Pengalaman Imunisasi IPV Di Bidan Kelangdepok, Pemalang Jawa Tengah

 

Pengalaman Imunisasi IPV Di Bidan Kelangdepok, Pemalang Jawa Tengah - Imunisasi IPV untuk usia berapa bulan? Bagi seorang ibu baru saya sarankan sering-sering buka buku KIA, karena semua jadwal imunisasi untuk bayi lengkap tertulis di sana. Jangan sampai kelewat jadwal ya untuk melakukan imunisasi untuk anak.


imunisasi ipv untuk usia berapa imunisasi ipv disuntik dimana imunisasi ipv untuk apa
Pengalaman Imunisasi IPV Di Bidan Kelangdepok, Pemalang Jawa Tengah


 

Apakah berbahaya pemberian imunisasi yang terlambat dan tidak sesuai jadwal?

 

Bu Bidan Erika, salah seorang bidan yang tinggal di desa Gemuh mengatakan bahwa jika telat 1 bulan InsyaAllah tidak apa-apa.

 

"Imunisasi itu memang harus benar-benar dalam keadaan sehat, dan setiap bayi itu kadang juga sakit jadi tidak mungkin imunisasi pas sakit, ucap Bu Bidan Erika, "Njenengan bisa lihat di tabel imunisasi kalau kotak nya masih kuning berarti masih boleh dan aman," tuturnya lagi.

 

MasyaAllah, sampai di sini sudah mendapatkan pencerahan ya kan? Nah coba intip buku KIA, ada kota abu, kotak putih, kotak kuning, dan kotak merah dengan keterangannya masing-masing.

 

 

Saya pernah mengalami keterlambatan sebulan untuk memberikan imunisasi DPT untuk Gendis, alasannya karena Gendis masih pilek dan batuk. Jadi tidak bisa diberikan imunisasi. Tetapi pada akhirnya karena pilek sudah sebulan terlewat, dan Gendis tidak mengalami panas atau demam, bidan desa Gondang, memberikan imunisasi DPT I.

 

 

Mengenal Imunisasi IPV untuk Apa?

 

 

imunisasi ipv untuk usia berapa imunisasi ipv disuntik dimana imunisasi ipv untuk apa
imunisasi ipv untuk apa


IPV singkatan dari Inactivated Polio Vaccine, yang mana IPV ini sebenarnya adalah imunisasi polio tetapi dalam bentuk suntik.

 

Sementara imunisasi polio tetes atau disebut OPV (Oral Polio Vaccine), dalam buku KIA tertulis Polio, Polio 2, dan Polio 3 dan Polio 4.

 

Imunisasi Polio sendiri adalah serangkaian upaya untuk melindungi tubuh dari terjangkitnya virus polio. Soalnya virus ini sering menyerang balita dan sebagai orangtua kita harus waspada.

 

Penyebaran virus polio ini biasanya melalui konsumsi air atau makanan dari penderita virus polio. Bebahayanya virus polio ini bisa menyebabkan kelumpuhan.

 

Dengan melakukan imunisasi polio ini, sebagai salah satu ikhtiar dan cara efektif untuk mencegah terkena penyakit polio. Biar tubuh anak kita kebal dan mencegah penularan.

 

Adapun kegunanaan Imunisasi IPV ini untuk melindungi anak dari virus polio tipe 1, 2, dan tipe 3. Sementara untuk yang polio tetes (bOPV) guna melindungi anak dari virus polio tipe 1 dan 3.

 

 

Imunisasi IPV Disuntik Di mana?

 

imunisasi ipv untuk usia berapa imunisasi ipv disuntik dimana imunisasi ipv untuk apa
imunisasi ipv disuntik dimana

 

Untuk pemberian Imunisasi IPV disuntik di mana sih? Kemarin saya pas melakukan Imunisasi IPV untuk Gendis, bidan bilang di suntikan di lengan atas. Lengan atasnya sendiri di lengan kiri. Tetapi bisa juga di paha.

 

Pas disuntik saya takjub, kenapa?  Karena anak saya Gendis yang usianya baru 4 bulan ini, sama sekali tidak menangis. Padahal biasanya disuntik imunisasi apa pun dia nangis lho. MasyaAllah dan nggak ngeringik minta nyusu. Barokallah, sehat terus ya Nak.

 

Kalau ditanya Imunisasi IPV apakah panas? Jawabannya tidak. Namun masing-masing tiap anak berbeda lho ya, dalam menerimanya.

 

Untuk Imunisasi IPV usia 5 bulan apakah masih boleh? Tentu saja, sepanjang kotak kuning di buku KIA tidak berubah warna.

 

Imunisasi IPV Berapa Kali?

 

imunisasi ipv untuk usia berapa imunisasi ipv disuntik dimana imunisasi ipv untuk apa
imunisasi ipv berapa kali



Kabar terbarunya untuk suntik Imunisasi IPV dilakukan sebaiknya 2 kali. Dalam laman dinkes.jakarta.go.id mengabarkan informasi terbaru terkait vaksin polio.

 

"Vaksin IPV tidak hanya diberikan saat bayi usia 4 bulan, tetapi ditambah 1 kali pemberiannya pada saat usia 9 bulan. Rencananya tahun 2023 pemberian IPV 2 kali ini akan dilakukan di seluruh provinsi di Indonesia."

 

Dan sudah ada tetapan Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor HK.01.07/Menkes/1453/2022 tentang Pelaksanaan Introduksi Imunisasi Inactivated Poliovirus Vaccine Dosis Kedua.

 

Saya akan sedikit berkomentar soal ini sih, terkait catatan-catanan imunisasi di buku KIA. Soalnya buku KIA saya masih KIA lama, bukan updatean buku KIA yang paling terbaru. Jadi masih banyak yang belum tercatat seperti Imunisasi PCV misalnya, tidak ada dalam buku KIA saya. Meski ditambahkan pada catatan bawah, bahwa anak saya sudah melakukan Imunisasi PCV.

 

Semoga pemerintah tidak lagi memberikan buku KIA yang lama, supaya para orangtua tidak tertinggal apa yang harus dilakukan imunisasi selanjutnya dan selanjutnya. Ditarik dari peredaran gitulah intinya.

 

Apalagi ini ada updatean terbaru soal Imunisasi IPV kedua, tentu belum banyak yang tahu kalau masyarakat tidak mencari tahu. Keputusan Kemenkes RI kan sudah ada, semoga sosialisasinya sudah mulai bisa diberikan terutama ke desa-desa yang masih susah untuk mengakses informasi. Generasi bangsa Indonesia bebas polio adalah keharusan. Wujudkan imunisasi lengkap Indonesia sehat, jangan hanya sekadar jadi wacana. Tidak hanya stunting terus yang disosialisasikan, tetapi soal imunisasi lengkap ini juga penting menurut saya. Baik imunisasi dasar ataupun imunisasi tambahan.

 


Efek Samping Melakukan Imunisasi IPV?

 

imunisasi ipv untuk usia berapa imunisasi ipv disuntik dimana imunisasi ipv untuk apa

Imunisasi IPV Efek Sampingnya apa? Kalau di anak saya Gendis, allhamdulillah tidak mengalami efek yang berat. Hanya demam ringan saja. Dibagian yang disuntik timbul kemerahan, jadi sebaiknya dilakukan kompres setelah pulang ke rumah untuk menghilangkan rasa pegal.

 

 

Syarat Imunisasi IPV Apa?

 

imunisasi ipv untuk usia berapa imunisasi ipv disuntik dimana imunisasi ipv untuk apa
syarat Imunisasi IPV


Untuk bunda-bunda yang akan melakukan Imunisasi IPV untuk ananda, sebaiknya diperhatikan syarat Imunisasi IPV itu sendiri ya.

 

Anak harus tidak sedang sakit berat. Seperti demam panas, muntah-muntah, dan diare parah. Yang Imunisasi IPV oral/tetes kan harus melalui mulut, jadi hal tersebut akan membuat tidak aktif.

 

Tetapi kalau hanya batuk atau pilek, dan demam ringan pun masih bisa menelan makan-minum tetap dibolehkan.

 

 

Pengalaman Imunisasi IPV oleh Bidan Kelangdepok, Pemalang Jawa Tengah

 

imunisasi ipv untuk usia berapa imunisasi ipv disuntik dimana imunisasi ipv untuk apa
Berapa harga Imunisasi IPV

Saat posyandu di lingkungan tinggal tidak mendapatkan Imunisasi IPV, saya bergerak. Anak sudah menginjak usia 4 bulan dan meskipun telat Imunisasi IPV masih bisa ditoleransi alangkah baiknya kalau tepat waktu. Biar lega gitu ceritanya.

 

Saya melakukan Imunisasi IPV ke bidan yang sudah direkomendasikan oleh teman saya, walaupun saya pendatang, untuk mencari informasi soal kesehatan anak saya itu wajib bagi saya.

 

Pengalaman Imunisasi IPV ini merupakan kedatangan yang kedua bagi saya, yang pertama sebelumnya saya juga sudah melakukan Imunisasi DPT, Imunisasi PCV, dan Polio di Bu Bidan Betty secara bersamaan dosisnya. Karena saya ketinggalan imunisasi di posyandu terdekat, memang salah saya karena kesiangan.

 

Berapa harga Imunisasi IPV yang harus saya bayar, senilai Rp50 ribu saja. Allhamdulilah, si ibu baru macam saya ini kalau sudah melakukan imunisasi sesuai jadwal, rasanya bahagia lho.

 

Bersyukur juga menemukan bidan yang sangat penyabar dan mau direpotkan pagi-pagi. Allhamdulillah melakukan pemeriksaan kesehatan untuk anak berserta imunisasinya di Bidan Betty, sungguh membuat saya nyaman. Beliau juga welcome banget ketika saya mengajak diskusi, meminta pendapat, dan kepanikan-kepanikan si ibu baru ini.

 

Mengingat ada pengalaman nggak mengenakan soal penerimaan imunisasi di posyandu dekat rumah. Ceritanya Gendis baru saja mendapat Imunisasi DPT, PCV, dan polio tanggal 24 Des 2022, eh ... pas ada posyandu tanggal 5 Januari 2023, Gendis disuntik lagi. Padahal saya sudah menjelaskan jika Gendis baru saja suntik DPT dan belum ada tengat 4 minggu, yang mana tidak boleh disuntikan untuk. Menurut bidan desanya tidak mengapa, karena beda imunisasi. Sebagai seorang warga negara yang baik, saya tidak bisa mendebat lagi toh beliau tenaga medis yang terpercaya kan?

 

Unek-unek inilah yang saya langsung nanya ke teman-teman bidan yang saya kenal, dari bu Bidan Fitra, bu Bidan Erika, dan bu Bidan Betty yang terdekat. Ketiga bidan andalan saya ini mengungkapkan jika Imunisasi DPT yang sebelumnya tidak akan bekerja maksimal, karena sudah ketimpuk yang baru. Allhamdulillahnya tidak akan ada dampak yang berbahaya, legalah hati saya. Agak kecewa sih, karena dosisnya jadi tidak bekerja dengan sepenuhnya. Tapi sudah terjadi ya kan? Doa saya Gendis aman, allhamdulillah Allah kabulkan doa tersebut. Namanya juga seorang ibu ya kan? Khawatir itu pasti.

 

Demikianlah pengalaman saya sebagai new mom, yang melakukan Imunisasi IPV pertama kalinya. Semoga dapat bermanfaat buat bunda-bunda semua. Salam sehat selalu, lakukan imunisasi tepat waktu, ya. Salam.

 

 

 

Sumber

https://dinkes.jakarta.go.id/berita/read/ayah-dan-bunda-simak-informasi-terbaru-mengenai-vaksin-polio


Postingan Terkait

9 komentar:

  1. Sneng banget y ketemu bidan yang baik dan perhatian sma anak saat memeriksa kita bisa menanyakan smua kondisi anak dengan feedback bagus..btw Saat anakku msih kecil2 belum ada nih mba Imunisasi IPV smeoga anak2 sehat2 semuanya ya mba

    BalasHapus
  2. aku gak terlalu faham namanya bund, tapi kalau polio memang anak suntik dengan dokter langganan.

    jadi setiap bulan dari awal kelahiran dipantau sama DSAnya.
    kemarin juga sempet pengalaman disuruh ke puskesmar didekat rumah tapi dr pada double vaksin jadi lebih mengikuti alur sebelumnya di dokter

    BalasHapus
  3. terkait imunisasi DPT, semoga Gendis aman dan sehat selalu yaa mbak. Polio sekarang memang harus digalakkan lagi sih, mengingat ternyata ada beberapa kasus baru. padahal tadinya udah sempat dinyatakan bebas polio lho Indonesia.

    duh, semoga dengan IPV, anak2 kita jadi terlindung dari Polio ya mbaakk

    BalasHapus
  4. kayaknya ini imunisasi yang dulu itu anakku digabung sama campak karena masih baru gitu jadi anakku disuntik 2 kali waktu itu.

    BalasHapus
  5. Nah, orang tua harus punya catatan ya mbak mengenai jadwal imunisasi anak, apalagi misal menjadi orang tua baru yg masih bingung dengan kebutuhan kesehatan anak

    BalasHapus
  6. yang nyuntik pinter jd pas diencus gak sakit yaaa. namanya cakep bener anaknya mbak "Gendis" khas jawa banget :D
    Semoga sehat2 selalu yaa. Biasanya biar gak kelewat jadwal imunisasi bisa diprint dan ditempel. Lbh efektif dr liatin buku posyandu :D

    BalasHapus
  7. Jadi ingat waktu debay Yasmin.

    Seingatku ada beberapa imunisasi yang terlewat juga.
    Tapi bukan imunisasi yang wajib.

    Kalau yang wajib, Insya Allah aku pantau.

    Memang sebagai orang tua apalagi ibu, aku setuju, kudu aktif mencari informasi tentang imunisasi.

    Harus aktif!

    Sehat selalu ananda Gendis.

    Btw,
    Aku suka banget namanya.
    Indonesia dan berbau Jawa keraton banget!
    Beri kesan ningrat, nuansa etnik dan elegan.
    Sama seperti, Gayatri, Ajeng, Maharani dan lain sebagainya

    BalasHapus
  8. Imunisasi Ipv ini memang Penting sekali buat baby Kita ya kak, semoga babynya sehat sampai imunisasi selanjutnya ya kak

    BalasHapus
  9. Alhamdulillah, sekarang imunisasi polio udah ada banyak ya variannya. Dulu pas anakku masih pakai yang tetes itu lho. Insyaallah khasiatnya sama ya dan jadi ikhtiar untuk anak2 kita bisa lebih sehat dan terhindar dari penyakit.

    BalasHapus

Terima kasih sudah mampir ke blog sederhana saya, salam hangat