Penulis
Membutuhkan Lima Indra untuk Mengolah Deskripsi - Sudah lama
saya meninggalkan dunia fiksi, gara-gara diajakin sahabat saya Delisa untuk
ikutan Writerpreneur di Bogor akhirnya
mau tidak mau harus mengulang lagi dari nol.
Foto by pexels |
Bagaimana mengolah kalimat demi kalimat,
mengolah deskripsi dalam setiap paragraf agar menghasilkan tulisan yang baik.
Apalagi untuk penulis dengan jam terbang yang masih minim, seperti saya.
Mari belajar bersama dalam mengolah
deskripsi, agar kalimat yang kita tulis menghasilkan kekuatan dan mampu
mengajak pembaca hadir serta dalam cerita yang kita garap.
Memperkuat cerita dengan deskripsi
adalah keharusan, karena novel bukan artikel yang sekali tulis langsung tamat.
Novel membutuhkan banyak deskripsi untuk ditulis, dengan dibantu lima indra
yang kita miliki. Seperti aroma ruangan, bagaimana udara yang kita rasakan,
bunyi apa saja yang kita dengar dan lain sebagainya. Kelima indra tersebut
adalah:
1. Indra penglihatan
Menulis
paragraf dengan modal penglihatan, kita bisa mendapatkan banyak hal. Misalnya
ruangan yang kita gunakan dalam cerita adalah sekolahan, dengan detail visual
apa yang bisa kita lihat dengan mata, sebuah ruangan sekolahan? Ada bangku,
papan tulis, meja, dan lain sebagainya. Tulis dan berikan infromasi agar
pembaca mampu membayangkannya juga
2. Indra pendengaran
Selain
indra penglihatan, kita bisa menambahkan cerita dengan indra pendengaran. Apa
yang kita dengar di ruang sekolahan? Murid yang sedang ngobrol ketika guru
mengajar, atau suara yang lainnya. Paparkan dengan jelas, agar pembaca juga
bisa membayangkan suara-suara yang ada di lokasi
3. Indra penciuman
Jika
penglihatan dan pendengaran sudah memberikan informasi, maka tambahkan juga hal
apa yang dapat kita rasakan dari indra penciuman. Misalnya dulu ada temanku
yang suka banget kentut di kelas, dan baunya aduh bikin pening. Nah itu juga
bisa dimasukkan ke dalam cerita, ketika kita menulis sebuah cerita tentang
sekolah. Gimana sih bau sebuah 'kentut' maaf ini hanya contoh.
Foto by pexels |
4. Indra pengecap
Jika
ketiga indra di atas telah ditambahkan pada deskripsi, saatnya menambahkan
indra perasa. Misalnya dahulu saya dalam pelajaran, sering kali bersembunyi
ngemil karena lapar. Kalau lapar nggak konsen menerima pelajaran, akhirnya
makan gorengan. Pembaca bisa membayangkan langsung bukan, bagaimana rasa
gorengan?
5. Indra peraba
Sebagai
contoh, masih di ruangan sekolah. Ada beberapa teman yang kadang tidak
mendengarkan pelajaran dengan baik, akhirnya guru marah dan melemparkan
penghapus ke arahnya. Rasanya bagaimana jika terkena penghapus, kita pasti akan
meraba bagaimana rasanya sakit kena timpuk ya kan? Dari sentuhan, tekanan,
tekstur dan rasa apa yang bisa kita tulis ketika merabanya
Kelima indra telah kita selesaikan,
untuk menambah deskripsi dalam menulis cerita. Apakah semuanya harus ditulis
dan dimasukkan ke dalam cerita? Coba cari dulu apa yang hendak kita sampaikan?
Kita ingin pembaca mengetahui deskripsi apa yang kita tulis, ceritakan kisahnya
dan suasananya. Bikin daftar lengkap, tentang detail yang ingin disampaikan
agar deskripsi cerita semakin terasa.
Saatya melakukan
pengeditan
Nah semua indra telah kita masukkan ke
dalam deskripsi cerita, teliti lebih jauh lagi mana yang perlu dan mana yang
tidak. Hapus yang tidak diperlukan, setelah selesai menuliskan semuanya.
Ciptakan deskripsi yang hidup, dengan menambahkan hal lain-lain, bisa perkuat
tokonya ketika menghadapi cerita yang sedang berlangsung atau dari sisi alam
dan cuaca. Semangat berlatih, bismillah!
Posting Komentar
Posting Komentar