Bisakah Kita Bertukar Tempat Sebentar?
Bisakah Kita Bertukar Tempat Sebentar - Satu dari setiap luka, membawamu
bertemu cinta. Entahlah ini kali keberapa kita berdiam-diaman. Aku yang
memulai, lalu kamu mengikuti polahku yang bungkam. Aku yang perlahan
menghindari, lalu kamu sedikit memberiku ruang. Kita memiliki sekat dan jarak
terbatas, kali ini.
Bisakah Kita Bertukar Tempat Sebentar? |
Bagaimana aku harus menghadapimu, aku
lelah harus bicara terus, mengulang dan menjelaskan perihal kediamanku. Aku
diam bukan berarti tega, aku diam karena aku ingin mengalah. Melepasmu untuk
bertindak lebih “lakukan semaumu”.
Barangkali cinta yang membuatku bertahan,
boleh jadi sayang itu memberikan peluang. Aku tidak ingin mengekang dalam
jalinan asmara kita, kuberikan kau celah agar bisa menikmati hari-harimu yang
juga jengah dengan padatnya kegiatan kuliahmu. Tapi tidak untuk berhubungan
dengan mantan-mantanmu.
Bisakah Kita Bertukar Tempat Sebentar? |
Bisakah kita bertukar tempat sebentar?
Rasakan apa yang kurasa, lihatlah apa yang tak mampu kau tangkap dengan indera
mata. Ada perih memilih, ada luka meminta kesembuuhan. Semua itu butuh
penjelasan untuk mempertahankan apa yang sudah lama diraih.
Aku tak berubah meskipun cinta itu
terkadang padam terkena angin ladang. Sayup-sayup cerita mengantarkan aku akan
ketidakpercayaan. Namun tetap kujaga perasaan. Aku mencintaimu lebih dalam, dan
dalam lagi. Meskipun tak kau tau, tapi Tuhan lebih Mahatahu upayaku. Jadi untuk
apa bertengkar karena cemburu? Cukup kau tau kediamanku, adalah isyarat bahwa
sebagian hatiku tak setuju dengan kedekatanmu dengan mantanmu. Aku masih setia,
keberadaanmu masih bertahta. Purnama, perjalanan, dan kita. (*)
17/2/2012 / Kwu Tung
Road.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Terima kasih sudah mampir ke blog sederhana saya, salam hangat