Review "Shit Happens"




Judul : Shit Happens: Gue yang ogah kawin kok elo yang rese?!
By : Christian Simamora
Sinopsis :

Shit does happen in their life. But, still, life must goes on….Lula, Sebastian, dan Langit. Tiga orang lajang yang hidup di kota besar bernama Jakarta dengan profesi berbeda. Jurnalis, penulis, dan editor. Love their life much, so damn proud of themselves, boast their freedom of life as an individual.


‘till one question ruins their [un]perfect life.


Lula : I have a good job, I’m pretty, and, believe me, I’m not an airhead Paris-Hilton-like girl. I’m all what men need. Tapi, kenapa nggak ada cincin di jari manis gue?


Sebastian : Mangoli (nikah)… cuma itu yang ada di pikiran Mama akhir-akhir ini. Katanya, menikah itu sumber kebahagiaan. Talk to yourself, Mom. Your marriage isn’t a picture of a happy life. Kenapa sih terus-terusan maksa aku nyari calon parumaen (menantu) dan menikah secepatnya?


Langit : We were a perfect couple. ‘till, I found his affair. Then, he left me. He chose his latest partner, not me. This is my question. WHY ?


So, this is not a story about perfect life. They just try HARD to make it perfect.


***


‘Shit does happen, bahkan tidak hanya di kamar mandi. Buku ini membuat gue berdecak dari, ehm, kalimat pertama sampai terakhir. Lucu, cerdas, dan membuat berpikir. Membaca dua editor super ini akhirnya ‘kawin’ dan beranak novel membuat gue berkesimpulan: awesomeness happens!’ –Raditya Dika, penulis korban editan mereka berdua.




‘Buku ini punya dialog yang kocak dan cerdas! I think any smart, sophisticated, mid and late 20s urban people dengan segala quarter life crisis-nya could really relate to the story.You know, shitty crisis which only makes us feel so smart, so strong, so wise, so different, so damn proud and sooo alive for having it. And even though we might not get through it well in the end but just to think, feel, and living it, it’s just…wow! Happy reading!’ (www.icha.rahmanti.com
)


Review : 


Shit Happen adalah hasil kolaborasi dari Christian Simamora dan windy Ariestanty, dua editor gagas media. Menceritakan persahabatan tiga manusia urban, Lula, Sebastian, dan Langit yang betah melajang. Sama-sama ogah nikah, sama-sama dituntut untuk segera menikah, dan sama-sama bekerja dibidang yang saling berkaitan: Jurnalis, editor, dan penulis. 


Prolog dibuka dengan bahasa yang sarkas khusus orang dewasa. Lihat disampul cover tertulis bacaan khusus orang (sok) dewasa. Saya bacanya agak memekik kecil di dalam hati “waow” berani sekali. Kata J***** menjadi perdebatan panjang untuk sebuah nama anak Langit kelak. Jadi kata J***** dianalogikan sama dengan calon anak Langit yang bernama Ilalang. 


The next penceritaan novelnya ditulis dengan sudut pandang masing–masing dari sisi Lula, Langit, dan Sebastian. Mereka masing-masing memiliki kisah tersendiri tapi saling berkaitan.


Lula yang resah karena mendapat undangan dari mantan pacarnya untuk menghadiri pernikahan tapi dia tidak memiliki pasangan.  Harus berusaha dengan gencar dalam waktu dekat untuk memiliki pasangan yang lebih dari Rahmat si mantan pacar. Masalahnya yang jadi calon istri si Rahmat ini sahabat dari Rahmat waktu jaman kuliah. Lula tidak terima makanya ingin balas dendam di hari pernikahan tersebut dengan menggandeng pasangan untuk dipamerkan bahwa Rahmat nggak ada apa-apanya dibanding pasangannya yang sekarang. 


Langit. Pekerja keras, kelaminnya benar-benar cewek. Tapi dia belum ingin memutuskan untuk menjadi cewek atau cowok. Bahkan saat pembuatan KTP dia tidak memilih apapun jenis kelaminnya, dan petugas kelurahan dibuat bingung karenannya. Langit trauma atas masa lalunya dengan cowok bule yang bernama Dean. Dean lebih memilih berselingkuh dengan laki-laki daripada wanita. Sampai Langit benar terluka, luka itu masih dibawanya hingga beberapa tahun kedepan. Dia mendapatkan sebuah email undangan dari Dean untuk mengahadiri pernikahan sesama jenis. Langit dilema antara datang atau tidak, antara bisa ikhlas memaafkan atau masih tenggelam ke dalam luka yang dipeliharanya. 


Sebastian. Deskripsinya menurut saya persis seperti penulis sendiri. Berbadan gede, dan Chuby. Atas keceplosan Lula waktu makan siang bersama, menyebutkan Sebastian Gay. Ia mulai ragu dengan dirinya sendiri sehingga mengikuti test ketertarikan antara dia normal atau gay. Cerita di flash back masa lalu dia saat sekolah mandi bersama dengan teman lelakinya. Hingga dia jadian dengan adik kelasnya Agnes, dan ternyata perasaan itu semakin menunjukkan ketertarikkannya lebih besar pada seorang Pria. Sebastian juga berani jujur kepada Mamanya bahwa dia berpacaran dengan seorang laki-laki yang bernama Steve. Bisa dibayangkan bagaimana seorang ibu yang melahirkan  mendapati anaknya seperti itu, temukan jawabannya di dalam novel ini. 

Lalu ketiga sahabat itu saling mengisi dan mensuport sama lain menemukan cinta dan jati diri. Bahkan jika ketiganya hingga umur tiga puluh belum menemukan pasangan yang tepat. Sebastian memutuskan untuk meminang keduanya. Lula yang bagai anjing dengan kucing dengan Sebastian selalu dipisah oleh Langit jika mereka beradu mulut. Akankah ketiga mahluk ajaib ini menemukan pasangan cintanya? baca selengkapnya di novel Shit Happen. (*)

Postingan Terkait

2 komentar:

Terima kasih sudah mampir ke blog sederhana saya, salam hangat