5 Cara Menjaga Fokus dalam Menulis - Pernah nggak sih, ketika kamu membaca novel, cerita pendek, atau nonton film menemukan ide yang kemudian saat itu juga kamu harus menuliskannya? Pilihan satu-satunya adalah, menutup dahulu buku atau mempause film agar ide tersebut nggak menguap. Saya pernah!
![]() |
Bukti pernah fokus hahaha ... |
Tapi di tengah kamu menulis cerita tadi, di kemudian hari kamu mendapat ide lagi dan lagi-lagi kamu harus menuliskannya agar cerita yang ada dalam kepala tidak hilang begitu saja. Berarti sudah ada dua cerita yang kita tulis ya kan? Di lain hari lagi, kamu menemukan ide cerita yang kamu rasa ini lebih dari keren dari cerita yang kemarin nih? Hahaha ... fokus jadi terpecah, lantas apa yang harus kita lakukan kalau di tengah menulis kita mengalami hal demikian? Simak 5 cara menjaga fokus tulisan.
Bikin folder bank ide
Cara satu-satunya agar ide kita terkumpul, yang suatu hari akan kita eksekusi sebaiknya kita bikin folder dalam laptopmu, untuk menyimpan ide. Kalau tidak tulis juga dalam bukumu, atau ponsel ide-ide yang berkelindan di kepala. Yang penting rekam, toh nggak ada ruginya.
Dibuat santai saja
Saat sedang seriusnya menggarap naskah, kerap kali kit tergoda dengan ide lain yang lebih waow. Tidak ada salahnya dicatat dulu, rekam apa yang akan diceritakan dan lupakan sejenak. Ibarat sedang menjalin hubungan dengan seseorang, pasti adalah godaan di depan mata, ya kan? Yang lebih menarik dari apa yang sedang ada di sisimu hahaha ... buat santai aja. Kelarin dulu sama yang ini.
Membuat komitmen
Menulis naskah yang akan jadi buku, butuh komitmen yang tinggi dan serius. Kalau nggak, mana bisa jadi bukumu berlembar-lembar halaman. Maka, seperti menjalin hubungan. Jangan pernah tergoda dengan dengan hal-hal di luar sana. Selesaikan naskahmu, dengan komitmen yang teguh. Seperti menjaga kesetiaan, hehehe ...
Fokus satu saja anggap yang lain nggak ada
Sebuah hubungan yang serius, harus fokus. Apalagi untuk menuju kejenjang yang lebih sakral iya kan? Perlakukan dengan demikian, naskah yang sedang kamu garap. Pikirkan semua risetnya, dari imajinasi, adegan, dialog, plot, sub-plot, paragraf pembuka dan penutup. Semua karakternya, elemen cerita, alur kilas balik dan semua yang memperdalam ceritamu harus kamu kuatin.
Paksa dirimu untuk menyelesaikannya
Naskah yang memiliki deadline, harus memiliki komitmen dan fokus yang tinggi. Apalagi jika untuk diikutkan lomba misalnya, mereka memiliki jatah waktu untuk lekas selesai. Hal yang dipaksakan memang tidak baik, tapi ini demi dirimu sendiri. Terlebih menulis itu membutuhkan mood yang baik, emosi yang akan dibangun naik turun. Tapi ingat lagi, ini hal positif yang harus kita tanamakan dalam benak. Jika kita tidak memaksakan diri untuk menyelesaikan tulisan, tidaka akan pernah ada buku yang terbit satu pun. Iya nggak? Semoga berhasil, ini berlaku untuk diri saya juga. Semangat yuk! Menghasilkan satu buku, minimal satu kali dalam seumur hidupmu.
huhuuu kalau udah punya anak mah gak bisa "fokus nulis aja" nyi, pasti ada aja distraksi makanya aku lebih suka nulis malem pas qonita udah tidur
BalasHapusnah tips yang terakhir belum bisa aku praktekan mba, semakin dipaksa semakin sulit hihihi tapi memang kalo sudah ada bank ide, enak sih sejam bisa selesai..
BalasHapusAku juga lagi ngerapiin bank ide nih. Dan pengen punya jadwal teratur buat posting artikel
BalasHapusNoted mba.. aku nih yang masih gampang ilang fokus kalau nulis. Biasanya sih ke distract sama anak-anak yang minta ini dan itu.
BalasHapusKalau fokes menulis naskah buku, lalu kerjaan nulis di blog gimana, Nyi?
BalasHapusAku penasaran banget sama bank datamu Nyi...
Hehhe...soalnya bukunya udah banyaak...jadi super kepoo kaan...
Selalu salut dengan fokus bagi teman-teman yang sudah membukukan tulisannnya.
BalasHapusSaya nulis postingan blog aja juga masih suka kurang fokus, hiks.
Bang ide sepertinya sangat membantu ya. Makasih tipsnya, Nyi.
Makasih ya sharingnya Nyi, sekarang kalau ada ide malah ngambang di kepala dan lama-lama lupa nggak sempat ditulis, dasar makemak mah banyak alesan, moga bisa konsisten nulis nih
BalasHapusHUhuh, aku nih masih moody soal nulis. Padahal bank ide punya. Udah ditulis pula sama outline-nya. Nulis beresinnya nih yang gak kelar-kelar. Huhu
BalasHapuskonsistensi dan disiplin memang kuncinya ya mba. Aku sementara ini menikmati ngeblog sebagai selingan
BalasHapusNyiii, idenya kereeen. Yang penting emang siapin bank ide ya mana tahu lagi stuck karena sibuk dan nggak ada ide lewat, wkwkkk
BalasHapusBetul Nyi kalau gak dipaksa saya malah suka keenakan, ga selesai selesai jadinya nulisnya. Hehehe....
BalasHapusSemangat setor tulisan ya Nyi. Trims udah banyak kasih masukan nih.
Susah Maak. Apalagi sekarang ada duo bocils yang selalu minta perhatian. Emaknya megang laptop aja langsung direcokin.
BalasHapusMembuat komitmen dan memaksa harus selesai itu yang beart apalagi kalau nulisnya tu tanpa diwasin haha. Beda pas nulis skripsi misalnya wkwkwk :D
BalasHapusAku nih kdng suka gak fokus, mau ngeblog aja cetingan wkwkwk. Btw makasih tipsnya, berharap bisa fookus dan bisa punya buku solo :D
Sering terjadi mba, tiba-tiba ada ide mau menulis sesuatu tapi karena sedang bekerja atau sedang di jalan dan nggak sempat mau tulis di notes, mendadak ide pun menguap hehehehe :D
BalasHapusMantap banget dengan cara Nyi berkarya. Blog jalan, buku jalan. Sungguh tidak mudah untuk berkomitmen menyelesaikan naskah ya.
BalasHapus