Eksistensi Masyarakat Adat Dalam Menjaga Alam Indonesia
Perayaan 17-an kemarin banyak tampak seliweran orang-orang yang mengenakan pakaian adat. Nah, kalau ada pakaian adat, rumah adat tentu juga ada masyarakat adat. Tulisan kali ini, aku ingin membahas mengenai masyarakat adat.
Topik tentang masyarakat adat menjadi bahasan menarik yang juga digelar bersama teman-teman #EcoBloggerSquad bersama kak Mina dari @rumah.aman. Pembahasan dimulai dari siang hari sampai sore. Berlangsung cukup lama sebab banyak yang antusias membahas lebih dalam dan detil mengenai masyarakat adat.
Apalagi saat sesi tanya jawab, sampai banyak pertanyaan yang belum terjawab bukan karena enggak bisa dijawab. Tapi, karena waktunya sudah melampaui batas waktu live zoom yang direncanakan. Karena seru banget bahasannya, sampai tidak terasa waktu sudah sangat sore dan tinggal sekitar satu setengah jam menjelang azan maghrib.
Keseruan ini akan aku rangkum sedikit di tulisan ini. Jadi, buat teman-teman yang penasaran bisa baca tulisanku sampai selesai, ya.
Masyarakat Adat di Indonesia
Siapa sebenarnya masyarakat adat itu? Yaitu kelompok masyarakat yang memiliki sejarah asal-usul dan menempati wilayah adat secara turun-temurun. Pada kelompok masyarakat ini terdapat wilayah adat, aparatur adat sampai hukum adat.
Seperti apa masyarakat adat yang ada di Indonesia? Mungkin sering mendengar masyarakat Baduy? Yang menempati wilayah provinsi Banten dan cukup terkenal. Nah, orang-orang Baduy ini yang disebut sebagai masyarakat adat. Sebab, mereka masih menempati wilayah adat yaitu di kawasan Baduy, baik Baduy dalam maupun Baduy luar.
Serta masih menjalankan tradisi dan adat sebagai nilai budaya yang terus dipertahankan serta memiliki kelembagaan dan hukum adat setempat. Tradisi masyarakat Baduy dijalankan berdasarkan ajaran Wiwitan. Dan sangat menjunjung tinggi tingkatan norma dalam kehidupan sehari-harinya.
Masyarakat Adat Sebagai Penjaga Alam Indonesia
Pernah kepikiran enggak, kalau eksistensi masyarakat adat ini hanya dipandang sebagai orang yang tradisional banget. Bahkan, dianggap sebagai masyarakat yang tertinggal sebab jauh dari kata modern?
Sering banget kan pernyataan ini didengar atau terbesit pikiran seperti ini dalam benak pembaca? Tapi, alasan yang paling mendasar kenapa masyarakat adat banyak yang menolak teknologi, seperti orang-orang yang tinggal di Baduy Dalam, dimana bahkan untuk penggunaan lampu saja mereka menolak, karena mereka masih ingin menjaga alam sekitar mereka yang tentunya berpengaruh pada kehidupan orang kota.
Kok bisa pengaruhnya sampai ke kota? Begini, ketika teknologi dan pembangunan yang identik dengan modernisasi ini masuk ke masyarakat adat. Banyak terjadi perubahan baik sosial dan budaya yang pada akhirnya memicu masyarakat yang tadinya menjunjung tinggi nilai adat. Menjadi masyarakat yang akhirnya mengizinkan eksplorasi alam di sekitar mereka untuk tujuan ekonomi. Kalau sudah diniatkan untuk tujuan ekonomi, sudah bisa dipastikan adanya eksplorasi besar-besaran yang pada akhirnya merusak alam yang ada.
Kalau alam seperti hutan sampai sumber air yang ada rusak, tentu sudah tahu kan efeknya apa? Tentu imbasnya juga sampai ke masyarakat kota seperti bencana alam yang terus menerus sampai perubahan iklim yang jarang disadari.
Imbas dari efek kerusakan alam ini tentunya harus dicegah. Caranya memang mudah kok, dengan tidak mencampuri hukum, eksistensi sampai falsafah hidup masyarakat adat yang tinggal di sekitar hutan dan alam yang ada. Dengan menghargai cara mereka hidup saat berkunjung ke tempat mereka.
Misal, pembaca berkunjung ke kawasan masyarakat Baduy. Jika di sana ada larangan untuk tidak merekam atau menggunakan teknologi. Maka, patuhi larangan itu. Sebab ini demi kebaikan bersama. Atau larangan mandi menggunakan sabun, ini sangat masuk akal. Sebab, dari sabun yang dipakai ada busa yang merupakan polusi bagi air. Jadi, kalau berniat untuk mengunjungi suatu tempat, sebaiknya mulai menerapkan “Dimana Bumi Dipijak Disitu Langit Dijunjung.”
Bantu Masyarakat Adat Tetap Ada Dan Tetap Menjalankan Tradisi Mereka
Karena keberadaan masyarakat adat yang sebenarnya justru punya banyak manfaat. Terutama menjaga hutan dan alam di Indonesia agar tetap lestari. Sudah semestinya kita sebagai masyarakat luar bisa membantu keberlangsungan hidup mereka tanpa merusak.
Dengan cara apa? Selain dari mengikuti aturan hukum adat yang berlaku saat berkunjung. Juga, bisa dengan membeli hasil kerajinan dan hasil bumi masyarakat adat secara langsung. Dengan begitu, perekonomian mereka bisa terus berjalan dan tentunya mereka bisa memaksimalkan penjagaan hutan dari hasil jual beli tersebut.
Tak hanya itu, kita juga bisa bantu dengan mendukung pemerintah mengesahkan RUU Masyarakat Adat. Dimana ini fungsinya untuk melindungi masyarakat adat dalam menjaga alam Indonesia. Terutama dari pihak-pihak yang ingin mengeksploitasi hasil bumi secara besar-besaran.
Jadi, mulai sekarang mari kita bersama mendukung masyarakat adat agar mereka tetap bisa hidup bebas sebagai warga Indonesia dan mendapatkan haknya untuk tetap menjalankan tradisi dan adat masing-masing demi menjaga kelestarian dan keseimbangan alam.
Kak Nyi, aku pernah tinggal bbrp hari di Desa Baduy, menyenangkan banget bisa mempelajari adat dan norma kemasyarakatan di sana. Dengan hidup bersama mereka yang ramah terhadap alam, aku jadi merasa lebih dekat juga dengan alam dan Penciptanya.
BalasHapusSetuju dengan segera mensahkan RUU Masyarakat Adat!!
BalasHapusSiapp kakak👌
Upaya ikut mendukung masyarakat adat selain untuk keberlangsungan alam supaya terjaga juga adat istiadat disetiap daerah.
Indonesia kaya akan keberagaman adat istiadat dan budaya. (Gusti yeni)
Menarik sekali bahasan ttg masyarakat adat. Sampai saat ini aku masih bercita-cita bisa mengunjungi beberapa masyarakat adat yg masih lestari di Indonesia. Karena pasti menarik mengunjungi dan merasakan langsung kehidupan mereka dari dekat.
BalasHapusSenang sekali aku bisa ikutan acara gathering online ini
BalasHapusJadi banyak tahu tentang siapa itu masyarakat adat
Tahu tentang bagaimana mereka menjaga hutan
Salut banget sama masyarakat dalam itu, khususnya Badui Banten yang pernah saya kunjungi itu. Mereka begitu kuat menjaga adat, bahkan ketika kami menginap di sana, mandinya di sungai dan juga gak boleh pake sabun.
BalasHapusDari kemarin saya baca bahasan tentang masyarakat adat ini, selalu saja saya teringat pada masyarakat suku Baduy Dalam. Beberapa tahun silam saya pernah ke desa terpencil di Baduy Dalam, jauh letaknya, jalan kaki 5 jam, naik turun bukit. Sampai di sana sore, menginap semalam. Dan saya jadi tahu, Baduy Dalam memang bener-bener masih teguh menjaga adat dan tradisi. Semua masih serba alami, tidak menggunakan makanan+pakaian+perabotan buatan pbarik, bahkan tidak pakai barang elektronik. Semua bertujuan untuk lingkungan yang terjaga. Walau memang ada saja kata-kata tajam yang dialamatkan ke mereka: masih primitif. Padahal, di situ ada poin penting untuk kebaikan alam. Kalau Baduy Luar sudah "terkontaminasi", ga lagi seteguh orang-orang Baduy Luar ya. Mereka sudah naik kendaraan, pakai HP, makan makanan buatan pabrik, udah pakai sandal, dan lainnya yang lebih kekinian. Entah bagaimana dengan tradisi jaga bumi nya.
BalasHapusTadi aku mikir masyarakat adat yang terdekat ada di mana, oh iya baru inget ada di Baduy. Masyarakat adat ini andilnya besar banget sebagau penjaga alam Indonesia ya supaya tetap terjaga
BalasHapusAku pikir masyarakat adat ini hanya ada di Indonesia, ternyata di beberapa belahan dunia lain pun ada.
BalasHapusSemoga dengan masih ada dan lestarinya masyarakat adat yang tinggal di hutan Indonesia, maka masih bisa menjaga hutan dengan kealamiannya yang bisa menjamin kehidupan manusia tetap sehat dan seimbang.
Seneng banget dengan konsistensi masyarakat adat dalam menjaga alam kita ini. Semoga tetap hijau dan lestari.
BalasHapusHarus seimbang ya mbak, biar alam juga nggak habis sama modernisasi yang menghancurkan. Dengan artikel ini saya juga belajar cara saling menjaga dengan membeli karya-karya mereka.
BalasHapusMauu juga ikut dukung RUU masyarakat adat. Biar mereka punya kekuatan hukum untuk melindungi hutan adat, ekosistem, dan lingkungan mereka tinggal dari gempuran orang-orang yang nggak bertanggung jawab.
BalasHapusSedih loh makin banyak hutan Indonesia yang rusak karena kebutuhan industri. Nggak kebayang aja kalau semua hutan di Indonesia makin rusak atau bahkan hilang, huhu.
Aku sih dukung banget sahkan RUU Masyarakat adat, supaya mereka bisa hidup bebas sebagai warga negara plus bisa dapetin haknya juga untuk tetap menjalankan tradisi dan adat agar tercipta kelestarian alamnya
BalasHapusMasyarakat adat ini nggak cuma ada di Indonesia aja ya, di Amerika pun ada. Mereka konsisten menjaga kelestarian hutan dan sungai di negara mereka. Masyarakat adat berperan besar dalam pelestarian hutan dan alam di sekitarnya
BalasHapusBanyak orang menganggap masyarakat adat masih terbelakang padahal dengan mereka disiplin menjaga hutan dan lingkungan alam, kita juga ikut terbantu dan terlindungi berkat kerja keras mereka melindungi alam..
BalasHapus