Alhamdulillah Review K-Drama Dimuat Harian DI'sway
Alhamdulillah
Review K-Drama Dimuat Harian DI'sway - Cerita kok bisa dimuat review drama Korea saya di
Harian Disway, itu berawal dari WhatsApp group Bookstagram. Salah seorang teman
saya Kak Reffi menawari kami yang hobi nonton drakor mengajukan opininya, untuk
diterbitkan di Harian Disway. Kebetulan ada laman Lifestyle, yang mengulas
opini drama Korea yang lagi booming.
Opininya sendiri bebas sebenarnya, tergantung dari
sudut penulisnya dan setelah menonton itu apa yang kita dapat. Cukup 500 kata
saja, dan iseng-iseng saya mengirimkan opini Mystic Pop-Up Bar. Kita sudah
dikasih tahu bahwa nanti yang dimuat tidak mendapatkan honor, tapi itung-itung
sebagai portfolio kita gitu hehehe ... saya setuju sih nggak melulu soal uang.
Dengan bisa masuk cetak dan diterbitkan itu, termasuk apresiasi karena sudah
lolos edit dan disunting oleh editor senior. Ea ... Tapi yang saya tulis di blog dan Harian Disway berbeda, saya harus meminimalisirkan ribuan kata menjadi hanya 500 kata. Benar-benar perjuangan ehehhe ... biasanya ngulas bebas ini dibatasin.
Berkenalan dengan Harian Disway
Harian Disway baru saja launching di bulan Juli lalu
dan baru hanya terbit cetak di daerah Jawa Timur, khususnya Sidoarjo, Gresik,
dan Surabaya. Tetapi bisa langganan online juga sih. Founder Harian Disway
adalah Bapak Dahlan Iskan, eks Dirut Jawa Pos. Kalau kamu buka websitenya
kalian akan disambut oleh kata-kata dari Dahlan Iskan yang begitu menyentuh.
Berikut ini :
"Badan boleh dikurung --selama pandemi Covid-19. Tapi pikiran
tidak bisa dibatasi. Ide tidak bisa dikekang. Terbitan Harian DI's Way ini
adalah hasil lock down selama pandemi.
Inilah media yang diterbitkan tidak untuk tujuan bisnis. Inilah media
yang tidak boleh disebut koran. Sebut saja media ini "harian", Harian
DI's Way.
Menerbitkan Harian DI's Way ini adalah cara saya berterima kasih kepada
jurnalistik. Saya harus mempertahankan jurnalistik. Meski tidak lagi mudah.
Jurnalistik tidak boleh mati. Ia harus tetap hidup --dengan cara harus
menyesuaikan diri dengan keadaan baru. Yang serba mudah dan elektronik
itu."
Saya setuju sekali dengan beliau, memang benar
selama pandemi ini, akses kita terbatas kemana-mena. Tetapi jangan sampai hanya
gara-gara hal ini kita tidak bisa bertindak apapun? Jurnalistik tetap harus
jalan dan menyesuaikan diri. Bersyukur bisa menjadi bagian di dalamnya, meski
hanya mengisi bagian opini drama Koreanya. Tetapi bagi kita yang gemar menulis,
akan menjadi beda rasanya ketika tulisan yang kita punya bisa naik cetak dan
dibaca banyak orang selain di blog pribadi. Beberapa tahun lalu saya gemar
mengirim cerpen, artikel, dan review buku juga dan baru tahun 2020 ini saya
memulai lagi mengirimkan karya ke media cetak. Bersyukur tulisan saya masih
bisa lolos dan dinikmati alhamdulilah. Nah, buat kamu yang juga suka berkirim
karya ke media cetak semangat terus ya! Salam.
Informasi Harian DI’sway:
instagram : @harian.disway
Web : harian.disway.id
Wah keren kamu Nyi, tulisannya dimuat di media cetak. Saya setuju dengan prinsip, tidak semua hal harus dibayar dengan uang yaa. Kalau ada nilai manfaat di dalamnya, Inshaallah akan mendatangkan manfaat yang sebanding bagi yang membagikannya. Jadi gemana KDrama Mystic Pop Bar, worth to watch nggak nyi?
BalasHapusWah selamat ya Nyi. Suatu prestise tersendiri lho tulisan bisa di muat di media cetak di jaman serba online gini. Mesti diarsipkan, kalau bisa di laminating biar awet buat kenang2an
BalasHapusSenengggg banget ketika karya kita bisa dipublish di media ya. Kepuasan yg tdk terhingga. Selamat ya mba.
BalasHapusTerbaiikk, Nyi.
BalasHapusSeneng banget yaa...tulisan kita dibaca di media cetak.
Kalau kaya gini kemarin, yang diedit banyak gak Nyi?