Review Horkom : Setannya Kok Beneran - Gagas Media


Judul : Setannnya Kok Beneran
Penulis : Diyah Ratna
Terbitan : Gagas Media
Tahun terbit : Agustus 2008 
sinopsis : 

Di acara reality show Sang Penakluk, Ferdi, Yatno, dan Andi, adalah dukun sakti yang mampu menghadapi dan menangkapi hantu-hantu gentayangan. Namun, dalam kehidupan sebenarnya, mereka tak lebih dari orang kebanyakan.

Hingga suatu hari, mereka diundang ke sebuah desa yang seluruh warganya diteror oleh pocong. Tak mungkin mengaku sebagai dukun palsu, Ferdi dan teman-teman terpaksa menghadapi setan beneran itu. Terjadilah kehebohan-kehebohan akibat ulah mereka yang berusaha menipu warga desa. Di sisi lain, nyali mereka semakin ciut saat pocong sesungguhnya mulai bergerak mendekati mereka.

Review gue :  

Horor komedi ini membuat saya terpingkal-pingkal dengan ulah hansip budek dan hansip mata juling, saat mereka ronda malam. Dua orang pertama kali yang melihat pocong. Pocong sendiri adalah almarhumah Sari yang mati gantung diri di kontrakan pak Candra dan bu Candra. Kebawelan bu Candra yang meminta setoran uang kontrakan Sari membuka awal kisah. 

Bagian yang membuat saya terpingkal adalah ketika pak Rt meminta dua hansip itu menilik kamar Sari. Hansip mata juling tak mampu melihat dengan benar bahwa ada pocong di atas tempat tidur. Pocong itu menjadi hantu di desanya karena salah seorang pengubur lupa melepas tali ikatan kafan. 

Bu Candra selaku pemilik kontrakan demen banget nonton tayangan "Sang Penahkluk", acara penangkapan hantu yang diadakan di stasiun TV swasta. Dikarenakan ketiga pemainnya yang ganteng. Benang merah dari acara ini adalah ketika sudah dilakukan usaha penangkapan pocong, tetap saja tidak ada yang berani. Bu Candra inisiatif memanggil Sang Penakhluk untuk membawa pocong kembali ke kuburannya. Bukan menyelesaikan masalah, malah timbul masalah baru. Ketiga Sang Penakluk ini ternyata adalah hasil tipu-tipuan acara tivi. 

Bagaimana nasib pocong yang terluntang-lantung itu? Ferdi salah satu dukun dari Sang Penakhluk jatuh cinta pada pandangan pertama kepada Novi anak bu Candra. Tapi nyalinya mengalahkan rasa cinta itu dan memilih kabur dari desa. Dilema pasti, antara menyelamatkan warga dan memilih kabur karena takut kedok terbongkar, atau memilih mati dikejar pocong hidup-hidup? silahkan baca novel Setannya Kok Beneran adaptasi dari film dengan judul yang sama. Happy reading guys. 

Kelemahan isi buku : Cerita yang biasa saja tidak ada bumbu-bumbu lain yang lebih waow dari kebyanyakan cerita horor komedi lainnya. 
Kelebihannya : lumayan hansip mata juling dan hansip budek bisa mengocok perut, tapi ketiga tokoh sentral malah tidak membekas sama sekali. 

*) 3 bintang saja.

Postingan Terkait

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Terima kasih sudah mampir ke blog sederhana saya, salam hangat