Pesona Petungkriyono Pekalongan Jawa Tengah
"Berpikir untuk diri sendiri ialah awal dari
kemiskinan"
Nyipenengah.com - Menjadi sukses, bisa ditempuh dengan
berbagai cara, namun cara terbaik adalah dengan membantu orang lain untuk
menjadi sukses pula. Memang ini hanya sebuah cara pandang atau paradigma,
tetapi siapa sangka dengan membantu orang lain terlebih dahulu minimal
menghilangkan satu kesusahannya. Sukses akan jauh lebih dekat kita raih dan
lebih besar kesempatannya yang akan kita dapat. Karena kebanyakan cara berpikir
orang kebanyakan, jika sukses itu bisa diraih dengan kita mengambil sesuatu
dari orang lain dari hal apa pun.
Pada tanggal 4- 6 Agustus 2017 ini, saya mendapatkan
kesempatan besar dari Pemkab Pekalongan untuk mengikuti Amazing National
Petung Explore 2017. Yang awalnya saya dinyatakan gagal mengikuti, kemudian
dihubungi panitia untuk mengantikan seseroang yang mundur, yang saya ketahui
beliau adalah teh Dedew. Saya merasa, satu kesempatan, satu kesuksesan, satu
kebahagiaan telah seseorang berikan untuk saya dan Tuhan pasti turut andil di
dalamnya.
Saya jadi ingat pesan dari Andrew Carnegie, orang
terkaya di era 90-an, seorang raja baja. Ketika itu ia ditanya oleh pewarta,
menyoal prinsip sukses bisa menjadi kaya raya.
"Gampang," jawab beliau, "untuk bisa
jadi sukses, saya harus membantu karyawan jadi sukses dan kaya dulu!"
Kesempatan yang telah diberikan dari penyelenggara
Petungkriyo adventure ini, tentunya tidak akan saya sia-siakan. Mengingat soal
pesan Andre Carnegie tersebut, saya diberikan kesempatan mengikuti Amazing
Petung National Explore 2017 bukanlah sebuah kebetulan. Yang intinya saya
dibantu orang lain untuk meraih sebuah kesuksessan, siapa yang tidak senang
diajak untuk mengikuti ekowisata Petungkriyono secara FREE? Kapan lagi bisa
menikmati wisata alam Petungkriyono, yang ternyata adalah paru-paru dunia 'The
Lungs of Us'. Tak kenal maka tak sayang, maka izinkanlah saya memperkenalkan
Pesona Petungkriyono yang ada di kota Pekalongan Jawa Tengah ini kepada dunia.
Ah ... saya jadi teringat perpisahan saya dengan mas Slamet.
"Saya nitip ya, kabarkan pada dunia pesona Petungkriyono
yang indah ini," dengan mata yang berkobar menaruh harapan penuh. Aih ...
saya jadi terharu, jika satu orang saja setiap harinya yang diberi pesan sudah
ada berapa puluh orang yang ia titipi? Memberi tidak melulu soal punya uang
atau tidak bukan?
Mengenal sejarah Petungkriyono
Hutan Petungkriyono mempunyai keindahan yang masih
alami, hutan yang masih benar-benar belum terekspos dari segi keanekaragaman
hayatinya ini bisa dijadikan media edukasi kepada masyarakat. Guna menumbuhkan
rasa cinta seseorang kepada lingkungannya, terlebih lagi dunia selalu
terguncang soal masalah global warming. Mengapa tidak kita jaga agar
keseimbangan terus berkesinambungan, supaya tidak berat sebelah. Apalagi jalan
menanjak dan menurun, yang harus dilewati sekian kilometer untuk menuju ke
sana. Petungkriyono sendiri memiliki 9 desa, 37 dusun, 39 RW dan 90 RT.
5 tempat wisata menajubkan
yang dikunjungi peserta Amazing Petung National Explore 2017
Peserta Amazing Petung National Explore 2017, disambut
oleh dua bidadari cantik yang membawakan tarian Petung di Gerbang Sipetung.
Kita juga diberikan sajian kopi Petung, kopi khas Petungkriyono. Rasanya sedap,
membuat perut saya hangat dan kembali bersemangat melanjutkan perjalanan.
Destinasi yang kita singgahi kali ini ialah:
Curug sibedug
Curug Sibedug ini letaknya di pinggir jalan, desa
Kayupuring dan di antara dua desa Sokokembang serta Tlogopakis. Terdapat dua
curug kembar di sini, jatuhan airnya tidak begitu deras dan besar. Yang satu
jatuhnya langsung turun ke bawah dan yang kembar satunya alurnya agak berliku.
Ini membuktikan kalo kembar nggak harus identik sama bukan?
Jembatan Sipingit atau blackcanyon
Keadaan air yang ada di Jembatan Sipingit ini jernih,
bebatuan di kanan kiri jembatan membuat saya betah berlama-lama di sini. Tidak
lupa saya menyempatkan diri membasuh muka, hmm ... air dinginnya menyegarkan
ketika menyentuh permukaan kulit wajah. Jika anda ingin mendapatkan spot gambar
yang ciamik, turunlah ke bawah karena jembatan dengan beberapa daun menjalar
dan lumut pada bebatuan menambah kesan yang benar-benar indah. Rekan saya juga
sempat berpose di bebatuan, tetapi yang terjadi ia terpeleset hahaha ... well
jangan bilang-bilang ya? Kalau posenya saya abadikan di blog hahaha ...
Welo River
Weloriver atau Weloari memiliki sarana wisata yang
sangat luas, dibandingkan yang lainnya. Di sini ada river tubing, river
tracking, body rafting, pohon selfis, pendakian, rest area, pemancingan dan
spot-spot yang instagramable. Jangan lewatkan untuk berkeliling, karena sayang
kan jika kalian udah jauh-jauh ke sini menjelajahnya cuma separuh?
Untuk tiket sendiri terbilang cukup terjangkau, river
tubng dibandrol dengan harga Rp 75000,- river tracking dengan tiket Rp
60.000,-, Body revting Rp 35.000,-, sewa pelampung Rp 10.000,- dan sewa ban Rp
10.000,-. Track sepanjang 2-3 Km ini akan memanjangkan pengunjung selama 3-4
jam lho. Kalau kalian suka tantangan, suka olahraga air, river trucking dan
wahana air? Wajib deh explore ke Welo River. Recomended!
Curug Bajing
.h
MasyaAllah pemandangan di Curug Bajing ini benar-benar
menyamankan hati. Memang lokasi Curug Bajing terjauh dari spot-spot yang kami
datangi pada tanggal 5 Agustus 2017, tetapi lunas terbayar demi untuk bisa
berkunjung ke sini setelah melihat air terjunnya.
Curug Bajing terletak di desa Tlogopakis, banyak
sekali titik pemotretan yang bagus dan alami tanpa dibuat-buat. Buat kamu yang
demen motret, jangan nggak ke sini gaes! Biarkan gambar saya yang berbicara,
tentang keindahannya. Intip yuk!
Curug Lawe
Alhamdulillah Curug Lawe menjadi destinasi terakhir, yang yah ...
hampir saja menjelang magrib tiba. Kami serombongan disambut oleh rombongan
adek-adek dari Rasha (Rampak Santri Al Fusha), mereka melakukan tarian dan
rebana yang terkonsep apik. Di sini kita juga disambut oleh wakil Bupati
Pekalongan, lagi-lagi kami diberikan pesan untuk mengenalkan Pesona
Patungkriyono kepada dunia! InsyaAllah Siap, Bu!
Berbagai spot juga memenuhi hutan pinus yang ada di
Curug Lawe, dari spot payung kekinian, bola-bola yang digantung, hammock yang lagi
hits. Dekorasi love yang penuh cinta, yang menyasar ke anak muda. Tentunya
bukan hal yang main-main seluruh tempat wisata yang ada di Petungkriyono, yang
mana mendapat julukan 'surga di atas awan'.
Selain itu, yang paling bikin beda dan unik. Di Curug
Lawe ini kami disajikan menu khas daerah, dengan nasi jagung dan nasi ketan
hitam. Ada lauk urap-urapan dan gereh yang sudah jarang ditemui di kota-kota
besar. Cemilan kacang rebus, ketela pohon dan pisang yang direbus. Semua serba
direbus, jadi aman deh dikonsumsi buat yang takut makanan berminyak.
Setiap ada kelebihan selalu ada kekurangan di
dalamnya, kawasan Petungkriyono masih butuh banyak pembenahan terutama dari
kerusakan jalan menuju destinasi wisatanya. Semoga Pemkab Pekalongan segera
mengatasi hal ini dan segala kekurangan lain yang harus ditambal sulam. Agar
Petungkriyono siap mendunia dan di Go Internasionalkan dengan segera.
Akhir kata, saya ingin berpesan jadilah malaikat
jangan jadi tuyul. Di mana dia menjadi mahkluk berwujud anak-anak yang suka
mencuri uang, dengan kata lain mereka adalah sosok yang selalu berpikir apa
yang bisa ia dapatkan dari orang lain. Jadilah malaikat dimanapun kita berasa,
menawarkan dan memberikan sesuatu yang bermanfaaat kepada siapa saja yang kita
temui.
Terima kasih pak Jaoed Khaerudiddin dan team di
belakang layarnya, terima kasih Bapak Bupati Asif Kholbihi yang telah menyambut
kami dengan ramah dan baik. Semoga kerjasama dan silaturahmi ini terus
berkesinambungan dan saling mensupport satu sama lain.
Inget! Jadilah malaikat jangan jadi tuyul!
Salam
Kok adem bangeeett sih,jadi pengen kesanaaaa..
BalasHapusAjak2 ya besoook klo ku kesana
Pingin kesanaaaa. Jauuuh
BalasHapusSejujurnya.. Saya baru tau ada daerah ini. Serunya Nyi jalan2. Thank you fir sharing Nyi.. Bagus bgt untuk jadi alternatif tempat wisata. :)
BalasHapusKeren ih...surga tersembunyi di Pekalongan ya...Mudah-mudahan bisa kesana... :)
BalasHapusMasya Allah indahnya. Ajak saya ke tempat ini, Nyi.
BalasHapusduh, indah bgt alamnya
BalasHapusMerinding euy bacanya sampai kehati
BalasHapusYeay,ke petung juga.
BalasHapusNgiri saya...hahaha
maaf itu bukan ketan hitam kak, tapi beras hitam hhehe
BalasHapusCurug.e apik-apik meni mbak.
BalasHapusbaru tahu aku, salah satu wisata alam yang menarik tuh.
BalasHapusPekalongan ada tempat bagus kayak gini? Wajib disambangin nih.
BalasHapusSaya malu nih...walaupun orang pekalongan asli tapi belum pernah ke sana. Kayaknya harus segera diagendakan
BalasHapus