Aksi Boneka Mampang di Lampu Merah
Aksi Boneka Mampang di Lampu Merah -
Atraksi boneka mampang, ternyata banyak memenuhi lampu merah di kota Pemalang.
Pertama kali tahu boneka dengan kepala besar itu, waktu saya nonton di TV
benar-benar menggelikan dan lucu. Tetapi siapa sangka saya bisa melihat mereka
secara langsung, boneka mampang bergerak-gerak menggoyangkan badannya.
Cerita boneka
mampang
Musik dari tape sederhana itu di setel
keras-keras, bersaing dengan deru bisingnya suara motor. Musik yang sering saya
dengan akrab di telinga, liriknya mengudara dan boneka berkepala besar itu
mulai menari, menghibur pengendara jalan. Sementara satu orang yang bertugas,
menarik saweran dengan menggunakan keranjang plastik. Mereka mengamen, mengais
rejeki di jalanan. Kalau di Kendal sendiri biasanya, adalah penari kuda lumping
kalau di Pemalang berbeda ialah boneka mampang yang mengamen.
Ada yang memberi recehan ada juga yang
memberi lembaran, ketika saya melihat momen ini. Ada rasa buncah ketika melihat
boneka itu meliuk, mencoba menghibur dan membuat tertawa. Tetapi ada juga rasa
yang haru, untuk menyambung hidup mereka bekerja dengan menggunakan media
boneka. Saya penasaran di dalam aslinya boneka mampang, apakah orang tua atau anak-anak yang menjadi
bonekanya.
Infak saya masih
recehan ternyata
Setiap pulang sore atau siang hari dari
kota Pemalang, saya merasa tertampar ketika menyaksikan aksi boneka mampang di
lampu merah. Ada yang memedulikan dan ada yang tidak, tetapi boneka mampang
tetap bergoyang.
Biasanya saya akan mencari recehan di dalam
dompet, atau di dalam tas. Pemberian yang saya berikan masih sebatas recehan,
tetapi setidaknya meski kecil semoga berarti. Daripada mereka harus menjadi
pengemis atau mencuri, setidaknya mereka melakukan usaha untuk memenuhi
kebutuhan hidupnya dengan cara yang halal.
Kadang saya sebal dengan pemberitaan
pengemis yang tertangkap kamera, kalau sebenarnya mereka mampu hidup
berkecukupan bahkan memiliki gadget dan rumah mewah. Tetapi mereka tidak mau
berusaha, setidaknya mengeluarkan keringat mereka untuk mendapatkan pekerjaan.
Yang mereka lakukan justru meminta-minta. Padahal Nabi Muhammad telah bersabda,
jika tangan di atas lebih baik daripada tangan yang di bawah. Semoga mereka
lekas sadar, dan berubah menjadi pribadi yang lebih baik aamiin.
Lebih banyak
Bersyukur
Alhamdulillah dengan adegan boneka
mampang, yang sering saya lihat di lampu merah membuat saya lebih bersyukur
kepada Tuhan, lebih bersyukur dalam segala hal. Bersyukur selalu, saya merasa
diingatkan jika tidak semua orang bisa seberuntung kita.
Meski saya pilih-pilih dalam memberikan,
karena saya kepengen tahu siapa yang lebih membutuhkan. Selagi saya mampu,
insyaAllah saya berusaha membantu, insyaAllah berusaha tidak balik badan dan
berpaling ke arah lain. Kadang keraguan dalam memberi pun terjadi,
"Beneran nggak ya kalau orang ini ngemis, demi memenuhi kebutuhan hidup
atau cuma males kerja". Kalau dilihat dari segi fisik mereka memungkinkan
untuk usaha, saya kadang nggak ngasih tapi kalau memprihatinkan saya berusaha
membantu. Dan biasanya kalau nemu yang maksa-maksa gitu, saya mengucapkan
Bismillah semoga benar-benar apa yang saya berikan bisa bermanfaat bukan
dimanfaatkan hehehe ... khusnudzon,
khusnudon.
Karena sering kali kita diingatkan agar
bersyukur atas nikmat, dengan hal-hal kecil yang kita lihat sehari-hari. Semoga
kita peka untuk bersyukur dan bersabar.
Salam
Self reminder banget buatku mbak. Harusnya aku juga lebih banyak bersyukur dengan hidup dan segala nikmat yang telah diberikanNya padaku
BalasHapusaamiin mba, saya juga sedang belajar bersyukur selalu.
HapusHiks, paling ga mau lihat sebenernya hal2 seperti aksi boneka mampang, atau boneka yang promoin diskon toko2. Rasanya hati ini miris..
BalasHapusAlhamdulillah..Alhamdulillah reminder buat diri sendiri untuk selalu bersyukur dengan keadaan sekarang.
Barokallah ya Teh, bismillah semoga kita senantiasa bersyukur selalu.
HapusPemakaia boneka gitu berat tau mbak , aku pernah coba sebentar dan rasanya panas sekali didalam itu. Bener2 penuh perjuanagn dalam mencari nafkah , bener banget mbak kita harus lebih bersyukur yaa sekecil apapun rezekibyg kita dapatkan dlm hidup ini... baca ini jd sentilan buat aku banget nih mbak.
BalasHapusAku sering ketemu boneka2 gini didekat lampu merah, salut dengan usahanya ya sampe pakai kostum begitu. Semoga dilancarkan rezekinya.
BalasHapusSering ketemu boneka itu di lampu merah bahkan jalan ke rumah- rumah. Baru tau namanya Boneka Mampang.
BalasHapusKalau aku seringnya gak memberi kalau ada pengamen apalagi peminta di jalanan. Ada aturan juga di Pontianak. Kalau ada yang seperti ini laporkan karena merusak citra kota. Aku sendiri seh gak pernah melaporkan seh. kasian juga. Tapi tetep gak memberi.
BalasHapusAmiiiin... Semoga tahun depan aku juga lebih bisa bersyukur & bersabar. Banyaknya godaan dunia bikin kita sering lupa sih. Terima kasih mba tulisannya bisa jadi self reminder :)
BalasHapusSelf reminder yang cantik banget, Mbak. Terima kasih sudah mengingatkan aku kembali tentang bersyukur. Pas banget bacanya lagi mellow efek cuaca mendadak mendung.
BalasHapusTapi aku takut loh sama boneka besar itu.
Baca ini bikin jadi banyak-banyak bersyukur. Belakangan sering hidup berlebihan. Hiks :(
BalasHapusNgelihatnya aja udah berasa berat ya apalagi kepala nya. Bersyukur banget dan jadi mengingatkan diri saya biar gak boros lebih baik di tabung karena gak tau kedepannya gimana :(
BalasHapusIni resolusiku taun depan. Banyak bersyukur dengan menginjak ke Bumi. Gak menghadap langit mulu huhu. Makasih mba diingatkan :)
BalasHapusTerimakasih mbak atas tulisannya. Jadi reminder juga buat saya kadang lupa bersyukur dan mengoptimalkan apa yang diberikan oleh Allah. Semoga mereka juga bias mendapatkan rezeki yang layak ya.
BalasHapusSelf reminder banget nih. Semangat mba, terus bersyukur...saya juga :)
BalasHapus