Terima Kasih Kemenparekraf RI



Terima Kasih Kemenparekraf RI - Pandemi yang menyerang Indonesia, membuat semua sektor berhenti. Lockdown merpakan keputusan yang tepat, lantas muncul physical distancing, dan sekarang masuk ke fase new normal. Pemerintah sudah berupayah penuh dalam membantu masyarakat, agar kebutuhannya tetap tercukupi.




Waktu ada arahan untuk mendapatkan kartu prakerja, saya sempat mendaftar tapi telat pada batch ke-4. Lantas di grup WhatsApp ada share-sharean dari teman, yang bergerak di sektro parekraf yang terdampak bisa mengisi form dan akan mendapatkan bantuan. Saya sengaja mengisi, siapa tahu dapet ya kan? Tapi setelah mengisi ya melupakan, tidak berharap penuh akan mendapatkan.

Di Cari Polisi!





Di siang yang panas, setelah masak saya merebahkan diri di kamar dengan menonton drama Korea sebagai penghiburan diri. Eh tetangga heboh,  kalau ada yang nyariin saya. Yang bikin kaget luar biasa, katanya yang nyari polisi. Kaget lah saya, langsung handphone saya lepaskan begitu saja dari tangan, buru-buru mencari daster panjang, dan hijab. Sambil mengingat-ingat apa salah saya, apakah saya pernah melakukan hal yang buruk.

Eh ... ternyata, "Bu Nyi Penengah nggeh? Niki angsal bantuan," ucap bapak Polisi yang berbadan kekar dan berisi itu. Lega dong luar biasa. Saya mengira melakukan hal yang salah. Sampai dicari polisi. Lantas saya disuruh untuk tanda tangan, bahwa saya telah menerima paket di rumah.




Ternyata dari Kemenparekraf, yang waktu itu saya mengisi form. Awalnya hanya dibagikan 3000 paket, tapi ada penambahan jadi 40.000 paket. Barokallah, dan saya mendapatkan satu.

"Ngastonya nopo, kok angsal bantuan saking kemenpar?" tanya bapak Polisi lagi. Saya lantas bingung harus menjawab apa.

"Blogger, Pak!" Si bapak agak bingung, akhrinya saya mengulanginya lagi dengan menjawab, "Saya penulis artikel, hehehe ..." Terus bapak Polisi menuliskan pekerjaan saya di selembar kertas. Mereka meminta berfoto bersama, sebagai laporan telah menyelesaikan amanah. Alhamdulillah demikian saya merasakan kebahagiaan luar biasa, masih diberikan kesempatan untuk menerima.




Paket Sembako, Alhamdulillah



            Tetangga rumah yang gembar-gembor tadi, yang membuat saya lemas dan mengigil karena kaget. Penasaran ingin melihat isi dalam paket, karena tidak semua orang dapat begitu kata pak Polisinya. Hanya ada 5 orang yang mendapatkannya dari desa. Dan beberapa saudara yang berkumpul di rumah ikut penasaran. Karena di rumah ada warungan kecil-kecilan, otomatis rumah mertua saya selalu ramai.
            Akhirnya daripada penasaran, dibukalah isi dalam kardus tersebut. Alhamdulillah ada beras, minyak, kecap, gula, dan keripik tempe yang sudah hampir kadaluarsa. Mungkin karena pengiriman yang lama, berpindah dari kota ke kota yang membuat tempe tersebut tidak bisa dinikmati. Tidak mengapa tetap saya bersyukur.

            Terima kasih Kemenparekraf, Baparekraf, Disporapar Jawa Tengah, dan Polda Jawa Tengah yang sudah mengantarkan paket pekerja parekraf yang terdampak pandemi dengan selamat. Semoga pandemi lekas belalu dan Indonesia bisa beraktivitas seperti semula. Tidak takut virus menular, karena sampai saat ini jumlah penularan makin menyebar degan bahaya. Sedih rasanya, tapi mau bagaimana lagi? Pandemi adalah ujian. Saya yakin rakyat Indonesia bisa mealluinya. Semangat!

Postingan Terkait

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Terima kasih sudah mampir ke blog sederhana saya, salam hangat