Belanja di Pasar Tradisional jadi Lebih Mudah dengan Tumbasin



Belanja di Pasar Tradisional jadi Lebih Mudah dengan Tumbasin - Terima atau tidak terima, sebagai manusia kita memang tidak bisa menolak dengan adanya perubahan. Karena setiap generasi, mempunyai eranya sendiri-sendiri. Coba selisik sejenak, era yang kita jalani sekarang ini dengan dua abad lalu, dimana teknologi belum seakrab dengan kehidupan kita sekarang.


founder tumbas in aplikasi belanja sayur online semarang bayu mahendra saubig startup pasar tradisional


Seperti pada abad ke-18, memasuki era pertanian yang mana negara-negara besar menggantungkan perekonomiannya, kepada sektor pertanian. Di masa ini, manusia dan hewan menjadi motor penggerak akhirnya tingkat kemakmurannya pun rendah. Lantas di abad ke-19, memasuki era industri. Banyak penemuan lahir pada era ini, dari manukfaktur, pertambangan, transportasi dan lain sebagainya. Melonjak ke abad ke-20 diduduki oleh era informasi, perekonomian digerakan oleh komputer. Prosedur yang rumit dan berbelit, sudah jadi lebih efisien. Dan diabad ke-21 ini, memasuki era konseptual. Dimana yang menjadi penggerak yakni kreativitas, ide dan inovasi. Tiga unsur yang berperan di dalamnya, ada manusia, mesin dan big data. Untuk mengetahui, mengenali, mencari pola, perilaku `yang memberikan solusi.

Lihat saja Steve Jobs, pendiri Apple, Inc yang sudah membuktikan diri dengan kreativitasnya, dan berbagai inovasi yang dimiliki membuat industri yang berbasis konseptual ini semakin marak. Apalagi dengan banyaknya aplikasi bertumbuh kembang, jadilah industri sekarang ini dikenal dengan industri kreatif. Dibutuhkan cara berpikir yang tanpa batas, teknologi yang tinggi tapi juga tetap  bisa menyentuh hati.

Pada industri kreatif inilah, ide brilian bertaburan. Semakin banyak ide yang terlahir, dan semakin banyak orang yang punya ide cemerlang akan sangat baik berdampak pada ekonomi sebuah negara. Bayu Mahendra Saubig, Muhammad Fu’ad Hasbi, Faozi, Tri Asworo Mituhu, dan Ade Rizky Prasojo merupakan anak bangsa yang turut menciptakan inovasi dengan kecanggihan teknologi saat ini. Tumbasin: Aplikasi Layanan Pesan antar bahan makanan Online di Kota Semarang


Tumbas.in Startup yang Memberikan Solusi bagi Mereka yang Malas ke Pasar dan pedagang yang bingung memasarkan produknya



founder tumbas in aplikasi belanja sayur online semarang bayu mahendra saubig startup pasar tradisional




Persentase antara pria dan wanita, yang sering pergi ke pasar lebih dominan wanita. Apalagi tugas wanita yang sudah menikah, menjadi ibu rumah tangga yang harus mengelola, bertanggung jawab dalam urusan rumah dan kebutuhan keluarga sehari-harinya. Tidak hanya mendidik anak-anak, melayani suami tapi juga memasak dan menghidangkan makanan setiap harinya.

Pada posisi yang sedang sibuk-sibuknya, ngurusin rumah, ngurusin anak yang rewel, atau kebetulan ada keluarga jauh datang pastinya kita ingin menghadirkan hidangan yang spesial. Tapi gimana mau belanja, tukang sayur nggak ada yang lewat, suami masih kerja, anak masih kecil dan nggak bisa kemana-mana kalau nggak ada yang bantuin jaga beserta alasan lainnya. Tentunya kita butuh bantuan dari orang lain, ya kan? Untuk membantu meringankan beban seperti ini, membantu untuk berbelanja dengan mudah tanpa perlu pergi ke pasar. Inilah yang ingin disampaikan oleh aplikasi Tumbas.in. Keuntungan apa yang bisa kita dapat dengan menggunakan aplikasi tumbasin ini adalah, kita nggak perlu repot pergi ke pasar. Berdesak-desakan, panas-panasan belum lagi melakukan tawar menawar dengan pedagang. Pengurus aplikasi yang akan melakukan tugasnya, memenuhi kebutuhan yang kita pesan dan perlukan. Kesegaran sayuran juga dijamin oleh tumbasin, harga yang dibandrol pun lebih murah dari supermarket kebanyakan dan keuntungan lain yang bisa kita dapatkan.

founder tumbas in aplikasi belanja sayur online semarang bayu mahendra saubig startup pasar tradisional


Yang paling bikin aku seneng sama aplikasi tumbasin ini, karena kreatornya itu mempunyai niat yang mulia. Kebanyakan orang yang jualan, orang yang memiliki usaha karena sibuk produksi nggak sempat yang namanya utak-atik gadget untuk memasarkan produknya. Terlebih jaman sekarang serba online. Nah, latar belakang aplikasi ini membantu para pedagang yang kesulitan dalam memasarkan produk. Kita sebagai pembeli yang butuh barang, tapi nggak sempat karena repot dan pedagang yang butuh dibantu untuk memasarkan barang dagangan. Klop! Tumbasin hadir menjadi jembatan, yang bisa memenuhi kebutuhan keduanya. Thanks kalian, sudah menciptakan aplikasi sehebat ini! Tidak hanya untuk diri sendiri, tapi niat yang ingin meringankan beban orang lain. Saya makin yakin, bahwa hidup memang membutuhkan keseimbangan.


Belajar langsung pesan barang dan menggunakan aplikasi Tumbas.in


  • Pas dikasih tau teman ada aplikasi yang ladi viral di kota lumpia, aku langsung penasaran untuk mencoba. Tapi karena aplikasi ini baru beroperasi di wilayah Semarang, akhirnya aku menunda untuk mencoba. Trus Senin kemarin, kebetulan dari Jogja terus mampir ke rumah saudara aku langsung belajar nih cara pesan belanjaan di aplikasi Tumbasin ini.

  • Karena Tumbasin adalah aplikasi mobile, dan baru tersedia di platform Android aku harus download dulu nih teman-teman di Playstore. Setelah menuliskan Tumbasin di kolom pencarian, langsung deh saya instal dan Tumbasin langsung udah nangkring di penyimpanan ponsel.
founder tumbas in aplikasi belanja sayur online semarang bayu mahendra saubig startup pasar tradisional


  • Tahap selanjutnya, saya langsung masuk ke aplikasi Tumbasin dan muncul pasar tradisional yang kita ingin pilih, tentunya pilih yang dekat dengan lokasi kita tinggal. Yang bekerjasama dengan aplikasi Tumbasin ini baru ada 4 pasar; Pasar Peterongan, Pasar Karangayu, Pasar Bulu dan Pasar Pedurungan. Kemarin saya memilih Pasar Karangayu, karena dekat dengan rumah Tante.

  • Saatnya memilih jenis produk yang untuk dibeli. Pilihannya ada sayuran, lauk pauk, bumbu, seafood, sembako, jajanan dan buah. Karena nggak mau ribet memasak, saya mencoba pilihan 'jajanan' biar langsung bisa dinikmati. 
founder tumbas in aplikasi belanja sayur online semarang bayu mahendra saubig startup pasar tradisional

  • Klik menu 'Jajanan' lantas 'Tambahkan' jajanan yang dipilih. Awalnya saya memilih arem-arem dan cenil 2, tapi saya lebihin jadi 3. Tertera dalam faktur 'Detail Transaksi', harga yang harus dibayar. Cenil Rp3.000/bungkus, arem-arem Rp2.000/pcs dan biaya pengantaran Rp10.000. Kalau mau biaya pengantarannya gratis, kalian harus pesan barang dengan nilai total Rp100.000 klik 'Lanjutkan'. Dalam 'Daftar Transaksi' yang sudah kita order akan tertera; kode belanja, alamat pengiriman, tanggal pengiriman, total belanja dan status orderan (dalam proses). Kalau sudah dapat ucapan selamat, 'Sukses', berarti orderan kita sudah disetujui. Tinggal tunggu deh, keesokan harinya rumah pintu kita diketok Mas Kurirnya.




Lho kok keesokan harinya? Nggak langsung sekarang?




Jadi, aplikasi Tumbasin ini untuk pengirimanya memang tidak langsung teman-teman. Setiap pemesanan diantar keesokan harinya, dengan batasan ordernya sampai pukul 00.00WIB. Mengapa? Aplikasi Tumbasin ini kan kerjasamanya dengan pasar tradisional, untuk mendapatkan produk yang fresh makanya pengantaran dilakukan pada pukul 06.00 - 10.00WIB. Sementara metode pembayaran, yang saya lakukan kemarin adalah COD (Cash On Delivery) alias bayarnya di rumah. Tapi kalau mau transfer bank, juga bisa kok teman-teman.


5 Alasan Mengapa Kamu Harus Menggunakan Aplikasi Tumbas.in



Aplikasi Tumbasin sudah berdiri sejak April 2017, sampai saat ini yang download maupun user aktifnya sangat banyak. Dimana para ibu rumah tangga sangat terbantukan, dengan adanya aplikasi ini. Padahal sebelumnya kreator Tumbasin, tidak menggunakan platform aplikasi tapi pesan, antar barang, hanya memanfaatkan panggilan telepon dan grup medos. Permintaan yang semakin banyak, dan kemudahan yang dibutuhkan akhirnya mereka membuat terobosan dan rilislah aplikasi cerdas Tumbasin ini. Nah, mengapa kamu harus menggunakan aplikasi Tumbas.in? Ini dia alasannya :


Nggak perlu ke Pasar Pesanan diantar sampai Rumah


Ngomongin pasar, jadi ingat dulu sering diajak ke pasar sama Ibu. Seneng banget kalau diajak ke pasar, karena banyak kucing yang bikin gemes. Yang akhirnya saya bawa pulang satu dan beranak pinak jadi 32 ekor hahaha ...

Tapi kadang males juga, karena di pasar kan rame. Berdesak-desakan dan seggol-senggolan, apalagi kalau ada yang sedang ngangkut barang dan bilang, "Jarang panas, jarang panas!" (Air panas, air panas) Teriakan kode, yang membuat orang harus pada mundur ke tepian. Dengan Tumbasin, kalian nggak akan merasakan yang namanya desak-desakan begini, nggak perlu kepanasan di jalan, dan nggak perlu takut ada aroma tidak sedap dari berbagai sudut bahkan parkiran yang berjubelan. Karena pesanan diantarkan sampai pintu rumah.




Produk dijamin Kesegarannya


Saya yang baru pakai sekali aja mikir, pesannya sekarang baru diantar besok masih aman nggak ya? Segar nggak ya sayurnya, giman dagingnya? Tenang, buang semua pikiran negatif. Karena Shopper dari Tumbasin memberikan jaminan kualitas barang, yang segar.


Harga produk jauh lebih Murah

Harga produk di pasar dan supermarket pasti beda banget lah ya, kalau supermarket biasanya disertai pajak juga makanya harganya jadi meningkat. Sukanya belanja di pasar itu, secara tidak langsung kita turut membantu perekonomian para petani.




Tidak ada minimal pemesanan

Mau kita beli cuman satu, atau skala besar di aplikasi Tumbasin pembelian akan dilayani semuanya. Shopper akan membelanjakan apapun kebutuhan kita, lantas diantar oleh drivernya. Karena di Tumbasin, tidak ada minimal pemesanan.

Metode pembayarannya mudah

Belanja di Tumbasin nggak seribet dalam bayangan kita kok, saat kita sudah fix mau beli apa dan dilanjutkan dengan pembayaran. Kita bisa memilih transfer bank, atau bayar di rumah. Yang nggak ada uang cash di rumah, ya bisa dengan pilihan transfer bank. Solusi buat yang repot dengan aktivitas dan nggak sempat berbelanja. Apalagi untuk wanita karir, yang harus bekerja di luar rumah. Tumbasin bisa menjadi solusi.




Harapan dan saran untuk aplikasi Tumbas.in


Walaupun jarak Kendal ke Semarang, kurang lebihnya satu jam tapi saya merasa bangga dengan meluncurnya aplikasi Tumbas.in di Kota Semarang. Perkotaan memang banyak orang sibuk tinggal, aktivitas yang dikerjakan seringnya di luar rumah dan membuat mereka tidak bisa berbelanja dengan leluasa.

Namun saya berharap, aplikasi Tumbas.in tidak hanya ada di Kota Semarang, tapi juga menyeluruh ke daerah lainnya. Misalnya tempat tinggal saya, Kendal hehehe ... karena jujur kadang saya juga malas ke pasar. Males bawa motor sendiri, karena jalanan ramai soalnya kan kadang suami nggak di rumah. Hadirnya aplikasi Tumbasin, jujur sangat membantu bagi saya sebagai pembeli, dan membuat pedagang di pasar tradisional terbantukan.





Untuk pengirimannya, saya memaklumi karena pasar tradisional memang tidak buka sampai malam. Malah di daerah saya pasar tradisional buka sampai dengan pukul 12.00WIB, setelah itu ya pedagang sudah sepi dan pada pulang. Inilah mengapa aplikasi Tumbasin, belum bisa mengirim orderan saat pemesanan masuk. Harus menunggu keesokan harinya. Tapi salut dong, jam 06.00 WIB sudah mulai pengantaran. Karena orderan saya tiba pagi, cenil dan arem-arem bisa buat sarapan dan cemilan. Lumayan mengobati kerinduan akan jajanan pasar.




Berbahagialah kita yang hidup di abad ini, karena industri kreatif memberikan kita sebuah pengalaman yang beragam. Semoga kedepannya Tumbasin bisa makin menyempurnakan, aplikasi mobilenya dan membantu meningkatkan kesejahteraan pelaku usaha di pasar tradisional. Apalagi Tumbasin turut berkontribusi kepada perekonomian negara, karena membantu menciptakan lapangan kerja. Kamu sudah coba aplikasi Tumbasin juga belum? Cobain Kuy, kalau main ke Semarang, ya! Salam!






Informasi Tumbasin.id :

Website : https://tumbasin.id/
Instagram : @tumbasin.id
Facebook : @tumbasin.id

Twitter : @tumbasin


Postingan Terkait

55 komentar:

  1. Mantabs sekali yaaa
    Sekarang memang makin dimudahkan dengan kemajuan teknologi, termasuk aplikasi ini. Apalagi kadang ga sempat belanja, jd lebih gampang
    Tq infonyaa

    BalasHapus
  2. Widiihh, gokiilll nih, bahkan sekarang belanja di pasar tradisional bisa pakai digital!
    Asik asik. Jadi makin gampil yaaa buat ibu rumah tangga

    BalasHapus
    Balasan
    1. MEmdudahkan dan sangat membantu sekali ya Mba hehehe

      Hapus
  3. Untuk selisih harga bagaimana mba? Dia membebankan ke ongkir, tapi harga tetap seperti harga pasar, atau bagaimana? Keren ini buat emak-emak yg mager ke pasar tapi pengen masak di rumah. Hehehe

    BalasHapus
    Balasan
    1. Selisih harga biasa mba, tapi ga mahal kok pantes aja gitu, soalnya kalo dipasar aku kan ga bisa nawar wkwkwk. Membantu banget tumbasin ini

      Hapus
  4. waduh sekarang semua bisa dilakukan by aplikasi ya mba nyi, semakin mudah, jadi semangat belanja ke pasar nih, lebih murah harganya hehe

    BalasHapus
    Balasan
    1. Sesekali ke pasar kalo nggak sibuk, kalo sibuk ya pesen aja ya mba lewat tumbasin. hahaha emak rempong kita

      Hapus
  5. Wah, bagus banget ya ini. Cuman Semarang aja tapi ya. Coba bisa seluruh Indonesia terlayani ya. Mungkin ke depannya bisa.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Harapanku juga bisa menyeluruh hehehe di daerah Jawa Tengah dulu juga ga masalah hehehe

      Hapus
  6. Waaahhh pengen juga memakai aplikasi ini, saya sering kesulitan kalau mau ke pasar sendiri, nungguin bapak-bapak sayur, lewatnya nggak pasti waktunya.

    Kadang saya udah tidur ngelonin anak baru dia lewat.
    Mending pakai aplikasi ini, beli sayur online aja.
    Happy banget deh hidup di zaman now :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Jadi turut menikmati fasilitas jaman now ya mba, yang eranya serba kreatif

      Hapus
  7. Wah keren nih aplikasi, bisa bantu umkm tanpa becek becekan surpassed
    Coba install ah

    BalasHapus
    Balasan
    1. Asli pas musim ujan becek, banjir jadi terbantukan ya Mba

      Hapus
  8. Weh ini cocok buat buibu yang rempong dengan anak sehingga gak sempat ke pasar dan buibu yang merasa jijik jika harus ke pasar tradisional padahal pengen harga murah.

    BalasHapus
  9. Btw ngiler ama cenil dan macam-macam itu Mba, saya suka banget makanan gitu, tapi biasanya nitip suami belinya di pasar, kalau saya beli sendiri, jadinya agak-agak nggak tega makannya, karena melihat keadaan pasarnya hahahaha.

    Btw, bahagianya kita hidup di zaman serba canggih kayak sekarang ya, udah lah mager juga gapapa :D

    BalasHapus
  10. Saya senang dengan adanya aplikasi belanja seperti Tumbas.in. Setidaknya bisa jadi acuan saat mau belanja. Cek dulu harga di aplikasi. Tetapi, kalau belanja lewat aplikasi juga malah lebih enak. Praktis dan membantu banget

    BalasHapus
  11. berarti ini untuk masak terencana, baru manfaatkan tumbasin. misalnya bakal ada acara gede di rumah, kan lebih irit kalau masak sendiri, biar tumbasin yg belanja

    BalasHapus
    Balasan
    1. Bener banget Ta, besok mau makan apa belinya hari ini

      Hapus
  12. Aku mauuuuu jajal belanja sayur pakai Tumbasin!
    Hassle-free banget ini yaaa

    BalasHapus
    Balasan
    1. Cus mba, ceritakan pengalaman berbelanjamu dari tumbasin

      Hapus
  13. Saya juga ngarepnya gak cuma ada di Semarang tapi di kotaku juga hehe. Terus terang soalnya aku suka belanja di pasar tradisional krn lbh murah tapi suka terkendala waktu dan jarak jd gak sempet ke sana, seringnya belanja mingguan aja, kalau ada apps ini bisa lbh sering belanjanya kali ya.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Sering belanja sering masak wkwkwk
      mba April sibuk ngider ya mba

      Hapus
  14. Aku jarang banget ke pasar, lebih banyak ke warung soalnya bingung rame banget & terlalu banyak pilihan. Bagus juga ada jasa begini, tinggal dikasih daftar belanja biar mereka yang pusing hehee

    BalasHapus
    Balasan
    1. Aku kalo ga warung ya ke pasar tapi pasar jauh kadang males
      pilih tumbasin jadi enak lebih bisa ngerjain kerjaan lain

      Hapus
  15. Ya ampun... Belanja kepasar juga udh ada aplikasinya skrg ya. Habis ini aku jadi rajin masak deh. Tinggal pesenin aja bahan2nya di Tumbasin. Ahaaaai..

    BalasHapus
    Balasan
    1. Eranya semakin canggih orang2nya semakin kreatif ya Mba
      kita dimudahkan jadinya

      Hapus
  16. Keren banget. Belanja ke pasar sekarang ada aplikasinya. Benar-benar teknologi dimanfaatkan sebaik-baiknya untuk kemajuan perekonomian.

    Saya termasuk yang memanfaatkan teknologi untuk kemajuan usaha. Meski baru sebatas share promo dk medsos. Mudah-mudahan someday bisa punya aplikasi juga seperti tumbasin agar jangkauan usaha makin luas. Harapan saya sih, usaha saya bisa menyerap tenaga kerja sebanyak-banyaknya dan berkah untuk lingkungan. Aamiin.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Zaman sekarang aplikasi makin mendukung yaaa bahkan belanja sayur juga ada aplikasinya. Sayangnya Tumbasin masih di Semarang dsk moga abis ini bisa ekspansi ke area lain kek Jabar 😁

      Hapus
  17. Win win solution buat pedagang dan pembeli ya aplikasi tumbasin ini...Membantu dan menguntungka kedua belah pihak. Semoga segera juga sampai ke Jakarta jadi mudah kalau mau belanja sayur online

    BalasHapus
  18. Wiih makin dimudahkan srkarang ya ibu2 belanja. Gak perlu desak2an dan becek2an tinggal klik2 di hp

    BalasHapus
  19. Dulu pernah kepikiraj bikin aplikasi tentang pasar tradisional gini mbak. Cuma bukan ke belanjanya tapi ke informasi seputar pasar tertentu.

    Jualan apa di sana, update harga sama, informasi lokasi los, tempat parkir, informasi tentang kebiasaan setempat di pasar.

    Pake tumbasin bisa bikin ibu-ibu ga bengong lagi di tukang sayur kl pagi. Soalnya harus pesen dulu sehari sebelumnya ya. Melatih memasak terencana juga.

    BalasHapus
  20. Hah? Takjub ada aplikasi ini, pasti membantu sekali buat yang lagi repot atau gak sempet pergi belanja. Kalau Tumbasin sudah ada di Kediri, saya akan bilang ke ibu untuk pakai ini saja. Secara beliau cukup sering belanja (kulakan) ke pasar untuk toko kami. Kalau ada Tumbasin kan sesekali ibu bisa pakai applikasi ini.

    BalasHapus
  21. Duh, semoga kedepannya Tumbasin bisa segera hadir di kota-kota lain juga ya Mbak.
    Biasanya belanja di tukang sayur lewat jg barangnya udh gak lengkap, keburu dibeli ama pembeli lain kan. Seperti rumah saya nih yg lumayan jauhlah dari pusatnya pasar tradisional tempat tukang sayur belanja. Hihihih.

    BalasHapus
  22. wahhh aplikasi ini bisa mempermudah banget nih. Kalau di Bandung belum ada ya, mbak?
    Jadi bisa belanja sayur pakai aplikasi ini, kadang suka mager ke pasar, hihihi

    BalasHapus
  23. Ya ampun baru tahu sekarang ternyata ada aplikasi untuk belanja di pasar tradisional seru banget deh jadi nggak bisa keluar rumah untuk belanja di pasar langsung buru buru nih download aplikasinya

    BalasHapus
  24. Keren euy, nggak ribet lagi belanja di pasar.

    Aplikasi Tumbasin karya anak bangsa ini perlu didukung, semoga makin sukses.

    BalasHapus
  25. I wish ini aplikasi bisa dipakai juga di pekanbaru...soalnya emang repot kalo suami udh kerja, anak masih kecil, trs belum belanja...kalau ada aplikasi ini gampang bgt mau belanja ke pasar tradisional

    BalasHapus
  26. Namanya unik ya tumbasin, jadi beneran dibeliin atau dibelanjain di pasar tradisional yang dengan aplikasi ini.. sekarang warga semarang sudah bisa going online karena sudah bisa belanja sayur secara online

    BalasHapus
  27. Wah mantaps nih cucok buat ibu2 yg males ke pasar tradisionalkayak siapa ya.sambil ngaca

    BalasHapus
  28. Memudahkan banget nih ada tumbasin ya, apalagi untuk orang kayak aku yang ga kuat bau ikan mentah, padahal kan harus bikin lauk ikan untuk anak-anak. Paling sip ya udah pesan via tumbasin agar dapet ikan segar langsung dari penjualnya.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Waahhh nggak bisa dekat-dekat ama pasar dong mba Uniek
      tugas mulia banget ya seorang ibu, meski ga kuat bau tetep dimasakain buat anak dan bapak

      Hapus
  29. Asyik bangeet ya mba dan aku jadi pengen ikutan nyoba juga.. di Jakarta bisa kaan yaaa

    BalasHapus
    Balasan
    1. Baru untuk daerah Semarang aja nih Mba Indah.
      Hahah semoga bisa sampe Jakarta ya

      Hapus
  30. Aku baru dengar aplikasi ini jadi tertarik untuk kepo deh, apalagi aku paling suka jajanan pasar

    BalasHapus
    Balasan
    1. Ayo mba Cit, cobain haahah tapi masih untuk daerah semarangan nih

      Hapus
  31. Walah kereenn.. belanja ke pasar ga perlu repot lagi nih. Apalagi aku yang suka ga ada waktu ke pasar

    BalasHapus
  32. Tumbas itu artinya beli kan mbaa.
    Kreatif banget yg bikin
    Hahahha

    BalasHapus
  33. bacanya jd happy. sebab saya trmasuk yg agak enggan kalau ke pasar sendirian. pas suami gk bs antar, akhirnya belanja di warung depan: makanan jadi. ahaha... coba kalau udah kenal tumbasin kan jd sering masak sendiri karena ada yg belanja

    BalasHapus

Terima kasih sudah mampir ke blog sederhana saya, salam hangat