Menantu Sahabat Mertua
Nyipenengah.com - Mertua, ialah ibu dari suami yang awalnya
saya takuti sosoknya. Pada jaman kami sudah resmi akan melangkah ke jenjang
yang lebih serius, ialah pernikahan saya diperkenalkan kepada sosok ibundanya.
Ternyata ibunya sudah sepuh, hampir mirip dengan embah dari bapak untuk
perawakannya.
"Ibuk itu nggak tegaan orangnya, gampang
nangis," ucap calon suami kala itu. Saya hanya manggut-manggut dan benar
saja ketika saya mau pulang ke Kendal, beliau agak berkaca-kaca matanya.
Padahal kami baru saling mengenal, mungkin naluri alamiah seorang ibu.
Ibunya juga berpesan, jika saya mau menjadi
istri dari anaknya saya harus ikut beliau di sini (Comal) karena suami anak
terakhir. Kala itu saya nggak sampe kepikiran serius, tetapi sudah menjadi
lumrahnya jika perempuan harus mengikuti suami sebagai imamnya. Dan sekarang
saya merasakan betulan, berjauhan dengan ibu kandung sendiri. Memang dari segi
jauh, iya jauh ... tapi dari segi jarak tempuh masih bisa dijangkau dalam 3
jaman kurang lebih untuk bisa berkumpul dengan keluarga.
Tidak hanya menyayangi orangtua, tetapi kita
juga wajib menghormati dan berbakti kepada beliau, karena kadang kita lupa jauh
lebih sering mengedepankan ego semata. Orangtua ialah orang yang paling berjasa
merawat kita, apalagi seorang ibu telah mengandung dan melahirkan kita dengan
taruhan nyawanya. Begitu juga dengan mertua kita, yang telah merawat suami
sedari kecil hingga menjadi sukses dan bisa mandiri. Bismillah yuk, menjadi
menantu sekaligus sahabat yang baik untuk mertua, bekal tersebut yang akan
menjadikan kita bertambah yakin dan betah tinggal di rumah mertua, aamiin.
Sedikit tips dari saya yang baru menginjak 3
minggu kumpul bersama mertua, hehehe ...
Beradaptasi
Amati kebiasaan masing-masing setiap harinya,
karena kita adalah pendatang baru maka sebaiknya langsung beradaptasi dan
menyesuaikan diri dengan kebiasaan yang terjadi di rumah mertua. Contoh
simpelnya kalau di rumah kita bisa bangun siang, eh di rumah mertua jangan sampai
begitu. Terlebih untuk tipe mertua yang memiliki kebiasaan rajin bangun pagi.
Berkontribusi dengan keadaan rumah
Hal ini dilakukan
untuk menjaga keselarasan yang terjadi di dalam rumah, tidak hanya memberikan
dukungan materi tetapi sebisa mungkin kita juga memberikan kontribusi fisik
juga, seperti; membantu membersihkan keadaan rumah dan lain-lain.
Duduk berdua bercanda
Bukan hanya dengan
suami saja kita bercengkrama berbagi bahagia, sesekali bersualah dengan mertua.
Kalau saya biasanya ikut nimbrung, ketika mertua duduk di depan rumah sembari
menunggu pelanggan yang datang. Karena mertua saya berjualan di rumah, hmm ...
apalagi ya? Segini aja dulu deh, hehehe ini simple banget untuk dipraktikan
kok, soalnya aku sendiri juga udah coba. Good
luck!
Salam
Rasa yang sama juga kualami saat pertama kali kenal dengan ibu mertua. Ketika pernah tinggal seatap (sebelum tinggal di rumah sendiri), aku malah merasa dimanjakan. Hehe.
BalasHapusTerimakasih sharingnya, mbak :)
Semoga kehidupan barunya menyenangkan, Nyi. Semoga selalu diberikan kemudahan. Semangat :D
BalasHapusTerus jadi keluarga ugm SsMaRa dan menantu serba bisa ya non
BalasHapus