Review Film Kim Ji-Young Born 1982 | Perjuangan Perempuan Melawan Masa Lalu, Masa Sekarang dan Dirinya Sendiri
Review Film Kim Ji-Young Born 1982 - Kalau pria
termasuk orang yang praktis dan cenderung rasional, berbeda dengan wanita yang
berputar-putar dulu untuk mencapai tujuan. Bilang terserah, tapi pas ditawarin
apa aja nolak, hahaha ... ada yang merasa? Film Kim Ji-Young Born 1982, sudah
saya tonton tamat beberapa minggu lalu tapi baru sempat menuliskan reviewnya
hari ini. Menurut saya premisnya adalah tokoh Kim Ji-Young yang sedang bergelut
dengan masa lalu, masa sekarang dan melawan dirinya sendiri.
Jadi dia seperti depresi, tanpa dirinya sadari.
Pas bagian dia ngomong sama ibunya
seperti kerasukan. Karena sudah berada
di puncak yang luar biasa, lelahnya. Menurut alodokter dot com, "Wanita
mengalami ragam fase kehidupan yang bisa memengaruhi kondisi psikisnya. Dari
pendidikan, karir, menikah, memilii anak, membesarkan anak, menghadapi mertua
dan menghadapi keluarganya sendiri. Parahnya, hal-hal ini melibatkan perasaan
inilah yang memengaruhi kesehatan mental.
Cara termudah ynag harus dilakukan saat kita merasa
depresi, adalah bercerita kepada orang yang kamu percaya. Mengenai perasaanmu,
kesedihanmu, kepada orang yang bisa memegang rahasiamu. Atau jika pada tokoh
Kim Ji-Young, setelah memriksakan diri bertahap ke psikiater dia menemukan
ruang untuk melegakan napasnya yang tersengal (pengandaian), dengan menulis.
Maaf spoiler.
Perjuangan Perempuan Melawan
Masa Lalu, Masa Sekarang dan Dirinya Sendiri
Mari kita ulas, tokoh utama yang memerankan Kim
Ji-young adalah Jung Yu-Mi, dia bia berperan dengan apik. Cemistrynya dapet
banget tokoh itu diperankan dirinya. Masih ingat drama korea Goblin, yang
diperankan oleh Gong Yoo? Di Film Kim Ji-Young Born 1982, dia berperan jadi
suami Ji-young. Dia sudah menjadi pria yang baik, baik sekali malah tapi ya
terkadang dia tidak bisa berbuat apapun di hadapan ibunya.
Cerita dari Film Kim Ji-Young Born 1982, kadang
alurnya maju kadang mundur. Mengisahkan perjalanan ketika dia masih kecil,
remaja dan dewasa. Sembari merawat anaknya, sembari menunggu anaknya sekolah
dengan berkutat waktu yang ada Kim Ji-young ibu muda yang juga mengalami fase
lelah. Saat semua perasaan itu memuncak, dia mengungkapkan itu. Tiba-tiba, dan
kadang dia menjadi dia yang bukan dirinya. Bisa menjelma jadi ibunya, dan
neneknya. Dia berkata seolah itu bukan dirinya. Katanya sih berkepribadian
ganda, ada yang bilang begitu.
Awalnya dia sendiri tidak percaya, tapi setelah
diperlihatkan videonya oleh Daehyon sang suami karena sudah mentok tidak tahu
harus bagaimana Ji-Young pun akhirnya percaya. Dia menurut untuk ke psikiater.
Meskipun awalnya dia menyatakan diri bahwa dia sehat, beberapa kali
pertengakaran kerap terjadi. Soalnya Daaehyon nggak tega bilang, kalau istrinya
kadang-kadang berubah. Ada kalanya takut dalam diri Daehyon, tapi dia tetap
bertanggungjawab terhadap istrinya.
Beberapa konflik yang ada di
Film Kim Ji-Young Born 1982
- Saat sedang moncer-moncernya karir Ji-Young dia diajak menikah Daehyon. Karena Ji-Young ini orangnya selalu menerima dia mau menikah.
- Setelah menikah Ji-Young tetap bekerja, tapi suatu saat Daehyon memohon untuk punya anak. Kembali Ji-Young menerima, karena cinta. Siapa sih yang nggak kepengen punya keturunan ya kan? Dia hamil, melahirkan lantas keluar dari pekerjaan dan total jadi ibu rumah tangga.
- Ada kalanya sembari menunggu anaknya sekolah, dia tidak punya kesibukan dan ingin bekerja kembali. Suaminya mendukung, ibunya oke, tapi mertua membantah keras tidak boleh. Konflik besar di sini terjadi.
- Setiap weekend atau dalam rangka festival, Daehyon inginnya mereka berlibur bersama. Tapi adat istiadat orang tua jaman dulu, kan harus berkumpul dengan mereka makan bersama. Menginap dan saling berbagi kehangatan. Di sana Ji-Young sudah sangat lelah, memasak sampe malam, pagi buta harus menyiapkan lagi segalanya. Eh tapi keluarga yang lain nggak mau bantu, ibarat dia kayak pembantu gitu-gitulah. Kan kesel ya? Suaminya ngemong anaknya, dan puncaknya dia bilang lelah kepada mertua dihadapan banyak saudaranya. Langsung reflek suami ngajak pulang, sejak saat itu mertuanya jadi berpikiran dirinya sudah gila.
- Ketika membawa anak di sebuah kedai kopi, tumpah itu es kopi. Ada tiga orang pekerja yang meremehkan Ji-Young dengan berucap, "Ibu cacing". Mungkin kata lain ibu yang nggak becus ngurus anak, mereka terlibat cekcok. Emangnya ibu -ibu nggak boleh minum kopi? Kan kesel ya?
- Sementara dari pihak keluarganya sendiri, adalah bapaknya yang selalu mengutamakan anak laki-laki dibanding perempuan. Dia harus mengalah demi adik lakii-lakinya, walaupun diceritanya dia punya kakak wanita. Tapi mereka bertiga rukun dan akur. Hanya bapaknya yang pilih kasih.
- Ibunya ini penyayang banget lho, ibunya bekerja sangat keras dari remaja. Suatu saat ibunya datang, atas laporan Daehyon kalo Ji-Young sakit. Di sini Jo-Young tiba-tiba menjelma neneknya, kayak kerasukan gitu sih. Tapi ini gara-gara depresi berlebihan deh jadinya gitu.
Tapi saya suka endingnya yang sangat manis. Begitulah ujian hidup ya, kalau kita sabar
dan kuat menghadapinya insyaAllah Tuhan siapkan sesuatu yang bahagia. Ini
adaptasi dari kisah yang beneran nyata ada dan dalam kehidupan sehari-hari saya
pun merasakan apa yang dirasakan oleh Ji-Young. Kuncinya adalah berkomunikasi,
jangan memendam semuanya sendirian intinya gitu sih hehehe ... selamat
menonton!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Terima kasih sudah mampir ke blog sederhana saya, salam hangat