3 Kesalahan yang Sering Dialami Sebelum Pindah Rumah
3 Kesalahan yang Sering Dialami Sebelum
Pindah Rumah - Hampir
sebagian besar manusia di dunia berhijrah. Hijrah dalam tafsiran di sini adalah berpindah tempat tinggal dari tempat
dimana mereka lahir atau bisa dibilang juga merantau. Saya dan keluarga juga sering berpindah, dari satu kota ke kota lainnya.
Jaman bapak belum diangkat jadi PNS, harus pindah mengabdi pindah dari satu
sekolah ke sekolah lain. Kontrakan satu ke kontrakan lain. Berpindah menjadi
hal yang sudah biasa. Nah, teman-teman biasanya ada beragam
faktor yang menyebabkan manusia untuk berhijrah dari tempat sebelumnya,
misalnya seperti mengemban pendidikan, mencari pekerjaan, hingga bermukim di
tempat yang lebih baik dari sebelumnya.
Bagi
golongan masyarakat yang berhijrah dikarenakan untuk mencari pemukiman yang
lebih baik, sudah pasti meninggalkan rumah asalnya. Beberapa dari mereka ada
yang meninggalkan rumahnya begitu saja, ada pula yang melakukan aktivitas jual
beli rumah mereka sebelum mereka pindah.
Golongan
masyarakat yang terlibat dalam jual beli rumah sebelum berhijrah tentu akan
mengalami fase-fase yang menyulitkan. Tidak hanya harus fokus mencari konsumen
yang tertarik dalam proses jual beli rumah mereka, mereka pun harus
mempersiapkan segala macam kebutuhan saat proses perpindahan berlangsung.
Dilansir
dari Freshome.com, ada sekiranya beberapa kesalahan
yang dialami oleh masyarakat saat berpindah rumah. Beberapa poin tersebut adalah sebagai berikut:
Tidak Merencanakan Jadwal Kepindahan
Kesalahan
yang paling banyak dilakukan oleh masyarakat yang terlibat jual beli rumah
sebelum pindah adalah tidak merencanakan jadwal kepindahannya. Hal ini tentu
akan mengakibatkan kepada persiapan pengemasan perabotan-perabotan yang serba
terburu-buru. Karena sangat terburu-buru, terdapat potensi yang sangat besar
dalam kerusakan perabotan yang dikemas. Selain itu, karena pengorganisasian
yang tidak teratur tersebut, kesulitan juga Anda temukan saat mencari sebuah
barang penting didalam tumpukan yang tidak terorganisir.
Setidaknya
sebelum pindah, buat perkiraan waktu kapan Anda untuk pindah. Rencana ini
sekiranya dibuat beberapa hari sejak Anda menyelesaikan jual beli rumah Anda.
Melanjutkan perencanaan tersebut, sisihkan waktu minimal seminggu untuk
mengemas seluruh barang milik Anda. Jika tidak memiliki waktu karena rutinitas weekday Anda, Anda dapat mencicilnya di
akhir pekan.
Tidak Apik Menggunakan Wadah Penaruh
Perabotan
Yang
namanya pindahan, perintilan-perintilan perabotan tentu akan diorganisir dan
disatukan dalam sebuah wadah. Di Indonesia, wadah-wadah seperti kerdus kemasan
makanan atau karung beras sering menjadi opsi yang digunakan jika barang-barang
yang akan dipindahkan terlalu banyak.
Ketika
terlalu berat penempatan perabotan dalam kerdus tersebut, hal ini yang
dikatakan merupakan salah satu kesalahan saat pindahan. Selain berisiko membuat
cedera untuk tangan Anda, terlalu beratnya barang-barang yang berada di dalam
boks tersebut akan meningkatkan resiko jebolnya boks tersebut.
Untuk
mengurangi resiko overkapasitas ataupun rusaknya barang-barang Anda, berat massa
di dalam boks pengangkut setidaknya adalah 22 kg jika Anda menggunakan
kerdus-kerdus tersebut. Sebuah saran lain, Anda harus mengeluarkan sejumlah
budget untuk membeli wadah kontainer plastik. Hal ini tergolong lebih aman
untuk meminimalkan jatuhnya perabotan dari wadah pengangkut.
Tidak Mendaftar Jumlah Barang yang Harus
Dipindahkan
Sekedar
mengingatkan kembali, proses jual beli rumah yang selesai itu
merupakan awal persiapan dari perpindahan. Setelah fase jual beli rumah
rampung, Anda akan bertemu dengan persoalan-persoalan lain terkait teknis
perpindahan Anda. Salah satunya adalah mengorganisir barang dan perabotan.
Mengorganisir
barang dan perabotan bukan sekedar aktivitas menempatkan barang-barang ke dalam
wadah untuk diangkut dan dipindahkan ke hunian Anda selanjutnya. Pemikiran ini
yang sering membuat sebuah permasalahan yakni tidak terbawanya barang-barang
tersebut terbawa atau hilangnya barang secara tiba-tiba.
Membuat
list daftar barang atau perabotan setidaknya dapat meminimalkan hilangnya
barang tersebut. Anda sekiranya dapat menghitung ada berapa wadah yang Anda
gunakan dalam mengangkut barang-barang tersebut.
Tidak
hanya membuat daftar inventaris milik Anda, menempatkan barang-barang sesuai
genre dalam satu wadah penyimpanannya dapat sangat membantu untuk
pengorganisasian barang yang lebih maksimal. Sebagai contoh, barang-barang
pecah beling dan elektronik harus ditempatkan terpisah dari barang-barang
lainnya agar aman. Semoga 3
Kesalahan yang Sering Dialami Sebelum Pindah Rumah, dapat memberikan banyak informasi dan manfaat. Terima kasih, salam!
kayaknya yang nomer 2 aku banget.. karena dari pindah sampe sekarang, kayaknya kok rumahku gak keliatan rapi. kurang pinter nih nata perabot 😂
BalasHapusWaahh iya ya, harus dibikin list barang2 yang mau dibawa. Kalau tidak ya bakalan tercecer gitu. Misal pindah rumahnya deket sih masih enak bisa diambil lagi, kalau jauh atau bahkan keluar pulau, wadidaaaww... remfong suremfong.
BalasHapusNah no 3 tuh yg sering dilupakan ya.. Baru setelah kerepotan mencari-cari barang, terasa deh pentingnya mendaftar barang sebelum pindahan..
BalasHapusYang terakhir tuh, dulu pas pindah dari rumah mertua ke rumah sendiri, pokoknya semua masuk dus, nggak ada list sama sekali hiks, jadi suka lupa
BalasHapusSaking seringnya pindahan rumah sejak kecil jd urusan tata menata barang sebelum dan sesudah pindah tu aku suka banget lo nyi. Seru lo nata2 rumah tu
BalasHapusAku pindah rumah dua kali, tapi yang kedua yang repot karena udah punya banyak barang, wkwkwk. Jadi bener deh kudu pintar membuat inventaris. Untungnya aku dibantu anak-anak dan suami, juga keluarga besar, jadi meringankan banget lah
BalasHapusAduh ini susah diterapkan beneran. Aku pindahan sendiri 1x dan ngrasain capeknua jadi ga sempet ngdaftar apa aja barang2ku
BalasHapusAku juga nggak bisa menata perabot hihi..dulu tiap dua tahun pindah rumah ikut Abah tugas kantor jadi kangen
BalasHapusEmang ya,, pindah2 itu ribet. Mesti ngurusin barang yg banyak banget itu. Belum lagi printilan2nya.
BalasHapusMakasih tips-nya Nyi
AKu males banget pindahan... banyak printilan yang harus dipack lalu dibongkar ulang untuk ditata kembali. fyuuh... bayangin aja udah bikin badanku pegel. :D
BalasHapusDan aku memang kurang pinter mengorganisir barang-barang, jadinya tuh rumah berantakan nggak rapi
Dulu aku mau pindah rumah aja prosesnya panjang nyari tanggal biar pas dg liburan suami, nyari angkutan dan sebagainya. Dulu banyak juga barang yang kutinggal di rumah lama
BalasHapus