Mencicipi 9 Kuliner Khas Jember
Mencicipi
9 Kuliner Khas Jember
- Perhelatan akbar yang diadakan oleh Blogger Jember seminggu lalu, yang
bertajuk Sueger Camp 2018 membuat saya berkesempatan mengunjungi Kota Jember
dengan segala keseruannya. Yang paling diburu oleh kami para peserta tentu
selain destinasi wisata, adalah kuliner khasnya.
Alhamdulillah 9 kuliner khas kota
Jember, berhasil saya nikmati dengan lahap. Meski ada beberapa yang sudah
terencana, kena skip gegara kami sudah kelelahan dan mager dari rumah Mba Prita
dan Mas Nana, hehehe ... Jadi, saya mau sharing 9 makanan yang sempat saya
cicipi, selain enak saya juga ketagihan untuk membelinya. Masak iya sih harus
balik ke Jember lagi? Yuk intip makanan dan minuman apa saja, cekidot:
1.
Pecel Gudeg Lumintu
Jum'at 31 Agustus 2018 pagi, sebelum
menuju lokasi tempat kami menginap. Oleh panitia Sueger Camp 2018 kita diajak
ke Pecel Gudeg Lumintu. Sebelumnya kami sudah browsing makanan khas Jember, dan
Pecel Gudeg Lumintu adalah termasuk target dari kami. Sudah berdiri semenjak
tahun 1980-an, pecel gudeg Lumintu tidak pernah sepi pengunjung. Ketika kami
sampai di sana pun, tidak pernah sekalipun meja dan tempat duduk kosong.
Awalnya saya merasa aneh, ada gudeng
yang make pecel. Pecel yang ditambahkan
gudeg, dan lagi masih ada lauk pauknya yang bisa dipilih sesuai selera.
Ada ayam, telur ceplok, jeroan, dan masih banyak lauk lain yang bikin selera
makan kita naik. Saya sendiri memilih jeroan sebagai tambahan. Yang paling saya
suka adalah bumbu rempahnya, aduhai gengs. Meresap banget, dari pecelnya pun
rempeyek kacangnya. Kak Terry dan Mas Deddy juga meminta tambahan untuk
rempeyeknya.
Untuk porsinya sendiri, banyak gengs!
Kalau kalian terbiasa makan sedikit kayak saya, kalian harus mengurangi
porsinya daripada mubazir nggak habis. Karena kami memang lagi rese, alias
perutnya laper dalam menunggu jadi nggak sabar. Padahal beberapa pelayannya
juga udah lumayan, tetapi saya merasa kurang cepat dalam melayani. Entah kami
berada pada antrian ke berapa, mengingat kami datang rombongan. Kalau kalian ke
Jember, mampir ke pecel gudeg Lumintu ya! Seporsi gudeg pecel dengan lauk telor
cukup membayar Rp 16.000,-.
Gudeg pecel Lumintu Jember
Jl. Kertanegara
No. 33 Jember Kidul, Kaliwates, Kabupaten Jember
Tlp : (0331)
488569
2.
Wedang Cor
"Ini minuman apa ya?" tanya
saya kepada salah satu panitia Jember Sueger Camp 2018 kemarin, kalau nggak
salah dengan Niera.
"Wedang Cor!" Ucap dia, dan
saya kembali bertanya memastikan apa namanya, "Wedang Cor!"
Ya ampun namanya Cor? Jadi ingat semen
yang diaduk hehehe ... Penampilannya seperti susu, tetapi di bawahnya ada
endapan seperti beras warna hijau. Setelah saya cicipi ternyata itu tape ketan
dan air rebusan yang putih itu campuran dari wedang jahe ditambah dengan susu
kental manis. Saya jadi ingat sama kopi tahlilnya Pekalongan, persis kurang
lebihnya hanya berbeda di isi. Ketika dinikmati hangat di badan.
Sejarah tentang nama wedang Cor sendiri
diambi dari penampakan wedang Cor sendiri. Karena tidak selalu menggunakan tape
ketan yang warnanya hijau, tetapi tape ketan yang hitam. Jadi ada yang nyeletuk
bilang, jika minuman ini mirip cor-coran semen. Akhirnya sampai sekarang diberi
nama wedang cor. Nah, wedang Cor ini disajikan oleh Hotel Lestari, tempat kami
menginap. Kalau diluaran diperjual belikan kurang lebihnya dengan harga sekitar
Rp 5.000,-.
Hotel Lestari
Jl. Gajah Mada
No. 233. Kaliwates Kidul, Kabupaten Jember
3.
Es krim Domino
Selain beberapa kuliner yang saya cicipi
di Jember, es krim Domino termasuk rekomendasi yang disebutkan oleh mbak Prita.
Setelah acara selesai di hari terakhir, saya berkesempatan menyambanginya
bersama sahabat saya Dul, Mba Tia dan suami. Menu yang ditawarkan banyak
sekali, sampai bingung tapi karena ada menu rasa durian. Jadilah durian yang
saya pilih, sementara yang lainnya memilih rasa rainbow, hitam putih dan piring
terbang.
Mengapa es krim Domino menjadi
pilihan kuliner di Jember? Karena dia
berdiri sudah sejak 1960 lalu. Rasanya manisnya itu lho asli banget, saya jadi
inget sama es potong jaman dulu kala. Yang saya suka dari es krim Domino adalah
lembut di mulut, saat digigit dingin dan lumernya asik. Rasa duriannya juara,
mereka bertiga pun mengakuinya. "Asli banget kayak durian," ucap Mba
Tia melontarkan komentarnya. Karena kami berempat saling incip pesanan yang
kami pilih.
Untuk
soal harga, murah sekali dan nggak bikin kantong bolong. Sebut saja milik saya
es durian, harganya cuma Rp 8.000,-. . Jangan lupa main ke sini gaes, kalo
kalian ke Jember. Cita rasa es krim khas tahun 1960-an, bakalan berbeda dengan
es krim jaman sekarang.
4.
Cokelat edamame Fondre
Siapa yang nggak demen cokelat? Cung!
Hehehe .. insyaAllah cokelat menjadi favorite banyak orang, termasuk saya.
Edamame dan cokelat termasuk salah satu komoditas unggulan yang ada di Jember
lho, gengs. Kalau keduanya digabung akan jadi apa? Jadilah Fondre, cokelat yang
berisi kedelai edamame.
Ahamdulillah saya berkesempatan
mendapatkannya, sebagai oleh-oleh khas dari Jember. Saya sempat menikmatinya di
rumah, rasanya enak dan bikin nagih duh. Tahu gitu aku nyicipin di sana aja ya,
biar pulangnya bawa banyak. Tapi ternyata setelah googling, banyak yang menjual
cokelat Fondre! Asik, nggak perlu galau lagi deh. Buat kamu yang penasaran cus
aja deh! Seriusan ini enak!
Fondre
IG: @fondre_cokelat
5.
Cokelat batang dan bubuk cokelat dari science techno park
Hari kedua kami di Jember, salah satu
destinasi wisata yang kami kunjungi adalah Coffee and Cocoa Science Techno
Park. Kami diajak berkeliling melihat lokasi perkebunan kopi dan cokelat, plus
pembuatan cocoa menjadi cokelat. Tidak lupa saya berbelanja cokelat ke
storenya. Rasa cokelatnya enak, baik batangan maupun yang dibuat untuk bubuk
minuman. Pas diseduh dengan es batu, ulala segarnya.
Puslitkoka ini umur berdirinya juga
sudah tua ternyata, sejak 1 Januari 1911 yang awalnya bernama Besoekih
Proefstation. Outletnya lengkap sih nggak cuma cokelat bar, cokelat bubuk, tapi
juga lengkap ada kopi, sabun cokelat, puding cokelat, es krim cokelat pokoknya
serba cokelat dan kopi.
Puslit Kopi dan Kakao
Jl. Jenggawa,
Mumbulsari, Wonojati, Jenggawah Jember
6.
Bedhag Coffee | Kopi Liberika
Dalam acara Jember Sueger Camp 2018, BJS
(Blogger Jember Sueger) mendatangkan barista dan racikan kopinya yang enak.
Saya sempat mencicipinya dan bikin seger. Eh, pas hari terakhir peserta
mendapatkan kembali oleh-oleh Bedgag Coffee. Yang mana varietas dari Liberika
dan dibudidayakan di Jember ini. Kopi ini cocok untuk teman begadang malam atau
nongkrong asik dengan orang kesayanganmu
Bedhag Kopi
IG: @bedhagkopi
7.
Warung Kembang
Kalau kalian udah ke Jember, jangan lupa
juga untuk mengunjungi Warung Kembang yang ada di Gumuk Segawe, Klompangan,
Ajung ini. Selain menu masakannya yang banyak, makanannya juga enak. Pedasnya
mantep, ruangannya luas dan asri. Ada panggung live musicnya juga lho, saat
kita makan asyik banget kan diiringi dengan musik.
Saya memilih menu mangut dengan urap.
Sementara minumannya, saya memilih es kelapa muda yang ada alpukatnya. Nggak
tahu sebutannya apa, yang jelas manis dan seger banget. Kalau ke Jember minuman
itu yang saya ingin nikmati lagi, soalnya saya baru menjumpai minuman yang
begitu. Bentuknya yang bening, berisi alpokat dan kelapa muda. Ownernya juga
ramah, jadinya bikin betah hahaha ...
Warung Kembang
Jl. Gumuk
Segawe, Klompangan, Ajung Kabupaten Jember
TLP: (0331)
489929 untuk reservasi.
8.
Mie basah dan mie kering Talangsari
Setelah nonton dan menghabiskan popcorn
gede, kami berkunjung ke museum Huruf dan karena si Dul kelaperan akhirnya Mba
Prita ngajak kita mampir ke kedai mie. Ini kuliner Jember yang paling murah
menurut saya, karena ada 3 pilihan harga yang bisa kita pesan. Dari harga 4ribu
sampai 6 ribu. Miennya enak, bumbunya itu nggak banyak tapi meresap. Yang
menjadi berbeda adalah jika mie basah itu dagingnya dipotong dadu, tapi kalo
mie kering dagingnya dipotong sampai jadi remahan gitu, tapi ya enak. saya
sudah mencicipi keduanya biar nggak penasaran. Harga segitu gaes, masih ada di
Jember, emang ya kuliner Jember gemesin. Apalagi mie basah dan mie kering di sini, sudah terkenal hits karena enak dan murahnya. Pas saya ke sini, juga tempat duduknya harus mengantri gengs. Uwow banget yak! Semoga saja tambah lebar dan besar ruangannya, pas saya datang ke sini lagi entah kapan hehehe ...
Mie ayam basah dan kering Pak Salim
Jl. Sunan Giri,
Talangsari Jember
9.
Suwar-suwir khas Jember
Pas tahu suwar-suwir adalah makanan khas
Jember, langsung penasaran rasana kayak apa. Ternyata bahan dasarnya dari tape,
kurang lebih mirip dengan dodol tapi citarasanya manis, legit dan agak asam.
Tapi enak, heheheh sementara rasanya sendiri bermacam-macam, ada rasa coklat,
sirsak, pandan dan sebagainya. Kalau kalian ke Jember, jangan lupa beli ini
buat oleh-oleh yes. Terima kasih oleh-olehnya BJS (Blogger Jember Sueger).
Alhamdulillah meski berada di Jember 3
malam 4 hari, saya mendapatkan banyak kesempatan hebat. Dari mencicipi
kulinernya, destinasi wisatanya pun keramahan orang-orang yang mengajak
kerjasama dalam acara Blogger Sueger Camp 2018 ini. Mau deh lain kali diajak
lagi hahaha ... Jember bikin kangen soalnya.
Kurang 1 lagi Nyi, kuliner dari Nyonya Ama Catering belum diikutkan lho :)
BalasHapusHehehhe ini bukan yang trip report Kak. Ini ulasan biasa, tar Nyonya Ama ikut yang trip report 😍
HapusOh... Mantappp dah #MasukPakEko hehehe
HapusNyiiii...ajak aku ke sana lagi Doong..pengen ikut nyicip juga nih..
BalasHapusWedang cor.. hahaa mesti mikir dl kl mo minum y mba nyi. Btw gampang tyata buatnya dan bahannya itu ya. Kpn2 kl da yg ngasi tape ketan pgn nyoba bikin ah 😄
BalasHapusYang paling bikin mupeng adalah fondre. Kebayang rasanya pasti enak, ada edamame dan coklat. Duhhh Nyi, kamu sukses bikin aku pengen segera ke Jember
BalasHapusWah lha kok bikin ngiler semua
BalasHapusWah baru tau kalo Jember penghasil edamame, bayanginny kok musti import. Kayany menggoda banget coklat mix edamame, kaya protein. 😃
BalasHapusWah baru tau kalo Jember penghasil edamame, taunya import aja. Jadi pengen nyoba coklat edamamenya..
BalasHapusAku mbayangin rasanya oecel gudeg itu pasti unik banget yaa. Etapi kuat di manisnya apa pedes nih? Soale kalo gudeg itu kan manis ya.
BalasHapusBantu jawab, kuat di gurihnya mb. Antara manis dan asin. Dan itulah yg disukai masyarakat Jember, hehe..
Hapusbtw Nyi, udh ke Domino aja sihh
Pengen Mie basah e, sing kering agak asin. Kalau yang basah sedikit manis
BalasHapusAku abis 2 gelas wedang cornya, Nyii, apalagi ntu minumnya pas baru dateng setelah perjalanan 21 jam, huhuu segeeer..
BalasHapus