Menuju Kirab 1 Suro BE 1952 | Karaton Kasunanan Surakarta Hadiningrat
Menuju
Kirab 1 Suro BE 1952 | Karaton Kasunanan Surakarta Hadiningrat - Selamat Tahun
Baru 1 Muharram 1440 Hijiriah, sahabat-sahabatku. Yang mana sering disebut
dengan Satu Suro. Kebetulan bulan lalu saya di chat oleh Dikoko, diajakin
ikutan Kirab 1 Suro BE 1952 ke Solo. Kesempatan yang susah ditolak nih, selain
mendapatkan pengalaman pastinya mendapatkan banyak ilmu. Saya mengajak suami
serta, dan Alhamdulillah pihak Dikoko Production tidak mempermasalahkan.
Langsung deh, kita booking hotel menginap di Riyadi Palace Hotel, Surakarta.
Apa itu 1 suro?
Satu Suro adalah awal tahun dalam kalender penanggalan Jawa. Tradisi Kirab Satu Suro juga termasuk peringatan 1 Muharram. Ide
transkulturisasinya diprakarsai oleh sosok Sultan Agung, Raja Kasultanan
Mataram Islam kala itu. Pun sekarang masih ada, ritual malam satu suro
yang mana menjadi wujud instropeksi diri dan penguasaan diri atau mawas diri.
Fakta tentang
kirab 1 Suro
Sebagai wujud instropeksi diri inilah,
Karaton Surakarta mengadakan perayaan 1 Suro dengan iring-iringan kirab yang
membawa benda pusaka mengelilingi kota Solo. Sekarang ini Karaton Ksunanan
Surakarta Hadiningrat dikuasai oleh Sultan Paku Buwono XIII (13). Kirab malam 1
suro ini, akan diikuti oleh Gusti, Keluarga dan Kerabat Kerajaan, Abdi Dalem
dan juga pemerhati Budaya.
Drama
ketinggalan kereta part 2
Mengapa saya bilang part 2? Karena part
satunya, waktu saya mau pergi ke Jember hahaha ... nggak kapok juga ya saya
ini. Haduh, ya sudah tiket kereta hangus kita putar otak mau ke Solo naik apa
nih? Padahal udah janjian sama Dikoko, Isul dan Kus di Semarang. Alhasil
setelah mufakat mereka berangkat duluan, saya menyusul kemudian.
Dengan sigap saya dan suami mencari
informasi, soal keberangkatan ke Semarang menggunakan travel atau bus mengingat
kereta sampai jam 12 siang sudah habis ludes. Sukses tawar menawar dengan calo
travel, saya dan suami berangkat pukul 08.30 WIB dari Stasiun Pekalongan menuju
Terminal Mangkang. Dari Terminal Mangkang kami langsung menuju Solo,
Alhamdulillah jam 14.00 WIB sudah sampai penginapan. Perjalanan yang panjang,
Dari sini kami mengambil banyak
pelajaran, bukan saja soal keterlambatan tetapi lebih kepada hambatan atau
permasalahan yang akan dilalui sepanjang perjalanan dalam kehidupan. Coba kalau
saya dan suami menyerah karena tiket hangus, ketinggalan kereta dan memutuskan
untuk pulang? Tapi nyatanya niat kami masih bulat, tidak hilang atau berkurang
separuh.
Dimana ada kemauan di situ pasti ada
jalan. Pepatah yang sering wara-wiri saya baca itu memang benar adanya. Apabila
seseorang itu mau berusaha, mau mencari cara agar apa yang diinginkan itu
tergenapi, pasti akan ada jalan di depan sana. Karena mereka yang terus maju,
bergerak tidak diam di tempat akan selalu menemkan kemudahan di saat kesulitan
menghadang.
Akhirnya kami bertemu juga deh dengan
Isul, Kus dan Dikoko di penginapan. Perjalanan yang melelahkan sekaligus
menyenangkan. Semoga acara Kirab 1 Suro BE 1952, Karaton Kasunanan Surakarta
Hadiningrat nanti malam dapat berjalan dengan baik dan lancar. Semoga kami
mendapatkan banyak asupan ilmu dan pelajaran berharga. Aamiin.
Thanks Dikoko Production yang sudah
mengajak saya berserta suami, mendapatkan kesempatan berharga. Makin lancar dan
laris project-projectnya ya brother!
Kalau suro itu bulan dlm kalender Jawa tapi kalo Muharam itu bulan dalam kalender tahun hijriah,
BalasHapusNyiii. Kok ketinggalan Kereta melulu siih? Hahaha .
BalasHapus