Teman Hangat untuk Perjalanan yang Hebat

Teman Hangat untuk Perjalanan yang Hebat - Suatu ketika sepulang dari liputan dari salah satu brand digital marketing online, teman saya WhatsApp.

"Enak ya, kerjamu dolan-dolan tok! Mbok ya, aku diajak biar bisa jalan-jalan juga," ungkapnya dalam chat yang ditujukan untuk saya. Saya senyum-senyum senang,  dan berucap Alhamdulillah dalam hati. Masih ada orang yang peduli dan envy dengan apa yang saya lakukan. Padahal kerjaan sahabat saya di kantor yang mewah, ada AC yang bisa menyejukkan yang nggak bakalan membuat kita gerah kepanasan.

Boleh saya bertanya? Apa sih yang ada dalam pikiran kalian tentang pekerjaan? Apakah setumpuk job menyebalkan yang harus dikerjakan? Apakah kewajiban membosankan yang harus dituntaskan? Apakah segudang masalah yang membuat stres? Atau hal-hal yang membuat jengah? Sebenarnya apa yang kita pikirkan tentang pekerjaan sangat berpengaruh terhadap kebahagiaan lho!

Saat kita berpikir kerja adalah kewajiban, kegiatan, rutinitas, tugas atau tuntutan yang bisa membuat kita stres, bosan dan tertekan berarti kita tidak pernah menikmati pekerjaan yang sedang kita lakukan. Ada rasa tidak bahagia saat kita mengerjakannya. Bagaimana kalau kita ubah makna bekerja dalam kepala kita?

Misalnya ada dua orang tukang bangunan yang ditanya oleh seseorang yang sedang lewat. "Sedang bikin apa sih Pak?" Pria yang sedang lewat bertanya dengan ramahnya.

"Emangnya kamu ngeliat apa? Ya bikin temboklah," ucap si Bapak seraya agak emosi ditanya demikian.

Pria itu lantas tersenyum, kemudian kembali bertanya kepada Bapak yang lain, yang sedang asyik meramu pasir dengan semennya. "Bapak sedang bikin apa nih?" Ucapnya dengan penasaran.

"Sebuah mahakarya yang indah, Dek!” dengan senyum si Bapak melanjutkan kembali pekerjaannya setelah menjawab.

Kita bisa melihat bukan? Pekerjaannya sama, yang dikerjakan juga sama tapi Bapak tukang bangunan yang kedua lebih bahagia dan semangatnya bekerja sangat terlihat. Maka temukan makna yang besar dan misi yang memberikan kontribusi kebaikan, dalam pekerjaan yang kita lakukan. Rasanya pasti akan berbeda, pertama jangan gunakan uang sebagai motivasi. Tidak munafik memang, kadang uang yang membuat kita bersemangat, tapi ternyata kebahagiaan hanya akan kita rasakan sekali dalam sebulan kalau motivasinya adalah uang. Mau sekecil apa pun pekerjaan kita, anggap sebagai tugas yang mulia dan memiliki makna jauh lebih besar dari uang.

Jansen Sinamo, merumuskan 8 makna kerja yang memotivasi dan menginspirasi, adalah:

Bekerja dengan penuh berkah, dengan tulus dan penuh syukur

Bekerja dengan amanah, maka bekerjalah dengan penuh rasa tanggungjawab

Bekerja dengan panggilan, bekerjalah kita dengan tuntas penuh integritas

Bekerja dengan aktualisasi diri, maka kita harus bersemangat

Bekerja karena ibadah, maka lakukan dengan penuh rasa cinta

Bekerja dengan seni, maka bekerjalah dengan kreatif

Bekerja dengan kehormatan, maka bekerjalah kita dengan tekun dan penuh keunggulan

Bekerja dengan pelayanan, maka bekerjalah dengan penuh kerendahan hati

Jadi yang perlu kita lakukan adalah mengubah perspektif saja, sesimple itu. Apa yang dibilang sahabat saya memang benar, pekerjaan saya menjadi seorang blogger adalah jalan-jalan, plesiran, piknik yang nantinya harus saya setorkan field reportnya kepada pemberi pekerjaan. Namun di balik yang dilihat orang-orang ketika saya plesiran dan jalan-jalan, ada perjuangan yang maha dahsyat.

Misalnya pas liputan torch relay Asian Games 2018 bulan Agustus kemarin, pengambilan api abadi untuk obor Asian Games. Saya dan sahabat saya Archa harus berdesak-desakan, di antara ketiak, kaki bahkan saya sempat nglemprak demi mengambil jepretan yang pas dan bagus. Bukan hanya dari fotografer dengan lensa corongnya yang besar, tapi juga kami harus dusel dari penyuting video pro televisi swasta. Pada liputan O2SN (Olimpiade Olahraga Siswa Nasional) di Yogya, saya pun demikian. Harus berani maju, harus bisa mendapatkan pose yang pas, agar foto tidak kabur, harus panas-panasan rela berkeringat dan bau. Di saat itu pula foto harus masuk untuk dibuatkan artikelnya, acara dan apa saja yang disampaikan oleh nara sumber harus bisa menjadi trending topic di twitter. Dari liputan satu ke liputan yang lain beda kota, saya harus siap. Siap badan, siap tenaga, siap pikiran, siap segalanya. Tapi saya menikmati, saya senang dengan pekerjaan saya ini terlebih saya bahagia bisa bekerja dengan passion yang saya punyai. Orang bijak bilang, pekerjaan yang paling asyik itu hobi yang dibayar, iya kan?

Apakah keadaan tubuh saya selalu baik-baik saja? Tidak! Terkadang saya harus mengejar kereta dini hari, motoran di jalanan pada pagi buta di saat semua orang sedang terlelap dengan mimpi indahnya. Kedinginan sering, masuk angin, perut kembung, pun mual pun pernah saya alami. Saya bukan robot, tubuh saya juga perlu istirahat dan asupan makanan bergizi tapi liputan tetap menjadi prioritas. Lalu apa yang saya lakukan ketika badan mulai tumbang? Agar kegiatan liputan masih terus berjalan? Ah ... ini selalu jadi andalan saya. Ketika kedinginan menyerang, dia selalu bisa menghangatkan. Saat masuk angin datang, dia yang membuat saya merasakan kembali enteng pikiran, pun saat mual dan kembung singgah dia selalu bisa membuat tenang.

Rahasia strong apa sih yang saya miliki? Heheheh ... buat pembaca blog tercinta,  akan saya beberkan rahasianya. Apa sih yang bisa bikin saya tetep jalan meski hujan badai menghadang? Adalah sari jahe alami, yang mana rasanya pedas khas. Pedas bukan cabe ya, tapi pedas yang menghangatkan. Berasa kayak ada yang meluk dari dalam gitu, #halah dan ternyata rasa pedasnya jahe hasil dari senyawa Zingeron.

Bagi sebagian orang jahe hanya digunakan untuk bahan olahan makanan, tetapi siapa sangka jahe juga bisa digunakan sebagai obat untuk masuk angin. Oleh Konimex, jahe diambil sarinya menjadi minuman dengan nama Herbadrink Sari Jahe. Kita nggak perlu ribet-ribet mengolah jahe sendiri, nggak perlu mengupas, memarut tapi tinggal menyeduhnya. Karena diolah dengan teknologi modern, sehingga kita bisa menikmatinya dengan praktis berbentuk sachet. Asal ada air putih, baik dingin atau panas bisa langsung kita minum. Herbadrink sari jahe tanpa pengawet lho, dan tanpa endapat saat kita menyeduhnya. Serius, berasa minum air beneran bukan minuman seduh yang lantas meninggalkan ampas. Bagi kamu yang nggak suka sari jahe, tenang! Ada pilihan lain yakni sari temu lawak dan lidah buaya, tinggal pilih suka yang mana?

“Males ah, keluar rumah!”

 Eits, santai ... karena bisa dibeli online gaes! Kalian bisa akses langsung Konimex E-store, perpacknya Rp 12.210,-. Enaknya lagi nggak dipungut biasaya kirim, alias free ongkir Kuy! Selain itu sari jahe juga mampu menurunkan tekanan darah, membantu pencernaan lancar, pengobatan rematik, memberikan rasa aman di lambung dan manfaat lainnya. Cara penyeduhannya cukup mudah, larutkan saja Herbadrink rasa sari jahe ke dalam satu gelas air. Mau panas atau dingin tergantung selera kita, ya kurang lebihnya 150 ml. Tinggal aduk sebentar, lantas nikmati dan rasakan kehangatan ramuan tradisional asli Indonesia ini.

Harapannya sih kita senantiasa diberikan kesehatan, kebahagiaan dan kelancaran dalam segala hal. Tapi apa daya jika kesehatan terganggu, maka sebelum itu terjadi yuk waspadakan diri dengan perlindungan ekstra. Herbadrink sari jahe bisa jadi pilihanmu, sebagai perlindungan tubuh agar jauh-jauh dari yang namanya masuk angin, mual, dan kedinginan. Thanks Konimex untuk penciptaan yang luar biasa ini.

Karena bahagia itu pilihan, apa pun pekerjaannya, apa pun karier yang dijalani, apa pun kata orang bilang tentang kita, anda berhak bahagia kapanpun juga! Salam.