Review Film Eiffel I'm in Love 2 | Komitmen dan Kesetiaan Percintaan Selama 12 Tahun

Review Film Eiffel I'm in Love 2 - Yang kangen film percintaan pasti seneng nonton Film Eiffel I'm in Love 2. Ini film sekuel dari kisah Film Eiffel I'm in Love (2003), yang diadaptasi dari novel remaja karya Rachmania Arnita. Kisahnya ini lanjutan dari percintaan antara Adit dan Tita yang sudah pacaran selama 12 tahun. "Lo pacaran apa nyicil rumah?" Ungkap Uni sengit, dalam dialog di Film Eiffel I'm in Love 2.

Dulu saya suka Film Eiffel I'm in Love, karena karakter Tita yang menggemaskan. Kecil, lucu, imut, manja banget. Sementara Adit, yang cool  banget tapi romantis. Perpaduan yang bertolak belakang, meski begitu mereka pacaran dan sudah 12 tahun bertahan. Huwo! Hebat banget ya kan? Kalau saya sih entah, masih mau bertahan atau memilih meninggalkan hahaha ... digantung segitu lamanya nggak dinikah-nikah. Atau jangan-jangan pacarannya sama siapa, nikahnya sama siapa? Nah!

Komitmen dan Kesetiaan Percintaan Selama 12 Tahun

Sekuel Film Eiffel I'm in Love, ditulis oleh DOnna Rosamayna penulis skenario dan penulis novel yang diajak oleh Sunil Soraya sang produser. Walau jarak filmnya sendiri sudah 14 tahun, tapi kisah gregetnya Adit dan Tita masih selalu menggemaskan. Kalau di film pertama Tita masih sekolah, sekarang Tita sudah jadi dokter hewan di Jakarta. Sementara Adit masih di Paris tidak jauh beda, tapi sudah bekerja jadi arsitek bukan lagi anak kuliahan.

Opening Film Eiffel I'm in Love, dibuka ketika Tita (Sandy Aulia) menjadi bridesmaid dalam pernikahan sahabatnya Nanda (Shakira Alatas). Ketika sedang menikmati pesta, teman-teman Tita masa SMA datang dan seperti biasa pertanyaan yang paling sering diajukan oleh teman-temannya adalah, "Tita Kapan nikah?" Jadi ingat dulu sering banget, ditanyain beginian sampai lelah jawabnya hahaha ...

Cerita berlanjut dalam perjalanan pulannya Tita, dia merasa kelaperan dan berhenti di MCD untuk beli makanan kesukaannya 'burger'. Tapi karena kelamaan eh, tiba-tiba ada yang nawarin. Adam, sahabat Tita yang ternyata naksir diam-diam. Berasa horor pas liat wajahnya si Adam ini, hehehe ... Adit yang juga menelefon melalui ponsel asisten rumah tangga Tita, karena Tita tidak punya henpon. Iya, Tita udah segede itu tetap nggak punya henpon nggak boleh ama ibunya, kecuali kalo sudah menikah. Lucu ya? Karakter emaknya ini.

Tidak berselang lama keluarga Tita memutuskan untuk ke Paris, pindah sementara di sana mengelola restoran yang dulu pernah joinan dengan almarhum papanya Adit (Alm. Didi Petet). Akhirnya gayung bersambut, setting pindah ke Paris. Mereka kembali dipertemukan dan seperti layaknya pasangan selalu ada bumbu-bumbu berantemnya. Yang bikin makin gemes, masih ada cemistry dengan adegan film pertama ya kan?

Soundtrack film masih dipegang oleh orang yang sama, maestro Indonesia kita Melly Goeslaw dan Anto Hoed, dan saya suka banget dengan semua soundtrack di sini. Walaupun diaransemen ulang Melly tetap yang terkeren. Sementara pemeran lainnya yang jadi keluarga Tita masih utuh, bedanya sekarang Uni (Saphira Indah) sudah menikah dengan Alan (Tommy Kurniawan) dan sedang hamil Duh ... mereka gemes banget ya. Awalnya jadi sahabat Tita, eh sekarang jadi kakaknya. Jadi gampang kalau mau curhat-curhat ya kan? Pantes nggak punya henpon ehehe.

Baiklah langsung ke review, Tita dan Adit masih sering berantem masih suka gemes-gemesan. Tita yang apa-apa mudah marah dan Adit selalu bikin sweet suasana. Tita yang sudah pengen menikah dan Adit yang belum siap. Deng-deng ... jadi gimana dong? Mereka fix putus. Lalu Adam masuk ke dalam cerita, memberikan cincin yang diterima oleh Tita. Tapi mau dibalikin akhirnya, cuma nggak bisa dicopot ahhaha ... anggepa aja rejeki lah ya.

Paling sebelnya saya tuh sama Adit, udah setia 12 tahun belum aja di ajak nikah. Kalau saya jadi Tita ya pasti sebel juga. Eh ... tapi ada alasan lho ya kenapa Adit belum siap. Ternyata karena Adit mau ngelunasin hutang-hutang peninggalan bapaknya, ngelunasin rumah sakit sampai mau ngejual rumahnya. Nah sisanya, ini buat beli apartemen. Tapi apartemennya belum jadi, Tita udah keburuan ngambek dan nerima Adam. Aduh ... duh! "Jangan ngambil keputusan kalau hati kita sedang panas!" Pesan ibu Tita kepada anak perempuannya. Saya setuju! Kadang egois sesaat bikin menyesal. Saya sempat nangis juga dalam kisah ini, wakaka ... soalnya ya gimana ya pas pada posisi tersebut seorang lelaki kan harus bertanggungjawab juga kan? Masak iya nikahin anak orang tidak tahu mau diajak tinggal di mana, terlebih keluarga Tita kan orang berada.

Pelajaran dalam Film Eiffel I'm in Love 2 ini banyak banget!

Kita belajar bersetia dengan pasangan

Kita belajar untuk tidak memutuskan sesuatu dengan mendadak

Kita belajar untuk mengerti dan memahami pasangan

Kita belajar romantis meski sering berantem

Kita belajar untuk dewasa menghadapi segala kondisi

Kita belajar untuk tidak curigaan

Masih banyak lagi deh, Film Eiffel I'm in Love 2 ini tipe cerita yang aku senangi banget. Nggak ada adegan kekerasan, hanya mainnya konflik-konflik ringan. Selamat menonton kawan!

Baca juga : 

Review Film Hangout 2016