Review Film
Time to Hunt
- Kalau biasanya nonton film romantis itu hati saya deg-degan, eh kali ini saya
menonton film aksi jauh lebih menegangkan. Film Time to Hunt 2020, menceritakan
aksi empat orang pemuda yang ingin melarikan diri dari kota yang hancur. Tapi
sebelumnya mereka akan melakukan pencurian di rumah perjudian ilegal. Sialnya
mereka ketahuan dan diburu oleh pembunuh bayaran, ke manapun mereka pergi
mereka harus lenyap.
Film Time to Hunt 2020 disutradarai oleh Yoon
Sung-Hyun, dengan genre action dystopian. Distopia merupakan genre tentang
dunia yang isinya tidak mengenakan, seperti kelaparan, kemiskinan, ekonomi yang
melemah, dan juga keadaan cuaca yang memburuk. Biasanya film korea kan
indah-indah tuh pemandangannya, di sini kebalikannya.
Dibintaingi oleh Opa-opa dengan Akting Memukau
Ingat kesuksessan film parasite 2019 kan? Choi
Woo-Shik salah satu aktor yang membintangi, film tersebut bermain di sini.
Dengan tampilan rambut dan style yang berbeda, Choi Woo-shik tampak keren.
Ada juga Lee Je Hoon, yang sudah tiga tahun absen
dari dunia seni peran comeback dengan Film Time to Hunt 2020. Sebelumnya dia
membintangi KDrama Signal, film Architecture 101 dan juga I Can Speak.
Sementara Ahn Jae Hong, aktor Korea yang produktif
di dunia seni peran ini sudah tampil dalam dua film pada tahun 2020 ini. Ada
Secret Zoo dan juga Time to Hunt, aktingnya memang selalu memukau. Di Film Time
to Hunt 2020, dia menjadi tokoh yang memiliki penyakit asma, setia kawan, dan
juga tidak bisa memakai pistol karena tidak pernah ikut wajib militer.
Kedua tokoh pendukung, Park Jung Min dan Park Hae
Soo juga termasuk tokoh penting dalam film Time to Hunt. Park Jung Min, yang
tahun lalu saya lihat nongol di Film Svaha The Sixth Finger 2019, dan Park Hae
Soo bermain di drama Prison Playbook. Mereka berdua akting dengan bagus dan
tidak mengecewakan. Park Hae Soo menjadi
pemburu yang keji pada Film Time to Hunt.
Review Film Time to Hunt
2020
Adegan pertama dimulai dari penjemputan Lee Je-hoon
aka Joon-seok, yang bebas dari penjara. Melihat penampilannya saya sudah
menduga, ini anak-anak muda yang pernah melakukan kejahatan pastinya. Tiga
tahun Joon-seok mendekam dalam tahanan, melihat perubahan yang terjadi di luar
sana menjadi kaget karena Korea Selatan sudah diambang kehancuran. Banyak
perusahaan bangkrut, nilai mata uang terpuruk.
Joon-seok yang diajak oleh Choi Woo-shik (Gi-hoon) dan Ahn Jae-hong
(Jang-ho) ke bar langganan mereka dan tempat perjudian ilegal melihat celah
yang membuatnya akan melakukan pencurian uang lagi.
Joon-seok bertemu dengan Park Jung-min (Sang-soo),
teman mereka yang pernah membawa kabur uang. Dan uang itu dipergunakan untuk
pengobatan ibunya. Joon-seok yang nggak tegaan ini akhirnya memberi waktu
Sang-soo untuk membayar. Karena dia tidak bisa melakukannya, Joo-seok meminta
dirinya membalas uang tersebut dengan melakukan sesuatu. "Bayar hutangmu
dengan badanmu," begitu kata Joo-seok. Lantar mereka berempat inilah,
mulai melancarkan rencana.
Gi-hoon menolak, dia tidak ingin hidup Joo-seok
berakhir masuk penjara lagi. Saatnya mereka memulai awal baru, Jang-ho yang
paling polos justru ingin membantu Joo-seoak. Karena selama ini dia telah
diselamatkan, dan tidak perlu hidup di penjara. Karena persahabatan dan balas
budinya.
Joo-seok bercerita jika dia ingin membawa mereka
pergi ke negara Taiwan, negara penuh dengan laut biru yang indah. Dimana mereka
bisa memulai semuanya dari awal lagi, dengan uang curian yang dibawanya. Itu
masih rencana, dan akhirnya mereka setuju untuk mengeksekusi. Joo-seok
dipenjara diceritakan membangun persahabatan, dengan mafia-mafia keren. Dan dia
siap disubsidi oleh teman-temannya. Salah satunya kembaran yang punya
gudang senjata. Dia diberikan senjata cuma-cuma, bersama ketiga yang
lain untuk melancarkan pencurian uang di perjudian ilegal.
"Apa yang kamu rencanakan?"
"Sesuatu yang tidak akan kena hukum, perjudian
ilegal," balas Joo-seok yakin sambil menghidap rokoknya.
"Hati-hati, dunia di luar hukum justru lebih
mengerikan!" Ucap si kembar mengingatkan. Joo-seok belum benar-benar
mengerti, apa perkataan tersebut. Sampai akhirnya rencana mereka berhasil.
Tetapi ada pemburu misterius yang terus mengejar
mereka. Pemburu bayaran yang disuruh untuk melenyapkan mereka, padahal pemburu
ini sempat juga tertangkap oleh polisi tapi dilepaskan lho! Agak-agak misterius
ini orang memang, sekelas polisi aja nggak berani membawa. Dan ini orang seakan
tahu segala hal pergerakan mereka berempat. Sayangnya Sang-soo, tokoh sahabat
yang bekerja di perjudian ilegal itu sudah dibunuh duluan. Lantas ketiganya berusaha
untuk kabur, meski Jang-ho tertembak tetapi berhasil selamat. Lantas
dipertempuran selanjutnya Jang-ho tidak tertolong. Gi-hoon juga tidak ikut bersama mereka untuk
kabur ke negara lain, seperti rencana Joo-seok.
Sepanjang film ini diputar, saya tidak pernah
bernapas santai. Selalu deg-degan, karena banyak twist yang tak tertebak dan
aski tembak menembak. Saat mereka dikejar sang pemburu, dimana Jang-ho sudah
meninggal lebih dulu. Giliran Joo-seok yang akan dihabisi, padahal moncong itu
senjata udah di depan mata dia. Eh ... tiba-tiba muncul dua mobil dengan pria
berdasi yang memegang senjata dan memburu si pemburu bayaran. Busyet! Jadi si
Joo-seok nggak mati dong? Iya, mereka malah mengejar pemburu dan ternyata di
balik orang tersebut adalah kembaran yang sempat membantu Joo-seok memberikan
senjata. Dia tewas karena dibunuh si pemburu ini, karena menyembunyikan
kebenaran soal dia memberikan senjata kepada Joo-seok.
Aksi Bromance Sehidup dan Semati yang Manis
Jadi Film Time to Hunt 2020, nggak melulu soal baku
hantam dalam tembak menembak, perkelahiran dan kejar-kejaran. Tapi juga kisah
bromance (brother romance), yang begitu manis.
Gi-hoon yang awalnya menolak berkontribusi mencuri
uang di perjudian ilegal, jadi mau. Jang-ho yang paling polos dan setia, meski
nggak bisa menembak dia tetap ikut andil belagak bisa. Sang-soo yang bekerja di
perjudian ilegal itu, juga berani ambil resiko karena Joo-seok sudah berbaik
hati memberikan uang itu untuk perawatan ibunya. Tapi akhirnya masing-masing
punya jalan cerita meninggal, sendiri-sendiri.
Tebak siapa tokoh utamanya? Pasti tokoh yang
dibunuh, dikejar tapi nggak mati-mati hahaha
... dialah Joo-seok. Yang selalu menemukan bala bantuan di manapun dia
berada, sekalipun dia sudah menyeberang jauh. Berada ditempat impiannya, bukan
lagi di Korea Selatan bisa hidup dengan aman. Dibantu oleh kawannya yang pernah
satu sel, dia hidup dengan rumah dekat pantai yang indah. Hidup yang tidak
pernah kekurangan.
Eit ... tapi Joo-seok selalu
mengingat sahabat mereka, pernah memimpikan Gi-hoon dan yang lainnya. Tidurnya
tidak pernah pulas, akhrinya dia melakukan persiapan dan berlatih menembak.
Endingnya gimana dong? Endingnya demi
membalas dendam, orang-orang yang membunuh sahabatnya dia akan kembali. Saya
berharap ini ada sekuelnya, karena jatuhnya menggantung cerita di bagian
akhirnya. Tapi serius, ini rekomendasi kisah action yang keren di tahun 2020. Buruan download film korea time to hunt sub indo, selamat menonton!
Posting Komentar
Posting Komentar