Dadak, Anak Landak yang Pemberani

 

Alkisah, di sebuah hutan yang lebat di Pulau Jawa hidup sepasang landak Jawa yang memiliki seorang putra. Landak jantan memiliki badan yang besar, dan bagian tubuhnya di tumbuhi rambut yang keras seperti duri. Rambut tersebut bisa mengembang, apabila landak terancam.






Gambar by Canva edited by Blogger






 

Saat siang hari, landak bersembunyi di dalam gua, dan ketika malam hari mereka berburu makanan. Ketika sepasang landak berburu, Dadak si anak landak ditinggal di dalam gua. Tanpa mereka duga, manusia memasang jerat yang tidak diketahui oleh sepasang landak. Mereka tertangkap dan tinggalah Dadak Landak sendirian.

 

Toki si Tupai yang melihat memberitahu kepada Dadak Landak, ia menjadi sangat sedih. "Kalau kau mencari makan, jangan lupa untuk berhati-hati," ucap Toki Tupai mengingatkan, agar kejadian yang sama tidak terulang kepada Dadak Landak.

 

Oleh sebab itu Dadak tidak pernah bermain jauh. Lala kelelawar selalu mengejek Dadak, "Ah kau penakut. Pantas saja tidak punya teman!"

 

Owi si burung hantu juga demikian. "Dia memang landak yang aneh!" Burung dan hewan yang lain juga ikut kecewa, karena Dadak tidak mau ikut bermain bersama mereka.

 

Tapi ada benarnya, Dadak butuh teman untuk bermain. Esok harinya Dadak sudah membulatkan tekad, untuk bermain bersama teman-temannya.

 

Melihat Dadak Landak datang, Atan bekantan, Rhino badak, Lala kelelawar, dan Owi burung hantu merasa senang. "Akhirnya kamu mau bermain bersama kami," ungkap Lala, dan diiyakan oleh hewan lainnya. Mereka bermain dengan gembira.

 

"Astaga!" Owi burung hantu berseru, menepuk dahinya, "sore ini kita harus datang ke rumah Momo monyet kan?"

 

"Bagaimana kalau kita ke sana sekarang?" Usul Antan. "Kau ikut kami saja!" Ajak Antan kepada Dadak. Dadak tidak enak menolak, dan dia takut bepergian jauh.

 

Momo menyambut kedatangan teman-temannya, ia menyalami satu persatu teman yang datang. Ulang tahunnya kali ini akan bertambah meriah, karena kedatangan Dadak landak. Ketika hari sudah mulai petang, mereka berkemas dan segera pulang.

Mereka berjalan beriringan, didampingi oleh Momo yang bergelantungan dari satu dahan pohon ke dahan pohon lainnnya.

 

Krakkkkk!

 

Tiba-tiba Momo terjungkal dan terjatuh, saat menarik sesuatu yang ia kira dahan. Begitu terjatuh, mereka semua terseret dalam satu jerat.







Gambar by Canva edited by Blogger






 

"Aduh! Kita terperangkap," ucap Lala kelelawar. Mereka saling bertatapan ketakutan. Tetapi kenapa Dadak landak menghilang?

 

"Dadak tidak setia kawan!"

 

"Benar. Dia penakut!"



 

Krettt ... kreettt ... krettt


 

Mereka menoleh keasal suara tersebut. Ternyata, ada lubang yang dalam digali oleh Dadak Landak. Ia berhasil menggali lubang, untuk keluar dari dalam jerat. Setelah keluar Dadak mengigit jerat tersebut. Ia berusaha sekuat tenaga. Namun sayangnya, seorang manusia muncul menghentikan apa yang dia lakukan. Seketika, Dadak mengembangkan rambutnya, munculah rambut sekeras duri yang berhasil melukai manusia tersebut. Jeratnya lepas, dan semua hewan yang berada di dalamnya lari.

 

Untunglah Dadak menyelamatkan teman-temannya, ia berhasil menghadapi ketakutannya. “Terima kasih, Dadak,” ungkap teman-temannya dengan penuh syukur. Semua penghuni hutan tahu, Dadak bukan landak penakut tapi Dadak pemberani yang berani melindungi. (*)

 

Buat teman-teman yang mau baca cerita anak lainnya yang aku tulis, bisa langsung mampir ke KBM App. Bisa diakses menggunakan  ponsel maupun website. Liknya aku bagiin di sini ya : https://kbmapp.com/book/detail/163dfe34-bb52-c400-85e9-35b8093ae14c?af=af186ba4-ba91-fe1b-4bc5-077149a158a7

 

Selamat membaca, dan mari terus menulis.

Postingan Terkait

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Terima kasih sudah mampir ke blog sederhana saya, salam hangat