Ini Bukan Soal Memperjuangakan Saja, lebih dari itu Bagaimana Rasanya diperjuangkan

nyipenengah.com
Tochigi, Jepang By Uda Firman


Nyipenengah.com - Meninggalkan akan jadi terlihat begitu pantas, bagi dia yang tidak bisa menghargai jika posisinya sangat diperjuangkan. 

Kepada kamu,  orang-orang yang telah bersusah payah berjuang dan rela melakukan apa pun untuk tetap bersama, namun disaat yang sama justru dimanfaatkan, disakiti, dilukai dan tidak dibalas cintanya. 
Tahukan sekarang? Seseorang kadang memang begitu kejam memperlakukan perasaan, memberi  harapan lalu menorehkan luka yang begitu dalamnya.

Tetapi ada beberapa orang yang tetap bertahan meski dikecewakan dan disakiti hatinya berkali-kali. Kamu mengabaikan dirimu, jika kamu sudah terlalu lelah, kamu bisa mati. Kamu juga berusaha meneguhkan hati, kalau lama-lama dia bisa jatuh hati padamu, bukankah harus ada perjuangan demi mendapatkan sebuah cinta? Kamu bersikeras menguatkan dirimu untuk membuktikan. Padahal hal tersebut tidak perlu kamu lakukan, untuk seseorang yang tidak bersedia memberikan cintanya kepada kamu.

Coba buka mata hatimu, cinta bukan melulu soal memperjuangkan yang kamu cintai, tapi cinta juga mengajarkan bagaimana rasanya kamu diperjuangkan.

 Toyohashi, Aichi, Japan

Kalau  kamu percaya, bahwa cinta memerlukan usaha untuk bisa membuatnya bahagia. Kamu juga harus percaya, perihal bagaimana rasanya dibahagiakan juga. Tetapi nyatanya, yang kamu lakukan saat ini ialah mencintanya, memberinya lebih, memperjuangkan dan berusaha membahagiakan dia yang ridak pernah peduli perjuangan yang kamu lakukan, yang tidak pernah mau tahu bagaimanapun kamu mencintainya.

Kamu rela melakukan segalanya, menghabiskan waktu untuk menyia-nyiakan hidupmu. Sudah berapa tahun? Kamu berusaha menabahkan hatimu, kamu merasa perjuanganmu belumlah maksimal. Kamu terus saja berpura-pura tak pernah merasa lelah, kamu terus saja berusaha membuktikan semuanya dan lupa bahwa perasaanmu juga butuh untuk dijaga.

Kamu tahu? Banyak sekali hal indah yang telah terlewati hanya karena, 'demi dia'. Aku harap, mulai sekarang kamu lebih pandai untuk menjaga diri agar di kemudian hari, kamu tidak terluka lagi. Hal penting yang harus terus kamu pertahankan  untuk dirimu, kamu tidak pernah main-main soal mencintai, maka tinggalkan yang tidak ingin diperjuangkan. Sebab di mana pun tempatnya cinta butuh perjuangan yang sama-sama, 'saling' bukan yang 'tak ingin'.

Jika suatu saat dia yang melukai datang, sapalah dia hanya sebagai seseorang yang patut tuk dikenang, bukan lagi seseoang yang layak diperjuangkan.

Jika ia masih saja terus meratap untuk diberikan kesempatan kembali memperbaiki diri, katakan padanya bahwa kamu sudah memaafkannya. Dan berjalan ke depan adalah pilihanmu, bukan mundur kembali untuk memperbaiki apa yang sudah tidak bisa direkatkan lagi.

"Baik-baik dan berbahagialah, kerjarlah kembali cita-cita yang sempat terhenti".

Thanks to uda Firman buat foto cantiknya ^_^

Baca Juga : Fujisan Day Trip

Postingan Terkait

2 komentar:

  1. cari yang sekufu dan pantas untuk diperjuangkan, nduk. yang shalih insya Allah menentramkan hati.

    BalasHapus

Terima kasih sudah mampir ke blog sederhana saya, salam hangat