Book Review "Kimchi, I like it


 
Judul               : Kimchi, I Like It... (cinta memang begitu rasanya)
Penulis             : Ratna Farida
Penerbit           : de Teens (imprint Divapress)
Halaman          : 180 halaman
Terbitan           : Juni 2013


Berawal dari sebuah misi, Vicha dan si murid asal Korea semakin dekat. Namun di sisi lain, seorang sahabat Vicha tidak mau kalah menyatakan cinta, hingga kecemburuan pun menjadi awal keretakan di antara mereka. Meski sulit, tapi keputusan pun harus tetap dibuat oleh Vicha. Ya, Cinta itu memang seperti Kimchi, rasanya berbaur manis, asam, asin dan pedas.

Review
Hyung Jin pemuda blesteran, mamanya berasal dari Korea, papanya Indonesia. Pekerjaan papanya yang berpindah-pindah membuat Hyung Jin pun sering kali berpindah sekolah. Hyung Jin diceritakan tidak kerasan dari Negara satu ke Negara lainnya, tetapi mamanya merasa ada yang membuat Hyung kerasan tinggal di Indonesia.
           
Vicha Putri Ghaesani gadis yang ditabraknya pada saat pertama kali masuk sekolah. Vicha gadis satu-satunya yang tidak tertarik dengan Hyung. Hyung yang bagai idola baru, sering dikerubutin cewek-cewek malah naksir dengan Vicha yang cuek. Sampai suatu ketika Hyung memergoki Vicha tertidur di perpustakaan dan ketahuan Hyung. Vicha gemar menulis, artikelnya sering dimuat di mading sekolah, itu salah satu yang membuat pak Teguh kepala sekolahnya memberikan tugas untuk mewakili sekolahnya membuat artikel mengenai Negara Korea. Padahal gadis itu tidak begitu mengerti tentang Korea, berbeda dengan teman lainnya. Akhinya Vicha menerima tugas tersebut secara diam-diam, bahkan ia kadang tidak mengikuti pelajaran untuk mencari referensi tentang artikel tersebut.
            Sahabat Vicha; Tita merelakan tempat duduknya ditempati Hyung dan ia berpindah bangku. Tita masih sering menggoda Hyung di bangku Vicha sampai gadis itu risih. Semakin hari Hyung semakin tertarik dengan Vicha namun gadis itu pasif. Hyung menyukai sepak bola dan masuk dalam ekstrakurikuler tersebut bergabung dengan Nero. Nero adalah sahabat Vicha dari kecil, dari sini mulai terkuak kenapa kecuekan Vicha pada Hyung. Ketika Nero sedang bertanding, Hyung melihat Vicha melambai kea rah Nero.
            Apa mereka berdua pacaran?
            Kenapa dengan perasaanku? Aku tak menyukai keakraban mereka. (halaman 49)
            Mencintai sahabat menjadikan segalanya rumit. Vicha mencintai Nero, namun Nero telah jalan dengan gadis lain. Namun semenjak kedekatan Hyung dengan Vicha untuk membantu Vicha menyelesaikan artikelnya tanpa sepengetahuan Nero membuat pemuda itu mulai beraksi. Nero kembali mendekati Vicha dan mengatakan suka padanya.
            Apakah Vicha menerima pernyataan cinta dari sahabatnya tersebut? Karena di dalam hatinya pun masih ada debar, dan bagaimana dengan Hyung yang selama ini sudah memberi bantuan pada Vicha, bahkan Vicha diperkenalkan dengan mama Hyung untuk membuat Kimchi yang lezat itu.
            Vicha tersenyum. Hari yang menyenangkan. (halaman 146)
            Dilema tentu saja, namun cinta adalah pilihan.
+++
            Alur runut dan jelas, karakter Hyung aku inginya lebih cool dan nggak manja, karena anak satu-satunya alasan manja jadi jelas. Tokoh pendukung lain Tita dan Nero pas pada porsinya. Nero yang awalnya tidak suka sama Vicha menjadi suka, bahkan ketika Hyung ke rumah Vicha malah Vicha milih pergi bersama Hyung bukan dengan Nero, yang padahal sahabat kecilnya. Ada pergeseran sifat pada Nero, artinya penulis bisa memilih dan menempatkan pada situasi. Vicha yang cuek pun akhirnya bisa luluh dan memilih untuk hatinya.
            Deskripsinya cukup karena tidak melibatkan negara Korea sebagai setting, dialognya khas anak kota memakai lo-gue, namun pada posisi Vicha dan Hyung memakai aku-kamu. POV yang dipakai POV ke3. Covernya sederhana, gambar sepatu mengisahkan jalinan persahabatan antara anak SMA, di sini tidak ada adegan yang keras semuanya serba lembut menyangkut perasaan. Hikmah yang bisa diambil dari novel ini adalah; jujurlah pada hati jangan pernah membohongi perasaan sendiri.

            Ketika cinta mendatangimu, terimalah dengan senang hati. (halaman 179)

Postingan Terkait

2 komentar:

  1. Thankies Nyi PeDe uda bersedia baca dan merevieuwnya..^^

    BalasHapus
  2. aku mau paparin semuanya malah ntar jadinya novel Kak wkwkwkkw, debut kedua novelmu aku mau baca lagi :D oh ya aku kirim juga resensi ini ke rimanews doakan termuat amin

    BalasHapus

Terima kasih sudah mampir ke blog sederhana saya, salam hangat