Review Film SESAT

Review Film SESAT - Selamat pagi! Kemarin aku nonton film horor Indonesia, yang sudah tayang sejak 23 Agustus 2018 berjudul 'SESAT'. Tetapi film Sesat ini punya jugul panjang, adalah (Sesat : yang sudah pergi jangan dipanggil lagi).

 

Disutradarai oleh Samaria Simanjuntak, dan diproduksi oleh Rapi Films. Untuk pemeran utamanya ada: Laura Theux,Rebecca Klopper, Vonny Corneliya, dan Endy Arfian. Premisnya sebuah keluarga pindah dari kota, dan mendapatkan teror di rumah kakeknya.

 

Sinopsis Film Sesat

 

 

Amara gadis SMA yang dekat dengan papanya, ia selalu dibela oleh Papa ketika dipaksa Mama selalu mengonsumsi makanan sehat. Ini karena Amara seorang atlit, jadi untuk pola makannya memang sang ibu benar-benar menjaganya. Setelah di antar ke skeolah, Papa Amara kecelakaan dan mereka terpaksa pindah ke rumah Opa yang terletak di sebuah desa terpencil di tengah hutan.

 

Amara merasa janggal dengan desa ini tersebut, antara lain karena semua penduduknya orang tua, dan setiap matahari terbenam, para penduduk serentak keluar rumah membawa sajen sambil mengucapkan mantra mengerikan.

 

Ternyata di desa itu terdapat sumur keramat yang dihuni setan bernama Beremanyan yang konon bisa mengabulkan permintaan. Karena rindu dengan Papanya dan marah dengan sang Mama, Amara berkeinginan mengobrol dengan almarhum Papa untuk terakhir kali melalui ritual memanggil Beremanyan. Sampai ia mengetahui bahwa ternyata Beremanyan bukan mengabulkan permintaan, malah mencelakai semua orang yang dicintainya. Apa yang akan dilakukan oleh Amara sebenarnya?

 

 

Pemeran Film Sesat

 

• Laura Theux sebagai Amara, anak SMA yang sering menjuarai lari maraton
• Rebecca Klopper, sebagai adik dari Amara yang suka ngedance dan agak cemburuan dengan kakaknya
• Endy Arfian sebagai Rian, teman sekolah Amara yang baru dan naksir Amara
• Vonny Cornellya sebagai Ibu Amara. Orangnya judes, tetapi sayang dengan anaknya
• Arswendy Bening Swara sebagai Kakek Amara, yang berprofesi sebagai novelis.
• Jajang C. Noer, sebagai penduduk yang kehilangan anak dan agak gila
• Valerie Tifanka sebagai Mutia, teman sekolah Amara yang awalnya baik jadi musuh Amara

 

 

Review Film Sesat yang Bikin Bulu Kuduk Merinding

 

Sembari menunggu bedug buka, saya menonton film Sesat melalui Viu Indonesia. Meski filmnya sudah lama, tapi tidak mengurangi keinginan untuk menonton. Awalnya sih tertarik nonton di Viu App ini karena covernya, yang bikin penasaran. Eh, pas ditonton, asik sih visualnya bening dan jelas.

 

Ceritanya sendiri berkisah tentang Amara, gadis yang menginjak bangku SMA dan dekat dengan Papanya daripada dengan Mamanya. Bukan Mamanya tidak sayang sih, tetapi karena Mama ini ingin menjaga pola makan Amara dengan baik, apalagi Amara ini kan ceritanya atlit Maraton yang sering menang dikejuaraan.

 

Sementara Amara memiliki adik perempuan, Kasih namanya, yang sesekali sering iri melihat Amara yang paling diutamakan di antara keluarga mereka. Sampai suatu ketika setelah Papa mengantar mereka ke sekolah, beliau kecelakaan dan meninggal. Pukulan berat untuk seluruh keluarganya.

 

Mau nggak mau mereka terpaksa harus pindah ke desa terpencil, dan tinggal bersama sang Kakek. Dalam perjalanan menuju desa tersebut, Amara merasa aneh, kenapa yang sering dilihatnya orangtua melulu, nggak terlihat anak kecil atau remaja seusianya. Jadi memang dusun tersebut penghuninya orang yang sudah sepuh, termasuk kakeknya ini.

 

Di suatu sore, pada setiap matahari terbenam, para penduduk serentak keluar rumah membawa sajen sambil mengucapkan mantra. Amara yang melihat merasa aneh, apa yang terjadi. Eh, ternyata di desa itu terdapat sumur keramat yang dihuni setan bernama Beremanyan yang konon bisa mengabulkan permintaan. Yah ... di sini nih, konflik mulai naik.

 

Amara yang malas makan, sudah tiga hari diingatkan Mamanya. Pertengkaran terjadi, sampai menyebabkan Amara dan Mamanya musuhan.

 

"Kamu maunya apa sih Amara?" tanya Mama Amara.

 

"Aku maunya Papa yang hidup!" ucap Amara, sehingga membuat Mamanya terluka.

 

Dari sana, dia mulai nih ada emosi yang meletup. Masuk tokoh sang Adik, yang seorang youtuber mengajak Amara untuk mengakses internet. Kakeknya yang awalnya bilang, nggak memakai internet, ternyata di ruang kerjanya ada internet. Dari sini Amara tahu ruangan kerja Kakeknya, penuh dengan artikel yang tertempel tentang sosok Beremenyan.

 

Tidak berselang lama kakeknya masuk, mereka bersembunyi. Beberapa sajen dan buku diletakkan di ruang kerja tersebut, lantas dibaca oleh Amara. Pada kondisi yang tidak stabil, Amara kabur dari rumah dan melakukan ritual mengundang Beremenyan, untuk meminta sesuatu. Ia ingin bertemu ayahnya, dan mengucapkan salam perpisahan.

 

Teror mulai terjadi, setiap kali Amara marah pasti ada salah satu dari orang yang  kena amukan Beremenyan. Awalnya Amara tidak menyadari, sampai satu persatu keluarganya terluka karena ulah Beremenyan yang memanfaatkan kemarahan Amara.

 

Sejauh saya menonton mendekati ending, ada plot twis di sana. Jadi bikin kita yang nonton bakalan bilang, "Oh ...", "Astaga jadi tadi itu ..." dan lalin sebagianya. Untungnya wajah Beremenyan ini nggak dinampakan sering-sering, jadi aku nggak ketakutan. Hanya sosoknya agak mengerikan sih, terus kedatangannya tiap kali bikin bulu kuduk merinding hahaha ...

 

Salut juga buat make up artisnya, yang bisa bikin dandanan horor, berdarah-darah waktu salah satu tokoh teman sekolah Amara, Mutia nyolokin pensil ujian ke matanya sendiri. Ini karena terlibat pertengkaran dengan Amara.

 

Buat teman-teman yang mau nonton Film, banyak film tersedia di Viu App. Apakah Viu gratis? Gratis sebulan aja ya gaes! Setelahnya kalian harus menjadi member untuk mengaksesnya.

 

Download aplikasi viu untuk laptop maupun ponsel sangat mudah kok Gengs, tinggal menuju ke Play Store aja kalau ponselmu Android, dan Ke App Store kalau sistem ponselmu iOS.

 

Sebelum nonton kalau kalian mau kepoin review film atau review drama Korea lebih dulu bisa banget. Saya ada beberapa ngulas di blog ini.

 

Nah, terima kasih sudah mampir ke blogku, salam silaturahmi ya!