Ikan Selais dan Kuah Batu | Fabel 34 Provinsi #Riau
Ikan
Selais dan Kuah Batu | Fabel 34 Provinsi #Riau - Alkisah di
daerah Riau, tepatnya di sungai Rakan, ada ikan Selais yang suka berenang ke
tepian. Dia ikan yang ramah dan suka bercakap-cakap dengan orang-orang sekitar
yang mencuci baju di sungai. Salah satu dari sekian banyak orang, dia paling
dekat dengan Yati. Mereka sangat cocok, sering bercerita dan berbagi banyak
hal.
cover depan Ikan Selais dan Kuah Batu | Fabel 34 Provinsi #Riau
|
Yati hidup bersama dengan ibunya yang
buta. Yati sudah tidak mempunyai ayah, hidupnya sangat pas-pasan dan sederhana
tetapi dia tidak pernah mengeluh ataupun sedih. Ikan selais sangat senang
bersahabat dengan Yati. Namun ada yang berbeda pagi ini. Yati terlihat sangat
murung.
"Kamu kenapa? Sakit?" tanya
Ikan Selais cemas. Tetapi Yati menggeleng lemah.
"Ibuku
yang sakit."
Kemudian cerita mengalir, Yati bercerita
jika tabib yang mengobati ibunya bilang jika ibunya harus makan-makanan yang
menyehatkan. Sementara Yati tidak memiliki uang dan mereka hanya makan dengan
kuah batu.
"Kuah batu? Apa itu?" Ikan
Selais sungguh penasaran. Yati menjelaskan, karena tidak punya apa-apa dia
merebus batu dengan sedikit garam. Jadilah kuah batu untuk dimakan.
Ikan
Selais turut bersedih, dia ingin membantu Yati tapi dia hanyalah seekor ikan
biasa. Dia bukan ikan ajaib yang bisa memberikan permata atau emas, untuk
sahabatnya. Ikan Selais berpikir semalaman penuh, dia tidak bisa tidur
memikirkan sahabatnya. Yati anak yang baik hati, sebagai sahabat Selais ingin
memberikan hadiah untuk sahabatnya yang baik hati. Dia ingin berkorban,
memberikan dirinya untuk dimasak Yati.
Yati marah dan menolak, mana bisa dia
memasak sahabatnya sendiri. Ikan Selais memutar otak, mencari jalan lain untuk
membantu sahabatnya. Hari demi hari berjalan, Yati tidak terlihat mencuci baju,
ikan Selais jadi khawatir dan cemas sekali. Dia mendapati Nenek Siti dan
Fatima. Ia bertanya kenapa Yati tidak datang, dan menceritakan semuanya.
"Pasti ada cara lain," ucap
Nenek Siti dan Fatima daripada harus memasak ikan Selais. Setelah kembali
berpikir dan mencari solusi untuk masalah Yati, tanpa mengorbankan dirinya Ikan
Selais menemukan ide cemerlang. Dia akan meminta orang-orang yang ditemuinya di
sungai, agar menyumbang makanan untuk Yati.
Cover belakang Ikan Selais dan Kuah Batu | Fabel 34 Provinsi #Riau |
Ikan selais berenang dan terus berenang,
bertemu banyak orang. Dari bertemu ibu yang sedang mencuci, kakek yang sedang
memandikan kerbau, dan pemuda yang memikul karung jagung. Mereka sungguh baik
hati, memberikan bahan makanan, untuk diberikan kepada Yati. Nenek Siti dan
Fatima yang mengambil sumbangan makanan tersebut, lantas mengajak ikan Selais
ke rumah Yati.
Apakah yang terjadi setelahnya? Apakah
Yati dan ibunya masih di rumah? Ataukah tidak? Bagaimana Yati mendapati hadiah
yang diberikan oleh sahabatnya, ikan Selais? Kisah sederhana persahabatan Ikan
Selais dan Yati yang mengharukan.
Di dalam buku cerita Ikan Selais dan
Kuah Batu | Fabel 34 Provinsi #Riau ini, juga memaparkan keunikan yang dimiliki
ikan Selais yang memiliki nama latin Ompok hypophthalmu.
Serial lain Fabel 34 Provinsi #Riau |
Identitas Buku Ikan Selais dan Kuah Batu | Fabel 34 Provinsi #Riau
Judul
: Ikan Selais dan Kuah Batu
Penulis
: Dian K
Ilustrasi
:
E. Ramdan
Editor
: Dinda Mustikasari
Desainer
:
Elizabeth Tirza
Penerbit
:
Bhuana Ilmu Populer
ISBN
: 978-623-216-504-5
Harga
: Rp34.000
Rilis
: 9 September
2019
Jumlah
Halaman : 36 Halaman
Sinopsis Ikan Selais dan Kuah Batu | Fabel 34 Provinsi #Riau
Ikan Selais berteman akrab dengan Yati.
Suatu ketika, ibu Yati jatuh sakit. Ibunya hanya bisa sembuh dengan makan
makanan bergizi. Tapi, Yati tidak punya uang untuk membeli makanan bergizi.
Ikan Selais ingin membantu. Namun, dia hanyalah seekor ikan. Apa yang akan
dilakukannya?
Fabel 34 Provinsi terdiri dari 34 judul
dengan tokoh binatang endemik dari seluruh provinsi di Indonesia. Terdapat
fakta unik di masing-masing akhir cerita.
Aduh..duh..duh, spoilernya kurang mbðŸ¤ðŸ˜„,,,semakin penasaran akuh sama cerita ini *bung tabung tabung dulu
BalasHapus