Cara Mencari Peluang Usaha dengan Menciptakan Trend yang Ada dan Menciptakan Produk


Cara Mencari Peluang Usaha dengan Menciptakan Trend yang Ada dan Menciptakan Produk – Alhamdulillah nih, barusan ikutan Webinar Komunitas Bukalapak, selama 45 menit yang diisi oleh Om Hakiki. Beliau adalah seorang pelapak jawara dari Komunitas Bukalapak Banten, Gengs! Tadi beliau sharing soal, Cara Mencari Peluang Usaha dengan Menciptakan Trend yang Ada dan Menciptakan Produk.

webinar bukalapak webinar bukalapak youtube webinar komunitas bukalapak apa itu webinar bukalapak webinar bukalapak


            Sharing yang sempat saya catat, meski tidak semuanya, karena kebetulan Ya Allah sinyal up-down. Jadilah saya hanya bisa menyimpan beberapa ilmu yang beliau, tularkan tadi. Semoga yang nggak sempat mengikuti webinar tadi, sedikit terbantu dengan postingan ini.

Awal Membangun Bisnis

            Om Hakiki mengemukakan dalam Webinar, Jumat 10 Agustus 2018 ini ada 3 tahapan yang harus kita lakukan dalam Mencari Peluang Usaha dengan Menciptakan Trend yang Ada dan Menciptakan Produk :

1. Mencari Ide dan Peluang
2. Riset Pasar
3. Menjalin Networking


1. Mencari Ide dan Peluang

            Dalam mengolah ide dan mencari peluang usaha, om Hakiki browsing dan langsung riset pasar. Jadi Om Hakiki ini contohlah, dia ingin mengambil peluang usaha ‘Peci’, bukan sekadar browsing di marketplace saja. Tapi beliau juga mendatangi majlis Islam, seberapa berpengeruhnya peci ini dipakai untuk muslim. Dari modelnya, warnanya dan segala hal tentang peci beliau riset.

2. Riset Pasar

            Felling dari produk dan ide usaha sudah didapatkan, diperkuat dengan riset pasar yang sudah menjanjikan dari berbagai segi dan seberapa berpengaruh peci, om Hakiki mulai deh cari vendor. Hunting pemasar yang jual peci, karena di Banten agak susah Om Hakiki menemukannya di Jogja.

            Dirasa kurang asyik kalau tidak beratap muka, beliau langsung deh terjun ke Jogja langsung melihat pembuatannya. Tempat workshopnya dan pengrajin serta pengolahannya. Semakin yakin untuk mengambil peluang usaha peci, om Hakiki lantas memesan satu lusin dahulu seagai masa percobaan. Oh ternyata laku, dan banyak yang menginginkan. Dari situ beliau mulai deh, memesan dengan skala banyak.

            Dengan brandnya sendiri dia melebeli peci tersebut, lantas di pasarkan dan diperkenalkan luas. Bahkan beliau juga mengajukan ke tim promosi bukalapak, untuk ikutan campaign. Alhamdulilah terjual 450 pcs, dan repeat ordet dilakukan secara terus-menerus.

            “Ilmu jualan saya memang belum mumpuni, di bandingkan dengan pelapak jawara lain,” ungkap om Hakiki di sela-sela Webinar, “tapi di sini saya ingin membagikan sharing cara meciptakan produk dan trend, yang saya kuasai. Mudah-mudahan bisa bermanfaat untuk Om dan Tante,” lanjut Om Hakiki lagi. See, saya suka kerendahan hatinya, hehehe ... pelapak Jawara yang low profile banget! Meski udah mengepakkan sayap tinggi, tapi nggak lupa untuk selalu turun ke bumi.

            Untuk teknik fotografi sendiri, Om Hakiki mengakui tidak mahir dalam bidang itu. Tetapi dia selalu ingat pesan dari sharing di Bukalapak, kalau baground putih jauh lebih baik ketimbang baground warna lainnya dan dengan tambahan sedikit poles – edit. Hasilnya akan terlihat bagus.

Bagaimana untuk bisa memiliki gambar foto yang bagus? Kalau kamu pelapak yang belum bergabung dengan Komunitas Bukalapak? Wajib banget deh join, banyak tips dan shaing jualan online dari mereka yang sudah jadi saudagar.

3. Jalin networking

“Saya dapet ilmu, semangat dan cara jualan dengan berkomunitas!” ucap om Hakiki tegas.
Nah untuk caranya Om dan Tante bisa banget, follow instagram : @pelapak_bukalapak atau buka forkomnya, (komunitas.bukalapak.com) atau juga join channel telegram atau pun komunitas di daerah masing-masing.


webinar bukalapak webinar bukalapak youtube webinar komunitas bukalapak apa itu webinar bukalapak webinar bukalapak
Lapak om Hakiki



Sesi tanya jawab berlangsung meriah

            Pertanyaan pertama dilontarkan oleh tante Melly, pelapak Srikandi dari Bandung.
“Om enaknya jualan fokus satu barang atau bercabang? Dan kalau Om sendiri, lebih sering dikenal dengan jualan produk apa? Tambah lagi, kenapa lapaknya di Jakarta bukan Banten?”

            “Oh ini tante Melly yang belum punya jodoh itu?” Kata Om Hakiki dengan bercanda, dengan kode terselubung. Saya jadi ngakak juga ketika membaca komentar di webinar itu dan menimpali jika Melly memang terkenal dengan kejombloannya dan srikandi Bukalapak yang cetar.
            Jadi pertanyaan tante Melly dijawab oleh om Hakiki, tidak apa memiliki banyak produk tapi sebaiknya dikategorikan dengan sendiri-sendiri. Meski jualan peci om Hakiki juga berjualan reseller resmi brand Rosal Indonesia. Mengapa berjualan di Jakarta, karena Om Haki bilang, dia punya agen yang untuk drop barang jadi harga ongkirnya biar lebih murah dan lebih gampang pemasarannya.

Pertanyaan kedua dilontarkan dari om Adnan nih! Saya suka banget sama pertanyaan ini:
“Om untuk menciptkan produk baru perlu branding nggak Om? Atau asal buat saja dulu? Bagaimana caranya nentukan mau buat produknya?”

Untuk menciptakan produk apa, biasanya saya make ‘feeling’, setelah dapet baru lanjut laku atau nggak ke depannya, potensial nggak sih pasarnya? Kemudian rasakan sendiri produknya. Karena saya usaha peci, saya rasain dulu pecinya. Dari nyaman atau nggak waktu dipakai, kalau udah tahu rasanya kan kita jualan jadi makin pede nih. Ditambah dengan penguasaan produk knowledgenya. Jadi untuk menciptakan produk baru, memang harus persiapkan branding!

Pertanyaan terus bergulir, dari om Narman yang cerita masalah produknya yang unlimited karena buatan masyarakat Baduy, serta males kalo tiap hari harus upload foto lagi. Om Narman minta strategi.

“Kalau produk ulimited memang susah, jadi sebaiknya cari produk yang tidak unlimited. Untuk strategi male upload, bisa disiasati dengan membuat judul produk yang general tidak spesifik. Biar aman. Karena judul di Bukalapak tidak bisa diubah,” jawab Om Hakiki dengan tegas.


Minimnya modal dan bagaimana memanjagemen agar berkembang cepat
Yasir

"Kita nggak akan maju kalau kita nggak melangkah, jalankan dengan percaya diri dan lakukan ikhtiar. Modal saya dulu pertama jualan 500rb.”

Perlu digaris bawahi nih gengs! Kenapa karena memang benar adanya ucapan om Haki, kita nggak akan maju kalau kita, tidak melangkah. Melangkah saja dulu, usaha dulu, apa yang kita punya itu dimaksimalkan. Adanya modal berapa, aksi lakukan dengan berani dan percaya diri. Tentunya ditambah dengan ikhtiar, kita punya Tuhan, kita ada Allah nggak perlu takut kan? Kita bisa minta apa saja ke Dia, yang Maha Pemberi dan Pemurah. Tapi kembali lagi, Dia yang Maha Pengabul. Apakah kita sudah bekerja keras, atau berleha-leha. Allah juga melihat dari keseriusan kita berusaha, kekuatan kita melangkah tadi sudah seberapa jauh dan kuat? Apalagi dalam menghadapi masalah, dalam jual beli. Tidak perlu takut, nggak perlu minder, kembali lagi. “Kita punya Dia!” Kata Om Haki dengan semangat berapi-api menunjuk ke atas. Pemilik dunia dan seisinya, karena kerap kali karena sudah tergoda duniawi, kita melupakan untuk beribadah kepadanya. Termasuk takut akan soal admin yang nakal.

“Kalau jenuh gimana dong om?” Ucap salah satu peserta webinar dengan santai.  Degan santai pula om Haki menjawab, “Bisnis pasti punya tujuan, pedagang pasti punya tujuan dan target. Kalau ga punya itu bisnisnya nggak akan kemana-mana.

Catat nih Om dan Tante, jenuh itu nggak akan terjadi kalau kita sudah punya target pribadi. Misalnya aku bisnis, setahun mau dapet apa sih? Lantas tulis perbulan mau bikin target apa. Contohnya: pengen beli kendaraan biar aman, pengen beliin istri ini deh biar senang dan target yang lainnya. Kalau udah gitu, perasaan jenuh itu akan kabur deh dengan sendirinya.

Karena waktu yang terbatas, om Hakiki pun mulai menyudahi obrolan dengan menghadiahi mereka yang terpilih. Om Yasir yang mengaku masih pelajar umutr 21 mendapatkan, rosal brand. Kedua penanya terbaik, juga mendapatkan dua buah peci. Lho tante Melly juga dapet peci hahaha ... Karena emang, Om Hakiki pengen ngode tante Melly agar cepet, cari ‘Akang’.

webinar bukalapak webinar bukalapak youtube webinar komunitas bukalapak apa itu webinar bukalapak webinar bukalapak
Om Hakiki saya ambil dari profil telegram


Sekian dulu ringkasan webinar, dengan tema Cara Mencari Peluang Usaha dengan Menciptakan Trend yang Ada dan Menciptakan Produk dari Om Hakiki pelapak jawara dari Komunitas Bukalapak Banten. Beliau juga minta maaf, jika ada hal-hal yang kurang berkenan dengan apa yang disampaikan tadi. Dan saya juga meminta maaf apabila tidak lengkap uraian webinar tadi, terkendala sinyal saya yang up-done. Semoga kita semua dilimpahi dengan kasih sayang-Nya, dimudahkan urusannya dan selalu mendapatkan kebahagiaan. Aamiin.

Jujur saya jatuh cinta dengan baground, lapaknya om Hakiki, ‘Belanja sambil bersedekah”. Setiap transaksi yang dibeli dari tokonya, otomatis kita ikut sedekah seribu rupiah, yang nantinya dikumpulkan dan didonasikan kepada yang membutuhkan. KEREN!




Postingan Terkait

11 komentar:

  1. wah, tips yg bagus. terimakasih sudah berbagi :)

    BalasHapus
  2. Bagusnya sih ideal kek gitu. Tapi kadang bisnis jalan karena kepepet. Makasih sharingnya Nyi

    BalasHapus
    Balasan
    1. Bener banget mba Ety, banyak bisnis yang lahir karena kepepet delalah bisa bertahan lama

      Hapus
  3. Tips yang bagus modal selalu jadi masalah utama buatku

    BalasHapus
  4. Terima kasih banyak tipsnya. Semoga bisa diterapkan smaa saya, nh. Kadang-kadang suka agak mentok ketika mencari ide :)

    BalasHapus
  5. Networking buatku yang introvert ini agak sedikit sulit. Suka cepet capek kalo lagi bergaul/bersosialisasi tuh. Tapi kayaknya demi memajukan usaha mah harus ya...

    BalasHapus
  6. Poin 2 saklek banget apa ngga ya? Somehow ada beberapa bisnis yang tidak mengharuskan ngikutin apa kata ‘pasar’ kan hehehe kecuali model dan lainnya. Tapi memang harus pinter pinter cari peluang

    BalasHapus
  7. Dan yang penting konsisten untuk semangat berusaha setelahnya ya mba, jangan patah semangat :D

    BalasHapus
  8. bener banget nih banyak bisnis yang out of the box justru lebih diterima pasar dan minim pesaing.. kalopun nanti kompetitor bermunculan yang pertama tetap jadi yang paling eksis biasanya. thank you sharing nya mba

    BalasHapus

Terima kasih sudah mampir ke blog sederhana saya, salam hangat