Mengantri dengan Sabar untuk Mendapatkan Merchandise Asian Games 2018
Mengantri
dengan Sabar untuk Mendapatkan Merchandise Asian Games 2018 - Seminggu
lalu, saya mendapatkan cerita dari saudara saya, ketika dia menonton Asian Games di Gelora Bung Karno (GBK). Awalnya ketika dia memberitahu kalau
nonton, setelah dia pulang ke Kendal. Tahu gitu nonton kan bisa barengan ye
kan? Dan keponakan saya, Dek Na minta untuk berburu boneka maskot asian games, Maskot Asian Games 2018 sendiri ada 3 yaitu Bhin-Bhin, Atung dan Kaka. Namun dia pengen banget dapet Bhin-bhin dan Atung. Diturutilah permintaan putrinya.
Tapi ternyata antriannya mengular
panjang dan puluhan meter. Mereka pun mengantri, tapi pikir punya pikir apakah
akan dapet atau kehabisan. Akhirnya setelah mengantri sejenak, memutuskan untuk
pulang. Toko yang harusnya jam 14.00 WIB buka, kata saudara saya baru buka
pukul 17.00 WIB.
Gerah, panas dan matahari yang menyinari
lumayan terik. Berdiri yang bersemangat sampai pegal, dan akhirnya yasudah
mengalah. Belum rejeki dapet, mungkin lain kali atau bisa pesan online. Karena
saya gemar belanja online, dia minta tolong kepada saya untuk membelikannya.
Boneka maskot asian games ini, teman
saya juga kebetulan jualan di Palembang. Pesanannya sampai ludes-ludes, dan
ketika saya ingin memesankan untuk Dek Na. Sudah habis. Kemudian beberapa hari
lalu saya dihubungi, jika dibuka preordernya lagi. Namun, harganya melonjak
mahal. Kemungkinan karena menjelang penutupan, jadi semua orang ingin memiliki
sebagai kenang-kenangan dan souvenir. Saudara saya bilang, "Tidak masalah
untuk anak sendiri ini. Masak iya nggak dikabulin sih?" Akhirnya saya
pesan satu paket, yang mendapatkan 3 maskot Asian Games 2018. Adalah Bhin-bhin,
Kaka dan Atung yang menggemaskan.
Budaya mengantri
yang patut diacungi jempol
Ketika melihat video yang
ditunjukkan oleh saudara saya mengenai antrian mengular tersebut, saya
terkagum. Busyet, panjang bener. Saya pun pastinya akan memilih dengan menyerah
saja, untung-untungan antara kalau ke depan dengan antrian ke ratusan sekian
apakah masih akan dapat? Tetapi lihatlah yang mengantri, masih bersemangat
tanpa henti. Salut untuk mereka, dengan sabar dan tidak gentar tetap menanti
mendapatkan apa yang diingini.
Dibeberapa tempat yang saya
kunjungi, terkadang budaya mengantri masih sukar untuk diwujudkan
ketertibannya. Meski kadang lebih sering mengalah, tetapi sebal juga kalau
diselip melulu. Hal semacam inilah yang perlu ditanamkan oleh masyarakat di
Indonesia. Berbeda ketika saya tinggal di Hongkong beberapa tahun lalu. Selama
6 tahun saya mengamati dan memelajari bagaimana aturan-aturan yang harus
diterapkan ketika berada di kawasan publik area ini. Bahkan mereka yang
menyerobot sangat malu, mereka menghargai pentingnya arti menunggu. Bahwa ada nilai kesadaran diri, menghargai
siapa yang datang lebih dahulu. Siapa yang telah tiba duluan. Jika hal ini
diterapkan dengan baik, inysaAllah harmonisasi akan tercipta dengan sendirinya.
Semoga dengan kita memulainya lebih
dahulu untuk membiasakan budaya mengantri ini, orang lain ikut menerapkannya
juga. Tidak mendahului kepada siapa yang antri lebih dulu, pun mereka yang
memiliki urusan mendesak harus tetap mengantri. Meski mengantri jika dilihat
hanya hal sepele dan sederhana, tetapi justru penerapannya yang paling sulit
disadari oleh beberapa orang. Sebab itulah sangat perlu untuk melatih kepekaan
diri.
Yuk sama-sama membangun Negeri ini,
mengenalkan dan mencontohkan budaya mengantri. Karena mengantri ini tidak akan membuat
kita merugi, justru membuat kita belajar yang namanya mengesampingkan
kepentingan diri sendiri.
Luar biasa ya antriannya. Lihat berita di tipi. Kalau aku juga bakal ngalah dan balik badan deh. Hehehe...
BalasHapusWah, aku udh nyerah duluan ketika lihat antrian mengular ��
BalasHapusPerjuangannya mendapatkan maskot asian games emang luar biasa
BalasHapusYes, dengan mengantre kita melatih diri untuk banyak hal. Kalo kelak ada rezeki ke luar negeri gak malu2in juga
BalasHapusWah aku juga kepengen trio maskot ini. Kemarin pak suami aku minta nitip beli, gak sanggup antri katanya. Dari pagi udah antriii
BalasHapus