5 Dampak Revolusi Bumi, Terciptanya Kalender Masehi

5 Dampak Revolusi Bumi, Terciptanya Kalender Masehi - Kamu tahu tidak apa itu revolusi bumi? Revolusi bumi didefinisikan sebagai perputaran Bumi mengelilingi matahari. 





Selain bumi yang mengelilingi matahari, semua planet-planet di dalam tata surya juga mengelilingi matahari namun waktunya berbeda. 


Tata surya sendiri adalah kumpulan dari benda- benda langit yang berinteraksi satu sama lain serta memiliki pusat, yaitu matahari. Planet-planet akan berinteraksi dengan benda langit yang lain atau disebut dengan satelit.

Jika setiap planet berevolusi mengelilingi matahari, maka satelit pun berevolusi yakni beredar mengelilingi planetnya masing- masing.


Dalam berevolusi, bumi akan menimbulkan dampak – dampak terhadap kehidupan di bumi. Apa saja dampak revolusi bumi? Berikut penjelasannya, untuk menambah wawasanmu.


Ini Dia 5 Dampak Revolusi Bumi dan Terciptanya Kalender Masehi 


Pergantian Musim


Dampak revolusi bumi yang pertama adalah mengakibatkan adanya pergantian musim serta perbedaan musim pada masing – masing belahan dunia. Terdapat empat musim yang berganti setiap tahunnya di belahan bumi bagian utara dan selatan yaitu musim semi, musim panas, musim gugur, dan musim dingin. Sementara di belahan bumi yang dilewati garis khatulistiwa hanya memiliki dua musim saja yaitu musim kemarau dan musim hujan.  


Perbedaan Frekuensi Waktu Siang Dan Malam


Dampak revolusi bumi selanjutnya adalah terjadinya perbedaan frekuensi dari siang dan malam. Siang dan malam hari di belahan bumi bagian utara dan selatan berbeda dengan di belahan bagian bumi di garis khatulistiwa. 


Di belahan bumi bagian tengah atau khatulistiwa ini memiliki waktu siang dan malam yang masing-masing terbagi rata 12 jam. Kombinasi antara revolusi dan sumbu kemiringan bumi tersebut memicu timbulnya gejala alam pada frekuensi waktu siang dan malam. Semakin ke arah utara, maka frekuensi siang atau malam akan terasa lebih lama, belahan bumi bagian selatan pun merasakan hal sama. 


Gerak Semu Tahunan Matahari


Gerak semu tahunan matahari merupakan latar belakang dari perubahan musim serta perbedaan frekuensi waktu siang dan malam di belahan bumi. Terjadinya semua fenomena tersebut akibat posisi matahari yang berubah-ubah setiap bulan. Jadi, dampak revolusi bumi ini adalah mengakibatkan posisi matahari berubah. 


Belahan bumi yang mendapatkan lebih banyak sinar matahari akan mengalami siang dan musim panas. Begitu pun sebaliknya, belahan bumi yang tidak terkena sinar matahari akan mengalami malam dan musim dingin. Hal itu terjadi berulang-ulang. 


Terbentuknya Rasi Bintang


Rasi bintang merupakan kumpulan bintang yang membentuk pola tertentu. Sebenarnya jarak rasi bintang yang terlihat itu tidak berdekatan satu sama lain. Saat diamati dari bumi memang terlihat berdekatan dan tersusun polanya padahal letak antara satu bintang dengan yang lain berjauhan.


Namun, rasi bintang pada setiap bagian bumi akan terlihat berbeda akibat revolusi bumi. Belahan bumi bagian utara hanya bisa melihat rasi bintang yang ada di utara, dan belahan bumi bagian selatan hanya bisa melihat rasi bintang yang ada di selatan, begitupun belahan bumi lainnya. 


Adanya Kalender Mahesi


Dampak revolusi bumi yang terakhir adalah terciptanya kalender masehi. Awal mulanya kalender masehi ini digunakan oleh Julius Caesar atau dikenal juga dengan kalender Julian. 

Kalender tersebut dihitung berdasarkan selang waktu antara musim semi dengan musim semi selanjutnya di belahan bumi bagian utara. Selang waktu tersebut lebih tepatnya yaitu 365 hari, 5 jam, 48 menit, dan 46 detik. 


Kesimpulan


Bumi akan berevolusi tanpa henti dalam waktu yang panjang yaitu 365 hari atau setahun. Artinya, bumi membutuhkan waktu 365 hari untuk mengelilingi bumi satu kali putaran. Jadi, satu kali putaran artinya setahun.


Bagaimana? Luar biasa ya? CiptaanNya? Bikin kita jadi senantiasa selalu bersyukur.

Postingan Terkait

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Terima kasih sudah mampir ke blog sederhana saya, salam hangat