Buku Anak Perahu Daun oleh Iwok Abqary

 

Buku Anak Perahu Daun oleh Iwok Abqary - Selamat sore, allhamdulillah bisa menulis blog lagi sungguh senang. Disela-sela anak wedok bubuk, si ibu healing dengan mengisi blog hehehe ... kali ini akan ngebahas buku salah satu dari penulis keren Indonesia, Kang Iwok.


Resensi Buku Anak Perahu Daun


 

Karena memiliki anak batita, saya mulai sering membaca buku anak. Biar kalau mau bobok nggak kekurangan bahan ceritaan gitu, soalnya kadang Gendis kalau belum diceritain nggak bisa merem. Bacaan kali ini jatuh di judul 'Perahu Daun', karya kang Iwok.

 

Buku anak Perahu Daun oleh Iwok Abqary ini gratis dibaca di aplikasi Gramedia Digital, pun teman-teman bisa membacanya gratis lho melalui website badanbahasa.kemendikbud.go.id cuma saya nemunya pas di aplikasi GATAL(gramedia digital) yang saya miliki.

 

 

Buku anak yang dikhususkan untuk jenjang SD/MI ini mengisahkan Arga yang suka bermain perahu daun, bersama teman-temannya setelah hujan turun. Keseruan apalagi yang bisa kita nikmati? Baca ulasannya sampai selesai ya.

 

Detail Buku Anak Perahu Daun oleh Iwok Abqary

 

 

  • Judul                : Perahu Daun
  • Penulis             : Iwok Abqary
  • Ilustrator           : Innerchild
  • Pneyunting : Retno Handayani
  • Tanggal Rilis   : 2019
  • Media Baca     : Gramedia Digital
  • Format : PDF
  • Jumlah Halaman : 32 Halaman
  • Harga              : GRATIS
  • Akses : https://badanbahasa.kemdikbud.go.id/resource/doc/files/Perahu_Daun_(Iwok).pdf

 

Blurbs Buku anak perahu Daun Iwok Abqary

 

Namaku Arga dan aku tinggal di desa. Aku senang sekali bermain perahu daun. Tanpa perlu mengeluarkan uang, aku bisa bermain sesuatu yang mengasyikan. Kalian pasti tidaka kan percaya kalau keseruanku hanya berasal dari selembar baun. Iya kan?

 

Nah, ayo baca ceritaku dan ikut bermain perahu daun bersama kami.

 

 

Resensi Buku Anak Perahu Daun oleh Iwok Abqary

 


Resensi Buku Anak Perahu Daun oleh Iwok Abqary
Resensi Buku Anak Perahu Daun oleh Iwok Abqary

 

Tokoh utama cerita dari buku anak berjudul Perahu Daun, adalah Arga. Ia sangat suka sekali dengan hujan, karena di belakang rumahnya ada selokan yang bisa digunakan untuk bermain Perahu Daun. Hanya saja selokan tersebut akan terisi air jika turun hujan.

 

Bersama dengan Dodo dan Jaya, Arga akan bermain Perahu Daun. Jadi dia tidak sendirian, dengan sahabatnya mereka bermain balapan Perahu Daun.

 

Ada banyak sekali daun yang bisa dijadikan Perahu Daun lho, di antaranya adalah: daun manggis, daun sirsak, daun nangka, daun alang-alang, dan daun mangga.

 

Dalam buku Perahu Daun, kita akan diajari bagaimana membuat Perahu Daun yang sangat mudah itu. Asal ada bahannya, yaitu sehelai daun yang kita petik.

 

Setelah hujan turun, Dodo, Jaya, dan Arga membuat Perahu Daun lantas berlarian menuju selokan belakang rumah untuk mengapungkan Perahu Daun.

 

"Perahuku dari daun nangka, pasti tidak akan tenggelam." Dodo berteriak semangat. (halaman 9)

 

Membaca buku anak Perahu Daun, jadi membuat saya rindu akan hujan mengingat sudah lama sekali hujan tidak turun di sini. Dan kebersamaan mereka, seolah membawa saya ikut serta dia du balap yang mereka lakukan. Terimakasih Kang Iwok, sudah mengajak saya tamasya melalui buku.

 

Keseruan Dodo, Jaya, dan Arga tidak berhenti di sana, meski perahu daun yang mereka bikin tenggelam dan hanyut mereka terus membuat. Daun apa lagi yang akan mereka gunakan ya? Yuk lah baca, hehehe ... ikuti keseruan Arga bermain Perahu Daun.

 

Itulah permainan kami. Berbekal daun dan air, kami bergembira speanjang hari. Tak perlu biaya mahal, bukan? Bagaimana di tempat kalian? Apakah ada permainan perahu daun juga? (Halaman 18)

 

Wew! Ucapan Arga di halaman 18 menyadarkanku bahwa di tengah gempuran dunia yang makin canggih, kita juga bisa loh bermain tanpa biaya sekalipun karena semua sudah disediakan di alam. Apalagi untuk anak-anak, biar nggak main gadget secara dini ya kan?

 

Selain itu kita juga diingatkan kembali akan lirik lagu 'Anak dengan Daun', ciptaan AT. Mahmud yang bagi sebagian orang sudah dilupakan. Coba mari dengarkan kembali, siapa tahu bisa dinyanyikan dan dikenalkan untuk anak-anak dan cucu kita nanti.

 

Selamat membaca Perahu Daun yang ditulis oleh Kang Iwok dan bacakan kembali untuk anak-anak. Salam.

Postingan Terkait

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Terima kasih sudah mampir ke blog sederhana saya, salam hangat