Auman Si Macan Tutul | Fabel 34 Provinsi Jawa Barat



Auman Si Macan Tutul | Fabel 34 Provinsi Jawa Barat - Di daerah Jawa Barat, di tengah hutan yang lebat hiduplah seekor macan tutul yang kesepian. Dia sering mengaum untuk menghilangkan kesepiannya. Tetapi banyak hewan lain yang menutupi telinga mereka, dengan auman macan tutul. Bahkan banyak yang memilih bersembunyi dan berlari karena saking tidak tahannya.

buku anak sd rekomendasi buku anak buku anak balita buku anak islami download buku anak buku anak anak pdf buku anak gramedia buku anak-anak sd Navigasi Halaman


Ada ayam jago yang menggerutu, karena auman macan tutul yang sama sekali tidak merdu. Ada seekor kambing yang mendadak pusing, dengan auman sang macan. Apalagi si kelinci, takut dimangsa macan tutul tapi tida suka mendengarkan aumannya.

Bukan tanpa alasan macan tutul mengaum. Karena dahulu dia bersama keluarganya hidup bahagia. Macan tutul memiliki banyak teman, punya keluarga tetapi manusia sering memburu mereka dan akhirnya mati. Bagi macan tutul, mengaum sama dengan menyanyi. Tapi tidak untuk hewan yang lainnya. Karena tidak ada yang menegur, macan tutul merasa dia baik-baik saja.

Kambing tidak berani menegur, dia menyuruh kelinci untuk mencoba berbicara baik-baik. Sebenarnya kelinci juga takut, tetapi dia lebih kasihan kepada anak-anaknya karena anak-anak kelinci tidak bisa tidur dengan baik.

Keberanian Seekor Kelinci yang  Lucu



Dengan pelan-pelan kelinci tiba di gua tempat tinggal macan Tutul. Kelinci menutup telinganya dengan rapat. "Wahai Macan Tutul, kamu sedang apa?" tanya Kelinci dengan pelan-pelan.

"Aku sedang menyanyi," dahut Macan Tutul dia tampak tidak suka diganggu. Kelinci ingin segera kabur, tetapi dia belum membuat kesepakatan dengan Macan Tutul. Keberanian dikumpulkan, kelinci mengutarakan lagi keinginanya.

Macan Tutul tidak terima, dia malah marah dan ingin memakan kelinci. Kelinci ingin kembali berdiskusi, tetapi Macan Tutul sudah tidak terima dan mengusir Kelinci. Sesampainya di bawah Kambing dan Ayam menantikan hasil rundingannya. Tapi ternyata sia-sia yang dilakukan kelinci.

Tidak peduli dengna penghuni lain, Macan Tutul terus bernyanyi dan mengaum sesuai keinginannya. Dari pagi, siang, sore dan malam dia terus mengaum. Ayam dan Kambing akan memutuskan pindah, karena Macan Tutul sudah tidak mentoleransi hewan-hewan yang tinggal di hutan. Tapi kelinci tidak ingin pindah, dia akan mencoba sekali lagi berbicara dengan Macan Tutul.

Di tengah perjalanan menuju goa tempat tinggal macan Tutul, kelinci mendengar suara aneh "Kresek ... kresek ..." Ternyata ada dua orang pemburu yang sedang membawa senapan dan ingin berburu. Mereka membicarakan untuk memburu macan tutul. Kelinci ingin segera memberi tahu macan tutul, ketika sampai di gua macan Tutul yang baru bangun tidur ingin mengaum tapi di stop oleh kelinci.

buku anak sd rekomendasi buku anak buku anak balita buku anak islami download buku anak buku anak anak pdf buku anak gramedia buku anak-anak sd Navigasi Halaman


"Stop! Ada pemburu. Mereka mencarimu. Diamlah," bisik Kelinci.

Macan Tutul tidak memedulikan, dia kira kelinci berbohong karena kelinci tidak ingin mendengarkan suaranya mengaum. Mengaumlah si Macan Tutul lebih keras dari biasanya. Kelinci berusaha menghentikan, tapi Macan Tutul terus mengaum. Karena sudah diingatkan tidak mau akhirnya kelinci menyerah, saat akan pulang pemburu semakin mendekat. Akhirnya Macan Tutul sadar dia dalam bahaya. Dia lari memasuki hutan dengan cepat, pemburu terus mengejarnya. Macan tutul berusaha mencari persembunyian yang aman. Memanjatlah pohon yang rindang, dengan cekatan si macan Tutul. Dia mengawasi pemburu dari atas.

Meski pemburu sudah pergi, macan tutul tidak berani turun dari pohon. Ayam, kambing dan kelinci memberitahu macan tutul untuk turun. Karena sudah diketahui rumahnya ia akhirnya tidak kembali ke goa, Macan Tutul akan pindah ke gunung. Macan tutul sedih, karena tidak berani mengaum padahal itulah hiburan satu-satu bagi dirinya yang kesepian.

Kelinci, ayam dan kambing menawarkan untuk mengunjungi Macan Tutul setiap hari ada kesempatan. Bahkan mereka menawarkan persahabatan, karena macan Tutul yang hidup sendirian. Apakah pemburu akan datang lagi? Apakah persahabatan mereka tumbuh dengan baik? Apakah Macan Tutul merasa lebih baik dengan perahabatan tersebut? Baca selengkapnya kisahnya di buku Auman Si Macan Tutul | Fabel 34 Provinsi Jawa Barat

buku anak sd rekomendasi buku anak buku anak balita buku anak islami download buku anak buku anak anak pdf buku anak gramedia buku anak-anak sd Navigasi Halaman


Identitas Buku Auman Si Macan Tutul | Fabel 34 Provinsi #JawaBarat


Judul                           : Auman Si Macan Tutul
Penulis                                    : Dian K
Ilustrasi                       : Norma Aisya
Editor                          : Dinda Mustikasari
Desainer                      :Stella Wirawan
Penerbit                       : Bhuana Ilmu Populer
ISBN                           : 978-623-216-507-6
Harga                          : Rp34.000
Rilis                            : 9 September 2019
Jumlah Halaman         : 36 Halaman

Sinopsis Buku Auman Si Macan Tutul | Fabel 34 Provinsi #JawaBarat



Macan Tutul suka mengaum dari siang sampai malam. Aumannya mengganggu hewan lain di hutan. Tapi Macan Tutul tidak peduli, dia malah mengaum semakin keras. Rupanya, aumannya mengundang pemburu liar. Apakah Macan Tutul akan tertangkap pemburu itu? Fabel 34 Provinsi terdiri dari 34 judul dengan tokoh binatang endemik dari seluruh provinsi di Indonesia. Terdapat fakta unik di masing-masing akhir cerita.

Baca juga : 

Tekukur Hitam Kesayangan Pangeran | Fabel 34 Provinsi #Yogyakarta

Postingan Terkait

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Terima kasih sudah mampir ke blog sederhana saya, salam hangat