Asus X555QA AMD Barang Impian di tahun 2018
“Yakin
masih berharap?” Pertanyaan yang kali kesekian Zain ucapkan, anak bos warnet
tempat di mana aku bekerja. Haruskah aku berpura-pura menjawab tidak? Ternyata
berpura-pura tidak semudah perkiraanku. Hanya ada dua jawaban, mengangguk atau
menggeleng.
Etalase
kaca yang kinclong di depan mataku, memasang
rangkaian laptop model terbaru termasuk Asus AMD X555QA incaranku. Paras
desainnya membuat hati terpikat, dari material, kekokohannya, keyboardnya
bahkan operasi windows sepuluhnya sudah terinstal. Asus X555QA memiliki layar
lebar 15,6 inci yang sungguh menawan.
Mas
sales bilang teknologi Asusnya sudah Splendid, yang membuat tampilan warnya
jadi lebih indah dan cerah. Ada 4 mode yang bisa diubah, dari normal, vivid,
theatre dan manual. Kalo dibuat nonton film atau video pasti enak ini! Batinku,
mengingat tampilan meja operator di warnet masih memakai komputer tabung warna
putih.
"Mau
berdiri di situ sampe itu jadi milikmu?" Ucap Zain yang sudah nongol lagi
di sebelahku, "Sebenernya aku nggak enak bilang ini ..." lanjut Zain
menggantungkan ucapannya.
Pandanganku
berpaling dari Asus X555QA, yang beralih menatap wajah Zain. "Apa?"
"Nggak
usah mimpi ketinggian, hahaha ..." Kelakar Zain tanpa rasa bersalah, ia
lantas menarikku pergi dari etalase impian yang ingin kuraih tahun ini.
Benarkah
aku hanya bermimpi? Kalau benar mimpi hanya dalam angan, berarti aku harus
mempunyai impian. Bukankah impian selalu bisa diwujudkan? Apakah mimpi dan
impian berbeda? Ah ... menurutku keduanya sama, hanya saja bagaimana kita
memperlakukan. Ngapain takut bermimpi besar? Asal kita mengejar, asal kita
meraih dan selalu mendekat kepada Yang Maha Mengabulkan. Mustahil nggak
dikabulkan, 'kan'?
"Kalau kamu nggak yakin, mana bisa
Allah mengabulkan?" Ucap ibu
suatu hari yang kubisikin soal mimpiku. Jadi yang pertama harus ditekankan
adalah niat. Yakin! Yakin! Harus yakin semangat bisa diraih! Bismillah.
"Nanti
kalau bapakku tanya, harga mousenya segini. Keyboardnya segini ya!" Zain
menunjuk nota di tangannya, nota kosongan yang diminta pada penjual toko
elektronik lantas diisinya ulang. Dengan rekayasa harga, supaya dia dapat laba.
Mataku menatapnya tak suka, tapi dia cuek saja. Malah nyengir lebar, seakaan
tak punya dosa. Baiklah, dasar anak bos yang sok berkuasa. Nanti yang kena
getahnya paling aku juga, kenapa beli
yang mahal, kenapa nggak cari yang murah, ah kau ... tak pintar belanja. Seperti
yang sudah-sudah, tapi disuruhnya lagi aku belanja keperluan warnet.
Sebenarnya
warnet tempat aku bekerja, bangunannya sudah tua. Komputer, mouse, keyboard dan
headseatnya pun terbilang harus dimuseumkan. Di jaman yang serba canggih,
online cukup lewat smartphone tidak meruntuhkan niat bosku menutup warnetnya.
Masih banyak pelajar yang cari bahan sekolah, masih banyak mahasiswa yang butuh
ngeprin makalahnya dan masih banyak alasan lain yang dikemukakannya. Tetapi
alasan itu jualah, yang membuatku bertahan bekerja dan dibayar tentunya. Walaupun
pelit, bosku tidak pernah melarangku untuk mengakses internet. Aku dibolehkan
menonton drama korea kesukaanku, asal
kerjaanmu beres! Begitu katanya.
Meskipun
begitu dengan ketikan berlembar-lembar yang user berikan, aku tidak bisa
menyelesaikan pekerjaanku dengan cepat. Kalau nantinya aku punya laptop kan
enak, kerjaan bisa diketik di rumah, sambil nonton film, sambil bisa ngeblog dan
jualan film. Asus X555QA kan punya kecepatan daya transfer data 10 kali, lebih
ciamik dibanding yang lain. Mengingat kalau di warnet, user selalu minta film
atau didownloadin. Kalau make Asus X555QA, 70 detik aja kelar. Bener-bener ajib
kan?
Ah
... lagi-lagi aku memandang Asus X555QA incaranku, dalam lembar brosur yang
dibagikan Mas sales tadi. Asus X555QA memiliki kelengkapan Ice Cool, aman dari
suhu panas, kecepatannya 2,5 GHz bahkan bisa dimaksimalkan 3,4 GHz dengan
konsumsi daya watt yang rendah. Mampu bertahan 10 jam, RAM 4G dengan jenis
DDR4-213 MHz, bisa diupgrade pula sampai 16 GB. Baterai Li-Polymernya ditanam,
makanya lebih kuat dibanding dengan yang Ion Silinder.
“Sssssertt!” brosur Asus X555QA-ku
melayang, bukan tertiup angin. Tapi ditarik paksa oleh anak bosku yang tengil.
Siapa lagi? Kalau bukan tokoh utama dalam ceritaku. “Siang bolong begini, masih
mimpi aja!” Cetusnya sambil berlalu, getol banget dia mengangguku. Aku berkeyakinan dalam hati, satu doa yang
kuucapkan tulus dengan penuh penerimaan, semoga bisa merubah segalanya. “Mungkin hari ini dia menertawakan mimpiku,
siapa yang tahu esok lusa mimpiku mampu kupeluk!” kataku lirih, sementara
punggung tokoh utamaku sudah berlalu. Asus X555QA would you be mine?
Artikel
ini diikutsertakan pada Blog
Competition ASUS AMD - Laptop For Everyone yang diselenggarakan oleh bocahrenyah.com
Duh, aku ngeliat brosur laptop aja udah seneng mba, apalagi kesampean punya ya ^^ Amin. Semoga bisa dapat Asus X555QAya mba
BalasHapusYakin saja mbaa, karena kan memang gt jalannya. "Aku menurut prasangka hamba-Ku" so semoga tercapai yaa mish list tahun ini. Amin
BalasHapusSemoga menang ya lombanya. Spek laptopnya keren. Mau juga ah dapat hadiah ini hehe
BalasHapusAku suka koleksi brosur2 laptop dan yg paling kucari adl brosurnya ASUS..
BalasHapuspaling bagus2 sih laptopnya
Aamiiiin, Nyii...
BalasHapusIn syaa Allah sebentar lagi bukan mimpi.
Habis gini ganti laptop ASUS X555QA.
Aku juga lagi pengen beli laptop neh. Tapi belum tahu mau beli apa :D
BalasHapusSemoga lekas punya laptop baru mbak Nyi. Baru tahu kalau mbak Nyi kerja di warnet. Warnet Kaliwungu kah mbak?
BalasHapusNyi, warnet kerja warnet. Internet kenceng buat pelanggan puas
BalasHapuswih nyi.. semoga dapat yaaa ihiy
BalasHapusBut now more than a quarter have stand-alone graphics chips, and it is here that AMD is making inroads. AMD has become better known amongst the gaming community, with its graphics chips delivering super-fast processing and exceptional quality and resolution, making AMD-installed laptops ideal for gaming or other graphics based applications.Click Here
BalasHapus