Kehidupan Setelah Menikah


Kehidupan Setelah Menikah


Nyipenengah.com - Banyak sekali yang berubah dalam kehidupan setelah menikah, tetapi hal yang paling kentara ialah keluarga saya jadi bertambah banyak. Awalnya memang terlihat seperti sebuah beban, meninggalkan orangtua untuk ikut hidup bersama suami. Namun hidup akan terus berlangsung seperti ini sejak kita lahir dan dibesarkan, beregenerasi terus menerus.

Banyak sekali ketakutan-ketakutan yang bersemayam, tetapi semua kukembalikan kepada Sang Maha Pemberi Hidup, saya harus percaya hal-hal baik yang sudah kita niatkan dengan baik pasti akan diridoi oleh-Nya. Betapa banyaknya kebaikan-kebaikan menjadi seorang istri, insyaAllah kebahagiaan akan mudah kita raih. Memang sumber rasa bahagia tiap orang, berbeda-beda tetapi jika kita hidup bersama dengan orang yang kita cinta, apalagi mencintai karena-Nya apa yang perlu ditakutkan?

Alhamdulillah 2 minggu sudah saya menjalani kehidupan menjadi seorang istri, biasanya yang kalau ke mana-mana seenak udel sekarang harus pakai izin suami. Biasanya belanja sampai uang didompet sama sering gesek ATM, jadi berkurang direm sama suami. Memang sih sama suami masih LDM-an karena masih banyak yang harus diurus, ibu juga sendirian karena dua saudara kandung saya semuanya merantau. Alhamdulillahnya suami dan keluarga mertua termasuk orang yang pengertian dengan kondisi saat ini, jadi harus pintar-pintar membagi waktu terlebih kami yang beda kota tinggal.

Susah senang harus dijalani bersama, senangnya itu ketika nulis botol minuman abis suami yang udah tidur pules bangun ngisiin mineral yang udah tinggal sisa tetes-tetes. Saat badan capek, dia siap buat mijitin padahal lebih lelahan dia ketimbang sayanya. Biasanya sholat yang suka molor-molor waktu jadi diingetin, bahkan jadi bisa jamaah. Mau kemana-mana udah ada yang siap anterin, dan Alhamdulillah ilmu agama suami lebih kece dibandingkan saya hehehe ...

Soal beda pendapat seringkali terjadi, tapi sudah menjadi hal yang biasa karena saya maupun suami tidak pernah yang bertengkar hebat atau diem-dieman lama. Menikah memang membuat kita kehilangan banyak hal di satu sisi, tetapi ada hal-hal baru yang datang dan menjadikan kita lebih dewasa karena belajar mengesampingkan ego sendiri.

Pernikahan bukanlah perjanjian yang main-main, tetapi perjanjian kita kepada Allah, untuk saling menerima, membahagiakan dan bertumbuh bersama. Bersiap-siaplah menerima perbedaan setiap harinya, bersedialah saling menguatkan ketika kalian berdua sudah sama-sama lelah, bersedialah belajar saling mendengarkan sekalipun berbeda pandangan.  Karena menikah itu membutuhkan kesiapan dan persiapan. Sudah mempersiapkan kesiapan untuk menikah? Semoga Allah senantiasa mencukupkan, apa saja yang sedang kamu persiapkan untuk menikah.

Salam


Postingan Terkait

2 komentar:

  1. Menikah itu proses belajar yang tiada henti. Ketidakcocokan dan beda pendapat pasti ada. Yang penting tetap bersyukur dan ikhlas menjalani.
    *selfreminder :)

    BalasHapus

Terima kasih sudah mampir ke blog sederhana saya, salam hangat