Biarkan Tuhan saja yang Mendengarnya



Berapa lama waktu yang kubutuhkan agar aku bisa
belajar seikhlas matahari, yang begitu tulus mencintai
bumi dari kejauhan saja.

Kenapa, 'cinta (tak) harus memiliki' justru
mengkhianati teorinya sendiri?

Apakah ada ingatan yang menjejak soal percakapan-
percakapan sambi lalu, janji konyol dan hal-hal yang
pernah keluar dari bibir manismu?

Masih kah ada, satu depa saja ruang yang kau
biarkan kosong untukku hanya sekadar bernafas, 
agar
aku bisa terus hidup dalam ingatanmu?

Biarkan aku terus melakukan pertanyaan dalam doa
dan 
Tuhan saja yang mendengarnya.

Postingan Terkait

2 komentar:

  1. Karena mencintai itu sederhana. Sakitnya juga sederhana, dirasakan di dalam hati. Bukan beneran punya penyakit liver, ini ga sederhana.

    BalasHapus

Terima kasih sudah mampir ke blog sederhana saya, salam hangat