[Inspirasi Srikandi] Bahagia Bergabung dengan Srikandi Bukalapak
Bahagia
Bergabung dengan Srikandi Bukalapak - Awalnya saya menyangka bergabung di
Komunitas Bukalapak, akan biasa saja.
Sekadar sharing cara berjualan, hambatan yang dialami sampai bagaimana agar
jualannya laris manis. Nyatanya tidak! Ternyata ada yang namanya komunitas
Srikandi Bukalapak, karena Srikandi otomatis penghuninya kebanyakan wanita.
Hehehe ... Baik yang single maupun yang telah memiliki putera dan puteri.
Permasalahan sebagai ibu rumah tangga
justru jauh lebih kompleks, apalagi sampai bisa berjualan di Bukalapak, yang
mana taglinenya adalah: Keluarga terurus saldo nambah terus. Bisa kebayangkan
bagaimana repotnya ngurus anak, belum lagi urusan rumah tangga, masak-memasak,
beberes rumah sekaligus masih bisa aktif berjualan online di Bukalapak. Tapi
semuanya bisa seiring sejalan. Luar biasa! Salut banget sama Srikandi-srikandi
Bukalapak.
Bertemu dengan
Srikandi Bukalapak di Ranger Camp Nasional
Kesempatan mengikuti Ranger Camp
Nasional membuat saya mengenal banyak Srikandi Bukalapak, dari belahan bumi
yang lain. Ada yang dari Bandung, Bekasi, Jakarta, Padang, Lampung dan dari
kota lainnya yang membuat saya sangat takjub. Ada letupan membara di dalam
dada, mereka bisa pasti saya juga. Sebenarnya jiper banget, bisa berada di
antara mereka. Secara, saya yang paling sedikit feedbacknya dan yang paling
santai jualan karena lebih banyak menggeluti waktu di dunia tulis.
Dan saya sudah menuliskan cerita
pengalaman tersebut di forkom dengan judul: Bukalapak Ranger Camp Nusantara Day
1 dan Bukalapak Ranger Camp Nusantara
Day 2. Boleh lah ya, kapan-kapan mampir dibaca hehehe ...
Pengalam positif
yang didapat setelah bergabung di Srikandi Bukalapak:
1.
Belajar jualan dan mengelola waktu
Kalau di group WhatsApp saya join dengan
Srikandi Bukalapak Semarang, di sana banyak member yang berbagi kisah. Dari
persoalan konsumen yang banyak maunya, dari mengelola waktu jualan dan waktu
menjadi ibu rumah tangga. Pun banyak yang berbagi ilmu soal jualan, saya sering
menyimak meski jarang komentar. Bahkan saya pernah menjadi dropshiper tante
Ngesti, dalam berjualan dashboar mobil. Alhamdulillah ya jadi nambah saldo.
2.
Silaturahim yang memanjangkan umur dan rezeki
Dari masih single sampai udah double
gini, alhamdulillah silaturahmi dengan Srikandi Bukalapak masih terjaga dengan
baik. Mungkin ini cerita sepele, tapi saya ingin berbagi. Waktu mudik ke Bali
tahun 2016 kami sekeluarga mengendarai mobil pribadi, nah kebetulan saya lewat
Blora. Iseng-isenglah saya menghubungi Srikandi Bukalapak tante Yuni, yang
tinggal di Blora. Pas kebetulan dia selo, kami main ke bascamp Komunitas
Bukalapak Blora lho, istirahat sebentar di sana. MasyaAllah, pertemuan kami
sekali di Rangercamp Tawangmangu, berbuah silaturahim yang memanjang. Bahkan
saya nunut mandi di bascamp, kalau bukan karena Bukalapak mungkin saya tidak
akan bertemu saudara-saudara di pelosok negeri ini. Thanks ya Bukalapak.
3.
Kelas online dengan mentor dokter
Nggak hanya dibagikan ilmu jualan saja,
atau jejaring pertemanan yang memanjang, tapi saya juga mendapatkan asupan ilmu
soal parenting. Memang sih saya belum memiliki momongan, tapi dengan hal ini
justru menjadi bekal banget untuk menjadi seorang ibu dan orang tua yang baik
bagi anak-anaknya. "Al Ummu Madrsah Al-Ulaa", yang artinya adalah Ibu
adalah Madrasah (sekolah), pertama bagi anak-anaknya. Dengan pembekalan ini,
yang khususnya diberikan dari kelas online saya jadi menimba ilmu dahulu dan
praktek di kemudian. Ah, saya merasa beruntung bisa bergabung bersama komunitas
Srikandi Bukalapak ini. Dan sebenarnya masih banyak yang saya dapatkan lebih
lagi, alhamdulillah pokoknya.
Jika kalian jadi seller di bukalapak,
khususnya wanita. Yuk bergabung dengan kami, Srikandi Bukalapak. Mari sama-sama
berbagi apa yang dipunyai, dan saling menebarkan manfaatnya satu sama lain.
Salam!
@nyipede
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Terima kasih sudah mampir ke blog sederhana saya, salam hangat