Ngumpul Komunitas Peduli Rob Pekalongan
Ngumpul
Komunitas Peduli Rob Pekalongan - Rob Pekalongan terkini, masih saja
belum surut gengs! Nggak nyangka kan, Pekalongan ternyata masih tergenang
banjir rob? Bahkan ada slogan pula yang digadang oleh masyarakat soal
#RinduDaratan duh miris. Air rob Pekalongan memang belum surut
sepenuhnya, semenjak bulan puasa lalu. Alhamdulillah saya sempat berbagi nasibungkus kepada korban banjir rob pekalongan, bersama komunitas Bukalapak
pantura. Tapi kepedulian saya ternyata tidak berhenti di sana, saya dan
kawan-kawan komunitas masih terus menggalakan solusi #SavePekalongan untuk rob
yang terjadi.
Banjir rob
Pekalongan
Dalam WAG (WhatsApp Group) Blogger Pekalongan, kawan saya Inayah bilang yang
selo silakan datang untuk ngumpul di Rumah Makan Pande Rasa, membahas soal rob
Pekalongan. Saya dan patner yang kebetulan kosong, berniat datang ke lokasi
terlebih mba Ayi, mba Faroh, Mas Trias juga hadir serta kapan lagi nih ngumpul.
Udah kangen sama bumil yang ngilangan ini sekarang, colek Mbak Ayi.
Ini pertama kali saya dan patner ngumpul
dalam forum, yang banyak dihadiri oleh komunitas lainnya. Seperti komunitas
fotografi, Komunitas Peduli Kali Loji, komunitas Mahakarya, teman media koran,
mahasiswa IPB, dan beberapa komunitas lainnya yang sangat peduli akan air rob
Pekalongan. Bahkan dalam acara ini hadir 5 orang volunteer dari negara lainnya,
seperti Rumania, Italia, China dan kedua negara lain yang sangat peduli akan
rob di Pekalongan.
Bersama komunitas Great of Indonesia,
beberapa dampak di kemukaan soal rob yang datang ini. Karena bukan hanya
masalah genangan air saja, lebih dari itu seperti penyakit gatal, sekolah yang
rusak, dampak ekonomi soal matapencaharian yang harus mandeg ada pula gangguan
kejiwaan dari korban rob sendiri.
Camilla sebagai bule yang sangat peduli
rob, mengusulkan kami untuk membuat web official dan aktif memberitakan soal rob di Pekalongan
kepada masyarakat. Agar dari pemerintahan juga tergerak, untuk cepat memberikan
solusi terkait rob Pekalongan. Karena kenyataannya, rob Pekalongan sudah parah
hingga bertahun-tahun.
Salah satu bule lain yang fasih
berbahasa Indonesia mengungkapkan, "Pekalongan terkenal dengan kota Batik,
masak iya Pekalongan juga terkenal dengan kota bajir?" Miris memang,
kenyataannya rob ini sudah terlalu lama.
Beberapa solusi
bencana rob Pekalongan
Karena kami sebagai komunitas tidak
memiliki akses lebih, selain pemerintah. Yang bisa kami lakukan adalah
bertindak semampu kami, seperti solusi membuat website untuk rob ini dipegang
oleh mba Faroh dan media sosial untuk memviralkan terkait banjir rob di
Pekalongan adalah blogger Pekalongan. Sementara untuk pembuatan konten,
siapapun bisa mengisinya dan tinggal penyuntingan dilakukan oleh blogger
Pekalongan yang memang berkecimpung di dunia menulis.
Solusi lain untuk menyentil masyarakat
lainnya adalah, dengan membuat film dokumenter soal rob ini. Pak canting yang
sebagai sutradara, sudah merencanakan beberapa konsep filmnya. Bismillah semoga
dengan kerjasama membuat Pekalongan jadi lebih baik, langkah kecil ini bisa
memberikan dampak yang luar biasa. Sementara di Minggu lalu, sudah dilakukan penanaman bibit mangrove di Wisata Mangrove Park, Kadang Panjang Pekalongan Utara.
Saya memang bukan orang Pekalongan asli,
tapi saya termasuk orang yang tidak bisa menutup mata untuk sebuah bencana. yang
dibutuhkan pertama kali adalah, kepedulian dan kesadaran itu saja, simple.
Kalo Tere Liye bilang,
"Jika kita memilih tidak peduli, lebih sibuk dengan urusan masing-masing,
nasib negeri ini persis seperti sekeranjang telur di ujung tanduk. Hanya soal
waktu akan pecah berantakan."
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Terima kasih sudah mampir ke blog sederhana saya, salam hangat