Ini Soal Meninggalkan atau Ditinggalkan



Nyipenengah.com - Berapa banyak orang yang telah berjanji kepadamu untuk tidak meninggalkanmu? Dan faktanya mereka tidak pernah benar-benar mampu memenuhi janji itu bukan? Karena yang datang pasti akan pergi dan yang pergi pun akan tergantikan dengan yang lebih baik lagi. Kita tidak bisa melawan kehendak waktu dan segala perubahannya, karena selamanya pun pasti akan ada akhirnya.

Mungkin terlalu sering kita diajari untuk mencintai, hingga terkadang kita lupa untuk mengikhlaskan dan merelakan. Dan di bagian ini saya bukanlah orang yang lihai untuk bisa melakukannya, tetapi saya juga tidak ingin egois, memaksakan kehendak bersama tanpa memikirkan apakah dirinya juga merasakan kebahagiaan saat bersama kita.
Sebenarnya kita adalah pribadi yang egois, merasa dibutuhkan, merasa diingini dan merasa dirindui. Tetapi semua itu tidak berarti tanpa kata ; saling.

Jika seseorang yang kamu cintai lebih berbahagia tanpa kamu, apa kamu bisa meninggalkannya? Susah sekali memang, tetapi bukan berarti kita tidak bisa. Kembali ke esensi meninggalkan dan ditinggalkan ialah, 'berbahagia tanpa', bukan 'bersedih dengan."

Akhir paragraf saya telah belajar banyak soal meninggalkan dan ditinggalkan. Merelakan kepergian seseorang walau saya menginginkan. Belajar berbahagia saat yang saya cintai, berbahagia tanpa saya. Karena berbahagia tidak harus memiliki pasangan, kita masih memiliki sahabat, saudara yang ada di sekitar kita.


Terima kasih untuk selalu menggenggam erat 



Terima kasih untuk selalu menemani 


Terima kasih untuk selalu ada


Terima kasih untuk selalu singgah 



Postingan Terkait

2 komentar:

Terima kasih sudah mampir ke blog sederhana saya, salam hangat