[Book Review] Kakakku Tersayang
Judul : Kakakku
Tersayang
Penulis :
Nurhayati Pujiastuti
Terbit :
November 2012
List
Price : RP 17.500
Penerbit
: Lintang
Indiva
ISBN :
9786028277679
Review:
Sayang dan Kehilangan
Cerita diawali oleh Dara dan Farhan yang berlari ketakutan
karena ulah Farhan yang menimpuki pohon mangga milik orang. Mereka berlari
dikejar anjing pula, Farhan bisa berlari kencang namun naas bagi Dara yang
kejebur dilubang. Membuat keduanya ketakutan ketika pulang ke rumah.
Kak Farhan yang mengaku sakit perut pada Ibu guru ternyata
berpura-pura dan memilih ke kantin untuk jajan. Setiap kali Farhan nakal ia
selalu mengeluarkan mimisan, darah mengalir dari hidung dan selalu begitu.
Farhan juga mencuri bunga mawar putih milik Bimo. Bimo ketakutan dimarahi
Mamanya. Farhan juga mendorong Aisyah
ketika berebut keluar pintu ketika kelas berakhir. Panggilan Ibu guru tidak
digubrisnya.
Dara yang dimintai Kak Farhan menunggu di depan sekolahan
malah pergi dengan Cindy untuk meminjam buku baru yang dibelinya. Cindy
memiliki 2 rak buku di rumahnya yang dipinjam-pinjamkan, semacam perpustakaan
kecil-kecilan. Farhan yang tahu Dara tidak ada di tempat jengkel lalu
memutuskan pulang terlebih dahulu. Farhan sebal ketika Dara sering mengadu
kepada Uminya.
Sisi kenakalan Farhan juga diimbangi dengan sifat positivnya.
Farhan mencongkel celengannya lewat lubang karet di bawah celengan mengambil
uangnya dan membeli layangan Oding. Ia membeli 30 pasang lalu dijual di depan
sekolahan. Dibantu Dara Farhan menjual layangan itu laku 10. Farhan yang sakit,
mimisan terus-menerus, demam diabaikannya demi membantu menjual layangan Oding
untuk berobat nenek Oding yang sakit. Kaki nenek Oding bengkak, tidak bisa
jalan dan berjualan.
Gegara Farhan sakit ia tidak bisa membantu Oding lagi,
Farhan juga sempat dibawa ke rumah sakit karena mimisannya yang sangat parah.
Umi dan Abi tidak percaya akan hasil laborat Kak Farhan, keduanya periksa lagi
di rumah sakit lain tempat, tetap saja hasilnya sama ; kangker darah. Dirumah
sakit pun Farhan masih aktif, Dara tidak percaya kakaknya bisa sakit, mungkin
Umi salah. Dara yang kecil dan pintar walau sering kesal dengan kakaknya, Dara
tahu kakaknya baik. Buktinya selepas pulang dari rumah sakit Apel merah yang
diberikan oleh penjenguk dibawa ke rumah Oding untuk diberikan neneknya. Tapi
sayang mereka sudah pindah tempat, nenek meninggal , Oding dibawa saudaranya.
Oding yang gagal sekolah karena tidak ada biaya membuat Farhan ingin bilang
Uminya, siapa tahu jika Umi punya uang banyak bisa bantu Oding bersekolah lagi.
Kak Farhan suka sekali dengan bunga ia hampir mengoleksi
seluruhnya, Farhan mirip Umi yang menyukai bunga. Sebelum jatuh pingsan Farhan
berpesan pada Dara agar bunga-bunga yang telah ditanamnya dibagikan kepada
teman-teman yang pernah dinakalinya.
Novel Kakakku Sayang
ini sukses membuat saya menitikan air mata pada bagian endingya. Ada banyak hikmah yang terkandung di dalamnya. Bukan
pemaparan keusilan anak saja namun diberi hal-hal positif lain.
Apakah nanti Oding akan bertemu dengan Farhan dan Dara lagi?
Bagaimana keusilan Farhan ini bisa berhenti dan bagaimana cara dia meminta
maaf? Lalu sakit Farhan akankah sembuh?
*)
Peresensi : Nyi Penengah Dewanti. Mahasiswi smester tiga STIE Semarang,
fakultas Manajemen.
Seneng nyi kamu mulai blogging lagi, happy blogging ya nyi :D
BalasHapus