Review
Our Time Will Come Hongkong Movie
- Film buatan Hongkong Our Time Will Come, menceritakan tentang sejarah. Dimana
film ini sengaja dibikin, sebagai hadiah ulang tahun kembalinya Hongkong kepada
China yang ke-20 tahun. Tokoh utamanya berperan sebagai guru (Fang Lan), aktris
dengan nama asli Zhou Xun.
![]() |
cover film OTWC 2017 |
Karena
pemerintahan pada masa tersebut dipegang Jepang, sekolah-sekolah ditutup
akhirnya Fang Lan hanya membantu ibunya
mengelola penginapan dalam keseharian. Latar yang dibangun pada tahun 1941,
udah kebayangkan masih pada jadul gitu? Bangunan-bangunan juga masih kuno, yang
sekarang yang tersisa bisa dihitung. Bahasa yang digunakan dalam film ini,
adalah Hongkong jadi saya nggak perlu ngeliat sub tittlenya hahaha ... gaya
banget. Lumayanlah masih ingat artinya dan pengucapannya, duh jadi kangen
Hongkong kalo nonton film dari asal negara tersebut.
Kisah yang tertinggal dari Fang Lan
Suatu
hari dengan tidak sengaja Fang Lan bertemu dengan kapten penembak jitu, yang
menjadi buronan tentara Jepang Blackie Lau (Eddie Peng). Blackie Lau sedang
menjemput Mao Dun (Guo Tao), seorang novelis dan tokoh intelektual China untuk
menyelamatkan mereka. Dengan diam-diam mereka melarikan diri, dengan menyamar
sebagai rakyat biasa. Melihat keberanian Fang Lan, Blackie mengajak Fang Lan
bergabung menjadi unit gerilya Dongjian yang anti-Jepang. Berbahaya tentu saja,
taruhannya nyawa pula. Lan gadis cerdas dan tenang ini, juga dipercaya menjadi
ketua unit kota semacam koordinaator lapangannya.
Dengan
bergerilya secara diam-diam, Fang Lan tidak pernah gagal. Tetapi dengan tidak
sengaja ibu Fang Lan turut membantu, menjadi pengantar pesan. Kurang lebih kali
ketiga beliau terkena masalah, dari pungutan pajak perahu oleh orang Jepang.
Pesan yang disimpannya pada lipatan baju, diketahui oleh tentara Jepang.
Ditangkaplah ibu Lan dan dikurung dalam tahanan, bersama temannya. Dipukuli
karena tidak mengaku, sampai berdarah-darah. Namanya juga orang tua, dan ibu
Lan buta huruf.
![]() |
Wallace dan Lan, sumber google |
Bersama
Blackie, Lan ingin menyelamatkan ibunya. Tapi hanya dua orang yang akan
menggempur tahanan, apakah Lan bisa menyelamatkan ibunya yang terkurung? Dengan
menangis tersedu Lan bilang kepada Blackie, "Ibuku memang egois, tapi
hatinya baik. Seandainya aku tidak memberitahunya kalau aku adalah seorang gerilyawan,
dia tidak akan tertangkap."
Di
sisi lain gerilyaan lain yang ditangkap bersama ibu Fang Lan, dibebaskan.
"Ibumu tidak mengaku sama sekali, jika dia mengenalku sampai akhirnya aku
dibebaskan. Maafkan aku," ucap sahabat Lan dengan memeluknya. Tubuhnya pun
penuh sekujur luka pukulan tentara Jepang. Duh ... miris kalau liat film
sejarah begini, jadi lebih menghargai para pejuang jaman dahulu yang
memerdekakan penerusnya. Film begini ini yang juga menanamkan cinta kita kepada
tanah air ya, padahal durasi film ini termasuk panjang ada 2 jaman. Tapi saya
tidak merasa ini cerita yang panjang, malah kok tiba-tiba udahan. Dalam arti
lain, berarti saya menikmati ketika menontonnya.
Konflik
lainnya yang ada dalam film ini, tidak kalah serunya soal hubungan Fang Lan dan
Wallace Huo pacar Lan. Wallace mengajak menikan Lan, tetapi Lan belum
menginginkan karena di saat genting banyak peperangan diajak menikah. Apalagi
setelah menikah Wallace akan meninggalkan Lan, untuk fokus menjadi gerilyawan.
"Buat apa menikah, kalau akhirnya kamu meninggalkanku?" #Eaaaa.
Meski
drama sejarah, romantismenya tetap tidak ketinggalan. Keren banget nih Ann Hui
sebagai sutradaranya. Our Time Will Come movie, juga sebagai film pembuka di
SIFF lho (Shanghai International Film Festival). Aktor dan Aktrisnya pun
menjiwai perannya, saya sangat menyukai! Semoga kita semakin mencintai tanah
air ya kawand, dengan adanya film historial macam begini. Sekian review film
dari saya, semoga bermanfaat. Salam!
Udah lama ngga nonton film hongkong lagi. Our Time Will Come ini keren nih sepertinya.
BalasHapuslama nggak pernah nonton film baik di rumah atau bioskop huhuhuhu makasih reviewnya yaa mbaa serasa up date dikit dari dunia perfileman hehhehe
BalasHapusRecomended nih filmnya. Suka banget bagian teks "Ibuku memang egois, tapi hatinya baik.". Ngejleb banget deh Nyi
BalasHapusUdah lama gak nonton bioskop, lumayan ini baca review filmnya
BalasHapuswah. mbak bisa bahasa hongkong? *galfok* ��
BalasHapusPergolakan antara cinta dan negara. Miss udah lama tidak nonton film hongkong.
BalasHapusKenapa menikah tapi kau meninggalkan ku? Karena cinta perlu pengorbanan
BalasHapusSejarah? Romantis? Noted! Langsung suruh pak suami buat download. Hihihi. Sbnrny bkn pecinta fil hongkong sih. Tp kyky lmyn rame ya..
BalasHapusAku selalu suka drama sejarah karena setelah nonton filmnya pasti googling sejarahnya
BalasHapusWaahh! Film dan sineas dari Hongkokg selalu ada aja yang kreatif! Keren banget review-nya mbak. Siap-siap jadi bucket watch list nih hihihi.
BalasHapusBagus, nih, kayaknya. Jadi pengen nonton filmnya
BalasHapusUdah lama juga gak nonton bioskop ama Misua. Coba ah nonton yang ini.
BalasHapusJadi ini berdfasarkan kisah sejarah yang nyata ya mabk, meski tokohnya fiksi. Wah aku jd penasaran sejarah Hongkong dan Cina :D
BalasHapusJalan ceritanya lumayan menarik ya.. Ada diselingi drama percintaan juga..
BalasHapusSeru nih filmnya. Jadi penasaran...
BalasHapus