Dalam
Waktu yang Lama Kamu akan Hidup Bersamanya, Pilihlah Dia karena Allah -
Alhamdulillah, kabar baik datang dari sahabat saya Emy, yang telah menemukan
belahan jiwanya. Bahkan keluarga calon pasangan prianya, sudah datang ke rumah
untuk meminta restu menuju jenjang yang lebih serius. Bahagia, tentu saja
akhirnya ia melabuhkan hatinya juga.
"Mohon doanya, bulan depan
InsyaAllah mau tunangan," tulisanya via WAG kami. Syuukur alhamdulillah.
Berbekal dari pengalaman, ciee ...
jangan asal memilih karena cinta, karena suka, karena nyaman. Tetapi pantas
tidaknya untuk dijadikan pasangan selamanya? Sebelum jauh melangkah, coba tanya
kembali hatimu niat untuk menikah. Apakah dia yang bersamamu sekarang, baik
agama dan akhlaqnya? Jika 'iya', selamat! InsyaAllah dia akan bertanggungjawab,
untuk menjagamu. Coba sesekali selidiki, bagaimana ia bertanggungjawab kepada
ibunya, orang di sekitarnya dan kepada dirinya sendiri. Tanggungjawab menjadi penting, karena itulah
modal seseorang yang menghargai arti penting sebuah hubungan.
Selain bertanggungjawab, pilih yang bisa
menjaga amanah yang kamu berikan. Karena hidup nggak melulu soal bahagia,
tetapi akan ada duka yang mengiringi juga. Kebahagiaan juga tak selalu harta,
namn dibangun oleh kesetiaan dan amanah yang ditunaikan secara bijaksana.
Itulah mengapa saya bilang, pilihlah dia
karena Allah? Karena ketika kamu meminta kepada Allah, Allah pasti akan
memilihkan dia yang bersetia kepada-Nya. Perihal soal kewajibannya sebagai
hamba, apakah ia menunaikan dengan lancar? Jika ia tidak pernah meninggalkan 5
waktunya, InsyaAllah dia tak akan berpaling karena telah berkomitmen
kepada-Nya.
Pilihlah dia yang berilmu, dengan ilmu
yang melimpah hari yang kamu jalani dengannya insyaAllah selalu membawa
keberkahan dalam setiap langkahnya. Berilmu di sini bukan berarti harus tittle
pendidikan saja, jangan sampai terkecoh ya? Lihat dengan detail, bagamana ia
menyingkapi setiap kejadian. Orang yang berilmu akan mejadikannya pengalaman,
pelajaran, bahkan mengambil hikmahnya tidak mencaci maki. Tapi dia yang tidak
berilmu menganggap, musibah bahkan menyalahkan Tuhannya dengan kejadian yang
tidak mengenakan tersebut.
Satu lagi, pilih dia yang gemar dan giat
bekerja. Pekerjaan nggak harus kantoran bukan? Tapi mau bekerja apa saja,
dengan bekerja artinya dia akan memberikan tanggungjawab menafkahi. Hidup yang
kalian jalani, tidak sehari dua hari namun berlangsung selamanya. Berbekal itu,
antara nafkah lahir dan batin harus seimbang. Antara bekal dunia dan akhirat
juga demikian.
Doaku untukmu sahabatku, semoga
prosesnya dilancarkan menuju jenjang selanjutnya dan hari H nanti. Istikharah
terus dan dekatkan diri pada Allah, agar kamu semakin yakin dengan pilihan dan dalam
menempuh perjalanan berkehidupan selanjutnya. Apapun keinginanmu, semoga Allah
senantiasa mengabulkan. Aamiin.
Aaamiin... YRA 😄
BalasHapus