Saling Mengenal Topeng Masing-masing
Saling Mengenal Topeng Masing-masing - Blog post saya kali ini terinspirasi dari sebuah buku
yang saya baca, tentang menjadi muslimah yang sempurna. Kelihatannya berat,
tetapi tidak juga kok Gengs. Karena kesempurnaan tahu lah ya, milik siapa?
Allah semata.
Saling
mengenal topeng masing-masing ini, menceritakan soal hubungan yang sering
disebut 'pacaran', dimana media yang dianggap bisa mengenal satu dengan yang
lain antara pasangan tersebut. Pernah nyadar nggak sih? Karena sebenarnya hal
ini justru kebalikannya.
Orang
yang sedang dilanda jatuh cinta, dan menjalin hubungan yang namanya pacaran
dari kedua belah pihak akan berusaha menampakan topengnya. Dari yang yang
sifatnya tomboy, bisa berubah menjadi lebih feminin. Bukankah itu artinya
mereka berubah menjadi orang yang bukan dia ingini? Seharunya itu tidak perlu,
karena dia yang mencintaimu akan menerima segala kekuranganmu? Benar?
Kedua
pasangan yang menyebut mereka pacaran, justru akan saling berusaha menampakkan
hal-hal yang disukai pasangannya saja. Bukankah itu sama saja dengan sedang
bermain peran? Keduanya takut akan hubungan mereka kandas, berakhir dengan
perpisahan dan saling meninggalkan. Keduanya saling melakukan drama, agar bisa
diselamatkan hubungannya. Padahal itu sama sekali tidak perlu.
Apa kata ulama?
Prof
Quraish Shihab, adalah ulama terkemuka di Indonesia pun bahkan menimpali dengan
sangat tegas. "Jalinan muda mudi yang sedang menjalin kasih, seringkali
hanya lahir dari kekaguman semata. Atas ketampanan, kecantikan atau sifat
imitasi saja yang mereka tampilkan. Cinta yang seperti inilah yang justur akan
mudah layu, karena mereka tidak akan mungkin mempertahankannya sepanjang
masa." Apakah kalian setuju Gengs? Benar bukan yang diucapkan beliau?
Jadi
sebaiknya bagaimana kita harus bersikap? Mulai menyadari dari dalam diri
sendiri. Dulu pun saya pernah mengalami fase yang namanya ‘pacaran’, semuanya
berakhir berantakan tidak ada yang bisa bertahan. Justru dengan berkenalan yang
hanya sebentar, dua minggu saja dan berani datang ke rumah mengajak taaruf
justru menjadi sebenarnya cinta. Lebih baik menjaga untuk yang sebenarnya
menjadi pasangan, selamanya daripada harus bermain dengan cinta yang tidak
jelas. Berkaca dari pengalaman ini, bagi kalian yang sedang menjalani fase ini
segeralah untuk mengakhiri menuju jenjang yang selanjutnya. Ialah menikah!
pic by pixabay |
Berdoalah
padanya, Ya Allah jika dia orang yang baik bagi kebaikan agamaku, duniaku dan
akhiratku. Maka mintalah kalian dipertemukan dalam bingkai yang halal. Tetapi
jika dia adalah orang yang akan meruntuhkan agamaku, menyengsarakan akhiratku,
tolong jauhkan aku darinya dengan cara-Mu.
Oke
muslimah cantik, sudah tahukan kemana harus melangkah? Semoga kita semua selalu
dilindungi oleh Allah, dalam kebaikan dan dihindarkan dari jalan keburukan. Aamiin.
Semoga bermanfaat dan saling mengingatkan untuk kehidupan yang lebih baik di
kemudian. Salam!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Terima kasih sudah mampir ke blog sederhana saya, salam hangat