Review Buku Hantu di Rumah Kos
Review Buku Hantu di Rumah Kos - Ini kali pertama saya membaca cerita misteri dan
horor. Awalnya sih maju mundur, tetapi karena lagi pengen juga bikin cerita
horor saya nekat baca. Buku Hantu di Rumah Kos yang ditulis duet, oleh Dini W.
Tamam dan Erby S ini, lumayan bikin kaget. Tapi dari sini jadi tahu, model
tulisan yang horor itu seperti apa.
Saya
jadi membayangkan kosan lama saya, karena kebetulan saya pernah ngekos di tiga
tempat berbeda. Nggak seserem dalam cerita di buku ini sih, karena lokasi kosan
saya di rumah padat penduduk.
Ceritanya
sendiri tentang Renata yang baru lulus SMA, merantau ke Bandung untuk menempuh
pendidikan yang ia cita-citakan. Tapi sayangnya dia salah memilih tempat kos,
kakaknya Radit yang memilihkannya. Ia tidak punya pilihan dan mencoba bertahan.
Detail Buku Hantu Di Rumah Kos
Judul : Hantu Di Rumah Kos
Penulis : Dini W. Tamam dan Erby S
Penerbit : Gramedia Pustaka Utama
Tanggal
Rilis : 3 Desember 2018
Media Baca : Gramedia Digital
Jumlah
Halaman : 166 Halaman
Harga : Rp49.500
Sinopsis Buku Hantu Di Rumah Kos
Dari
Pekanbaru ke kota Bandung, hanya satu tujuan Renata. Kuliah di sebuah
Universitas untuk menuntut ilmu dan menggapai cita. Kakak satu-satunya, Radit,
memilih sebuah rumah kos yang letaknya terjangkau dari kampusnya.
Bangunan
kos terlihat baik-baik saja. Tidak ada kesan menakutkan. Tetapi ternyata itu
salah. Renata merasakan keanehan yang tidak disangka. Suasana begitu menakutkan
terlebih ketika malam menurunkan gelapnya. Ada sesuatu di sana. Ia terlalu
sulit menghindar. Ternyata, kos itu bukan kos seperti pada umumnya.
Review Buku Hantu di Rumah Kos
Renata
gadis asal Pekanbaru yang baru lulus sekolah, berencana melanjutkan kuliah di
Perguruan Tinggi favorit di kota Pekanbaru tetapi sayangnya rencana tersebut
gagal. Untunglah ada rencana B yang sudah disusunnya, jadi ia tinggal
menjalankannya. Namun ia harus merantau ke kota Bandung, untuk menggapai
cita-citanya yang seorang ekonom.
Perpisahan
dengan kedua roangtuanya pun terjadi, ia akan melanjutkan pendidikan kuliah ke
kota Bandung. Abang Radit yang akan membantu mengurus keperluan Renata di sana.
Bahkan soal kosan yang Renata tinggali.
"Kak
apa tidak lebih baik kita cari tempat kos yang lain saja?" Renata memegang
lengan Kakaknya (halaman 8)
Sesampainya
di Bandung, Renata kecewa dengan kos yang dipilih oleh Radit, alih-alih dekat
kampus. Tetapi bagi Renata kosan tersebut sangat menyeramkan. Membuatnya
ketakutan mengingat kosnya berdekatan dengan rumah bergaya Belanda dan halamannya ditumbui pohon beringin lebat.
Hari
pertama Renata memasukkan barang-barangnya, sudah diganggu oleh sesosok gadis
berambut panjang. Yang membuat bulu kuduknya meremang. Saya gemes sih sama
Renata, harusnya dia bilang aja ke kakaknya kalau kosan tersebut menyeramkan.
Eh malah memilih bertahan, dan Raditnya juga ngotot kalau kosan tersebut yang
paling dekat dengan kampus, serta gampang mencari makanan padang.
Keadaan
kos yang lengang membuat Renata kesepian, dia tidak memiliki teman. Untunglah
ada Vivian yang menjadi teman kos pertamanya, yang berasal dari Jakarta. Sayangnya
Vivian selalu punya jam kuliah berbeda dengan Renata, mereka hanya bertemu
beberapa jam saja. Kalau Renata ketakutan ia juga sering menginap di kamar
Vivian, dibandingkan dengan kamarnya sendiri.
Cerita
mulai seru ketika Renata Ospek, karena terlambat ia kena hukum.
Keterlambatannya justru membuat ia dikenali, dan ada senior yang
memerhatikannya bernama Rega. Mereka akhirnya saling berkenalan.
Suatu
hari Renata pulang kemalaman, hampir pukul dua belas ia baru sampai di tempat
kos. Antara ketakutan, dan kaget karena ada seorang pria yang membukakan pintu
kos. Dia mengaku bernama Ganjar, anak bu Darmi pemilik kos. Renata berkenalan
dan merasakan desir yang aneh.
Aku nggak mungkin jatuh cinta secepat
ini. (halaman 44)
Alur
cerita semakin menarik, pertemuan dengan Ganjar membuat Renata sedikit tidak
takut di kos karena ada penjaganya selain Kang Jaka. Tapi lama kelamaan Ganjar
semakin aneh, ada kabar juga bahwa penghuni kos lawas di kamar Renata miliki
Sandra. Gadis yang kecelakaan.
Kengerian
apa lagi yang terjadi di kos? Ganjar makan bunga mawar, entah karena bunga yang
diberikan oleh Rega karena dia cemburu atau karena apa?
Karena
tidak enak dengan Ganjar, Renata nekat datang ke rumah bu Darmi. Rumah tua
bekas Belanda tersebut dimasukinya. Renata baru tau kalau Ganjar sudah
meninggal dan dimakamkan di belakang rumah tersebut. Kang Jaka yang melihat
langsung mencari Renata. Eh ... dari
penuturan Kang Jaka Renata baru tahu kalau, bu Darmi itu sudah meninggal.
Dan
lagi, ketika Renata mampir ke rumah Kang Jaka atas tawaran tehnya. Vivian
menelepon mengabarkan bahwa Kang Jaka sudah meninggal. Lalu siapa yang ada di
dalam? Kyaaaaaa ... makin nyeremin ceritanya. Tidak berhenti di situ, kalian
akan menemukan kejutan lainnya dalam buku Hantu di Rumah Kos. Selamat membaca.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Terima kasih sudah mampir ke blog sederhana saya, salam hangat