyak seniman dari Kampung Ragam Warna yaa.. ((kagum))
Makna sebuah perjalanan memang dalem yaa, Nyi.
HapusMaka kalo banyak jalan, jadi banyak pengalaman dan gak jadi gampang julid sama orang.
Mba Lendy ayo kapan main ke Kendal, tak ajak kemari.
HapusBanyak banget ya Nyi acaranya. Keren ih. Banyak pelatihan dan keterampilan yang ditampilkan.
BalasHapusHayuk Bund sesekali main ke Kendal aku ajak ke sini
HapusIya Nyi, perjalanan selalu memberikan pelajaran kepada diri kita. Entah itu tentang mengenal diri sendiri, ataupun mengetahui bagaimana kita berinteraksi dengan orang lain.
BalasHapusSenang ya bisa merasakan langsung keistimewaan Kampung Ragam Warna ini. Sayang sekali pas nggak bisa ikutan waktu itu.
Kapan kapan main ke sini ya Mba
HapusTahun depan ada eventnya lagi.
asyik banget mbak, bisa ikut bermacam-macam workshop. Saya paling seneng kalau dateng ke acara atau festival dan sebagai pengunjung kita bisa eksplorasi ketrampilan
BalasHapusAsli mbaaa belajar hal hal baru ya?
Hapus