Book Review: Dalam Rinai Hujan
Seandainya sesuatu
yang buruk menimpamu, percayalah, Tuhan turut bekerja dalam semua hal yang kita
alami untuk mendatangkan kebaikan pada akhirnta. Dan sejelek-jeleknya rumah
kita, itu tempat yang paling aman untukmu pulang-bagaimanapun keadaanmu.
(hal 191)
Kalimat itu meluncur dari bibir bu Mujiyo dalam tayangan video yang masuk di Youtube dalam misi pencarian anaknya yang hilang; Siwi. Video tersebut dibuat Widi, adik Siwi dibantu teman-temannya, hingga sampailah mereka ke Jogja atas komentar dari Diah, sahabat baru mereka di dunia maya. Bab ini adalah bab-bab pertengahan mendekati akhir, dan bagaimana awal mula Siwi bisa hilang?
Siwi, gadis yang baru lulus SMA, merasa bosan dengan kehidupannya
membantu ibunya menjaga warung. Ia ingin hidup lebih layak lagi, bekerja di
kota, tak dinyana ia bertemu Sumarni yang dari segi dandanan seperti artis dan
terlihat sukses. Siwi yang sudah dibakar mimpi-mimpi bersiap ikut dengan
Semarni ke Jogja, tanpa pamit ibunya yang sedang layat di Parakan, hanya
berujar pada adiknya ingin kerja di Jogja ikut Sumarni. Siwi juga diberi pilihan
untuk menikah dengan Sunardi, ia menolaknya dan semakin bulatlah tekad Siwi.
Siwi harus membayar mahal impiannya dengan perlakuan Sumarni
bersama teman lelakinya yang memberi obat tidur dalam minumannya ketika mereka
sedang keluar membeli cemilan. Musibah yang telah terjadi membuat Siwi bertemu
bu Gino yang hatinya bak malaikat, juga Jarot, mahasiswa yang memandang manusia
tanpa embel-embel apa pun.
Apakah Siwi akan kembali pulang ke rumah? bagaimana nasib sumarni dan teman lelakinya? Dan bagaimana keadaan ibu Mugiyo, juga Widi dalam tahap pencarian Siwi? Apakah Jarot dan Siwi akan terlibat hubungan jauh? Beli bukunya temukan kisah-kisah apik di dalamnya.
Saya pecinta teenlit, dan ini teenlit amazing pertama yang
membuatku terbengong-bengong, teenlit yang biasa dikisahkan dari GPU berlatar
setting ibukota, memakai bahasa gaul dan slengek-an. Ini kebalikannya, bahkan
di sini di ceritakan filosofi Jogja dari segi apa pun. Ada makna-makna tersirat,
cenderung religious, juga muatan budaya terkandung di dalamnya. Ada juga wisata
jalan-jalan dan beberapa khas makanan daerah, kearifan local terangkum dalam
teenlit ini.
Kekurangannya menurut saya ada pada tokoh bu Gino yang bak peri :D saya suka covernya, ada wajah yang tersembunyi dibaliknya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Terima kasih sudah mampir ke blog sederhana saya, salam hangat