Mengenali Istilah BDSM dalam Kehidupan Pernikahan

 

Kehidupan pernikahan, adalah goals dari setiap hubungan yang dijalani oleh seorang pria dan seorang wanita. Oleh sebab itu, pilihlah pasangan yang benar-benar mantap dan menentramkan.


Mengenali Istilah BDSM dalam Kehidupan Pernikahan


 

Dalam buku berjudul 'Story of The Great Husband: Muhammad SAW', memberikan banyak nasihat dan risalah untuk pasangan. salah satunya dalah tidak boleh mengumbar kehidupan keluarganya ke publik, apalagi untuk urusan ranjang.

 

Menurut salah satu sumber, yang pernah menonton film Fifty Shades of Grey, ada istilah asing yang masih jarang diketahui oleh masyarakat Indonesia, adalah istilah BDSM. Apa itu BDSM ini merupakan singkatan dari Bondage, Discipline, Sadism, Masochism. BDSM ini juga termasuk kedalam salah satu kelainan seksual yang bisa di bilang sangat kasar.

 

Saat melakukan aktivitas bercinta konsep yang di terapkan ini adalah melakukan perlakuan kasar misalnya dengan mencambuk pasangan, mengikat pasangan, dan menggunakan sex toys. Orang yang tinggal di amerika ini sudah mengadopsi konsep yang satu ini di hubungan seksual mereka dari jaman dulu. 36% orang yang sudah dewasa di sana menggunakan penutup mata, masker, hingga alat perbudakan lainnya ketika mereka melakukan hubungan seksual.

 

Menurut American Psychological Association's Diagnostic and Statistical Manual BDSM ini merupakan sebuah kelainan yang bisa membuat seseorang depresi sampai stress, selain itu juga bisa membuat kesejahteraan pasangan jadi meningkat.

 

Seperti yang di katakan oleh Sandra LaMorgese yang merupakan seorang seksolog, beliau ini meyakini jika BDSM ini bisa juga untuk membantu seseorang merasa nyaman kepada pasangannya. Pada saat melakuakn BDS kliennya mengatakan dia sering melepaskan hormone dopamine dan juga serotine, kedua hormone ini berhubungan dengan perasaan bahagia, percaya diri dan motivasi. Tidak disangka aktivitas tersebut, bisa memberikan beberapa manfaat.

 

Meningkatkan kemampuan berkomunikasi

 

Jika ada pasangan yang menerapkan konsep BDSM biasanya mereka ini cenderung punya komunikasi yang sangat baik dengan pasangan yang tidak menerapkan konsep ini. hal ini karena saat melakukan hubungan seks pasangan ini akan jadi lebih sadar dan juga komunikatif tentang keinginan seksual mereka, dan mereka juga akan menekankan diskusi.

 

Meningkatkan keintiman

 

Petualangan saat melakuakan BDSM ini bisa meningkatkan keintiman dengan pasangan. Tapi konsep yang satu ini memang menekankan pada resik fisik yang bisa membuat Anda dan pasangan jadi semakin dekat dan lebih intim lagi ketika berhubungan sex. Seperti sebuah studi yang di lakukan di tahun 2009 yang telah di publikasikan dalam sebuah jurnal Archives of Sexual Behavior di dalamnya menyebutkan jika ada pasangan yang melakukan BDSM ketika mereka berhubungan sex hal tersebut meningkatkan kepedulian serta kasih sayang yang tinggi diantara keduanya.

 

Mendorong kesetiaan

 

Ketika melakukan BDSM secara sehat ini bisa membantu untuk meningkatkan kesetian satu sama lain, hal tersebut di latar belakangi oleh tingkat kepercataan jadi lebih tinggi untuk pasagan supaya melakukan kerasan yang memang ditujukan kepadanya.

 

Kesehatan mental yang lebih baik

 

BDM ini biasnya berhubungan dengan gangguan mental, pemerkosaan, penyalahgunaan, dan masih banyak lagi yang lainnya. Tapi hal yang sudah disebutkan tadi tidak bisa di jelaskan secara ilmiah. Dalam sebuah jurnal penelitian yang berjudul Journal of Sexual Medicine yang terbit tahun 2013 mengatakan jika orang yang melakukan hubungan sex dan menerapkan BDSM mereka ini cenderung punya kesehatan mental yang baik. Karena mereka ini akan jadi lebih terbuka, peka, sadar, dan merasa aman saat menjalin hubungan. Bukan Cuma itu saja biasanya juga mereka lebih sejahtera karena mereka sering melakuakn kontak fisik.

 

Mengurangi stres dan kecemasan

 

Ternyata BDSM ini bisa menurunkan kecemasan, karena rasa sakit ini bisa mengurangi rasa cemas. Pada tahun 2014 di sebuah pertemuan Society for Personality and Social Psychology di Austin ternyata praktek dari BDSM ini bisa membuat aliran darah di otak jadi berubah. Tentunya hal tersebut dilakukan atas dasar persetujuan kedua belah pihak, sebagai pasangan suami istri. Karena tidak semua orang menyukai aktivitas tersebut..

 

Dalam rancangan Undang-undang (RUU) Ketahanan Keluarga mengatur tentang penanganan krisis keluarga yang disebabkan penyimpangan seksual sudah tertuang pada pasal 85. Dan jika tidak ada keputusan dari kedua belah pihak, atau bahkan dipaksa seseorang bisa melaporkan penyumpangan seksual dan wajib dilaporkan sesuai dalam pasal 86 dan pasal 87. Yang nantinya lembaga rehabilitasi akan menangani krisis keluarga tersebut.


Semoga istilah di atas, dapat memberikan pengertian dan bagaimana harus bersikap ya. Kehidupan pernikahan merupakan kehidupan yang harus dijaga dan dirawat.

Postingan Terkait

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Terima kasih sudah mampir ke blog sederhana saya, salam hangat