Nyipenengah.com - Iyes, otak juga perlu untuk makan. Seringkali kita sibuk untuk hunting makanan, coba di tempat baru pindah lagi ke menu yang lagi seru. Hampir seluruh pengguna media sosial, ngeksis ke dunia maya mengunggah makanan kuliner yang dicicipinya. Tidak terkecuali saya, biar kekinian dong, hahaha ...
Dari media TV, Youtube, koran, majalah, radio dan media lainnya. Dari sisi ekoniminya sih bagus, banyak pengusaha yang makin kreatif dengan eksekusi ide yang dipunyai. Begitu antusiasnya kita dengan makanan, tetapi begitu minimnya antusias kita terhadap membaca. Seringkali kita dicerewetin soal makan, harus 3x sehari karena memang manusia butuh makan untuk bisa melakukan aktivitasnya bertahan untuk hhidup. Tetapi hidup bukan soal untuk makan saja bukan?
Socrates bilang, "Aku makan untuk hidup, bukan hidup untuk makan." Jadi jika hidup hanya diisi untuk makan, apa beda kita dengan dia (hewan). Karena manusia makhluk yang istimewa, dibelikan akal oleh Allah gunakan dengan bijaksana. Otak yang kita punya butuh makan, butuh asupan ilmu pengetahuan biar bisa bekerja dengna optimal. Di situlah bedanya manusia dengan mahkluk Allah yang lain. Kita memiliki otak yang berakal, tidak dengan dia (hewan).
Kondisi yang sangat rendah soal minat baca masyarakat Indonesia ini, bisa jadi dipengaruhi oleh lingkungan yang belum mendukung soal budaya membaca. Awal Maret 2016 lalu, kita mendapat berita bahwa Indonesia berada pada peringkat 60 dari 60 negara yang terkait literasi (minat membaca), dari penelitian yang dilakukan oleh Central Connecticut State University.
Pada kota besar Indonesia, minat membacanya jauh lebih tinggi dibanding di daerah. Lihat saja ketika Islamic Book Fair di Senayan. Pengunjung selalu ramai setiap hari. Masih adakah yang menyangkal pentingnya membaca?
Rosullullah bersabda, "Menuntut ilmu merupakan kewajiban bagi setiap muslim." (HR. Ibnu Majah)
Allah akan mengangkat derajat orang-orang yang berilmu, begitulah janji-Nya dalam kitab suci Al-Quran. Hal yang paling mudah dilakukan dalam menuntut ilmu ialah, dengan membaca. Luangkan waktu kita sedikit, beri asupan nutrisi pada orak kita. Ingat tidak wahyu yang pertama disampaikan malaikat Jibril dalam Al-Qur-an?
"Bacalah, dengan menyebut nama Tuhanmu yang menciptakan."
Ilmuwan sekelas Albert Einsten juga pernah bilang, "Ilmu pengetahuan tanpa agama adalah kecacatan dan Agama tanpa ilmu pengetahuan adalah kelumpuhan." See?
Yuk biasaiin membaca ah, kayak dulu kali pertama kita belajar membaca? Betapa antusiasnya kita? Betapa bahagianya orangtua kita, saudara kita tahu kalau kita sudah bisa membaca. Bagaimana guru kita berucap syukur, pengabdiannya membuahkan hasil. Aih, kita dengan bangga mengeja dan mengulangnya. Dan siapa yang menyangka, ketika saya sedang mengikuti acara Teknoprener Muda Pemula di Kendal. Ketika itu sebagai peserta kita disuruh untuk berjualan, agar produk peserta dikenal masyarakat. Karena saya masuk ke writepreneur, maka saya jualan buku dan guru saya waktu SMA mampir untuk membeli. Beliau sudah lupa dengan saya, namun kita tidak akan pernah melupakan mereka bukan? Saya melihat binar mata beliau yang bangga, setelah saya jelaskan bahwa buku itu saya yang menulisnya. Beliau kemudian mengingat sejenak soal nama saya, beliau lantas berkata kepada ketiga anaknya, "Nak, ini yang nulis murid Ayah lho!" Beliau pulang dengan membawa buku saya dengan sumringah.
Buku menjadi jendela dunia, jadi yuk buka-buka lagi buku kita. Tambah lagi makanan otak dengan ilmu pengetahuan. Ilmu yang bermanfaat ialah salah satu amalan yang tidak akan pernah putus sampai kiamat.
Salam
ayo balik lagi membaca. alhamdulillah saya pribadi sudah mulai membiasakan diri dengan bacaan walaupun masih butuh waktu lama untuk tuntasin 1 buku
BalasHapusayok bang Bim, tapi kadang membaca membuatku mengantuk hahahha
Hapusaku tiap hari membaca tulisan di blog :D kalau baca buku jadinya rebutan sama anak
BalasHapuspenting membaca ya mba helen hehehhe
HapusBener mbak, selain membaca, aku juga ngeblog utk kasi makan ke otak hehe
BalasHapusmba April emang dahsyat kudu begitu ya mba, aku juga gitu mba, tapi kalo udah baca kadang ngantuk hahha
HapusHmm iya yaaa..
BalasHapuswaktu kecil ketika sudah bisa baca rasanya seneng banget, dan orang orang di sekitar pun ikut berbangga.
Tapi rugi lah kalau skill membaca itu tidak di pakai.
Banyak membaca, makin banyak bahan buat nulis juga ya :D
cocok mba Lail, membaca bikin kita kaya
Hapusnggak pernah rugi kalau demen baca
betul mbak..kalo males baca otak jadi tumpul ya :)
BalasHapusjadi minim pengetahuan kan mba tut
Hapusmata juga perlu makan yang seger seger :D
BalasHapushahahah seperti apakah itu mba Wen :-D
HapusHmm bener juga mbak. Untuk menarik minat orang membaca itu penting hehehe
BalasHapusPR banget hihihi
HapusBener banget otak butuh makanan bergizi juga.. Kuusahain saban hari baca. walau dikit hehehe
BalasHapusaku baca blog mba Wid kwkwkw
HapusMembaca, membaca, dan membaca. Sepakat kalau membaca memang menambah gizi otak. Keren bukunya Mbak...
BalasHapusbener mas membaca itu penting banget.
Hapusmakasih mas hehehhe
Setidaknya kalau nggak punya buku, kan masih ada internet, jadi manfaatin media internet untuk menimba ilmu, bisa dari blog atau website lainnya...
BalasHapusNice sharing mba