Akhirnya ke Dokter Gigi juga

Nyipenengah.com - Akhirnya ke Dokter Gigi juga, daripada merasakan sakit terus menerus yang tidak kunjung sembuh. Kemarin pagi saya menelpon klinik Mitra Medika, untuk mengantri nomor. Sehari sebelumnya saya sudah datang ke sana, tetapi penuh dan dokter belum bisa menerima banyak pasien terkendala jam kerja hanya sampai pukul 22.00 PM.

Janjian pukul 19.00 malam, membuat saya degdegan dari siang. Nggak tahu kenapa saya selalu parnoan, kalau disuruh ke dokter dan dokter gigi menjadi salah satu hal yang saya nggak berani. Bismillah ya Allah mudahkanlah, akhirnya saya melenggang ke klinik untuk periksa.

"Ada gigi mau tumbuh, tetapi terhambat karena gusi yang menggelambir dan itu harus dipotong," kata bu dokter gigi. Aduh, pasti ada tahap yang harus saya lalui lama nih di sini, batin saya.

"Sebelahnya juga berlubang, ini harus ditambal," ucap dokter lagi. Degdegan saya makin bertambah.

"Gusinya dipotong sekarang Dok? Yang lubang harus ditambal sekarang juga?" tanya saya was-was, "Sakitan mana Dok di antara keduanya?"

"Sakitan giginya dicabut, kalau dipotong gusinya nanti pakai obat bius dan nggak sakit, paling kalau pengaruhnya ilang kayak sariawan rasanya," bilang dokter yang masih muda itu.

"Tambal aja dulu deh Dok," kata saya, "nggak perlu lama kan nambal Dok?" cetus saya lagi kayak anak kecil.

"Dibersihin dulu, disterilin baru ditambal."

"Nggak sakit kan Dok?" tanya saya lagi entah kesekian kali. Dokter itu masih dengan senyum dan ramah.

"Nggak sakit kok," jelasnya, "nanti kalau sakit angkat tangan kirinya."

Lega deh, dokter itu pengertian.  Kemudian saya pun mulai mengatur napas, berusaha santai dan rileks. Tetapi hati ini nggak tenang juga, berusaha mejemin mata rasa takutnya masih belum mau ilang juga. Akhirnya proses pembersihan lubang gigi selesai dan selanjutnya proses menambal.

Rasanya senut-senut waktu dibersihin, apalagi kalau pas kena ujung alatnya ke gusi. Wahh, rasanya nyilu ya sakit gitu. Sampai sekarang masih berasa. Karena ada karang yang membandel di bawah gigi, saya iyain aja untuk dibersihkan biar nggak sakit lagi pikir saya. Proses ngilangin karang ini, juga rasanya ya ampun sengkring-sengkring duh. Nggak pengen ngulangin, tapi buat kesehatan juga. Akhirnya bismillah dan coba santai lagi.

"Jangan tegang, santai saja," ucap dokter. Saya langsung melenturkan tubuh, tetapi tetap saja entah perasaan takut masih menyelinap dalam diri. "Lidahnya dilemesin ya, biar gampang dibornya," kata dokter lagi.

Perasaan udah berusaha buat santai dan rileks, tapi kenapa tubuh enggan diajak sok-sokan lupa apa yang terjadi. Pasrah dan terus berdoa yang saya lakukan dan bagian atas untungnya tidak perlu dibersihkan. Bukan karena dokternya yang nggak mau, tapi sayanya yang masih nyilu perih gitu.

"Sabtu ke sini lagi ya, buat periksa tambalannya sekalian untuk potong gusinya," pesan dokter baik hati itu.

Degdegan kembali saya, harus memikirkan hari sabtu untuk balik ke sini dan duduk di kursi pembersihan. Masih ketar-ketir dan berani atau tidak. Hahaha ... sungguh ini pegalaman yang bikin saya enggan untuk mengulang lagi. Tetapi bagaimana dengan rasa sakit ini? Ya Allah sembuhkanlah sakit gigiku, tanpa perlu balik ke sana lagi. Hehehe ... meski udah tanya sana-sini soal keluhan yang kurasakan dan mereka selalu support untuk berani. Semoga memang sabtu depan aku berani beneran ya, mohon doanya Sob semoga segalanya lancar ya? Aamiin.

Dan hari ini saya bingung mau makan apa, serba nggak enak di mulut dan agak masih sakit bekas semalam. Kesannya lebay banget ya, emang jarang banget saya ke dokter gigi kalau emang nggak parah banget. Sekalinya ke dokter gigi, kena semua penyakitnya hahaha … Aduh bu Dokter, saya masih takut ketemu ibu sabtu nanti dan entah kenapa bibir bawah saya kedutan terus dari tadi magrib. Apa gegara kebandelan saya makan es krim tadi siang, hahahah ... saking gemesnya sama gigi saya, saya kasih makan es krim bua batang. wkwkwkwk...

Selamat beristirahat.